KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan pada Allah SWT atas rahmat dan
nikmat-Nya yang tidak akan pernah terhitung. Juga atas segala anugerah yang
telah Allah berikan sehingga kami bisa
menyelesaikan makalah yang berjudul “Prinsip Perkembangan Sosial Emosional AUD”.Penulisan
makalah ini merupakan sebagai pemenuhan tugas mata KULIAH PENGEMBANGAN SOSIAL
EMOSIONAL.
Ucapan terima kasih yang sebsar-besarnya kami sampaikan kepada dosen
mata kuliah Pengembangan Sosial Emosional AUD yang telah menugaskan penyusunan
makalah ini, sehingga pengetahuan penyusun bertambah, juga kepada semua pihak
yang telah membantu dan mendukung terselesaikannya penyusunan makalah ini.
Kami berharap semoga Allah memberikan ilmu yang lebih baik dan
bermanfaat pada semua pihak yang telah membaca dan kami sendiri serta pada
pihak yang telah memberikan penilaian dan saran atas makalah ini.
Serang. 2018
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR………………………………………………………………..
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………
A.
Latar Belakang ………………………………………………………….........…
B.
Rumusan masalah………..……………………………………………………….
C.
Tujuan
Makalah..…………………………………………….……………….....
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………….…
1.Prinsip Perkembangan Sosial Emosional Anak…………………..……………
2.Perkembangan Sosial Emosional
Anak Secara Holistik,,,….………………...
BAB III PENUTUP…………………………………………………………. ……..
a. Kesimpulan ……………………………………………………………………..
b. Saran…………………………………………………………………. …………
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….
|
1
2
3
3
4
4
5
5
6
12
12
12
13
|
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan sosial adalah proses kemampuan belajar dan tingkah laku
yang berhubungan dengan individu untuk hidup sebagai bagian dari kelompoknya.
Di dalam perkembangan sosial, anak dituntut untuk memiliki kemampuan yang
sesuai dengan tuntutan sosial di mana mereka berada. Tuntutan sosial yang
dimaksud adalah anak dapat bersosialisasi dengan baik sesuai dengan tahap perkembangan dan usianya, dan cenderung
menjadi anak yang mudah bergaul. Perkembangan emosi yang terganggu.
Perilaku sosial merupakan aktivitas dalam hubungan dengan orang lain,
baik dengan teman sebaya, guru, orang tua maupun saudara-saudaranya. Saat berhubungan dengan orang lain, terjadi
peristiwa-peristiwa yang sangat bermakna dalam kehidupan anak yang dapat
membentuk kepribadiannya, dan membentuk
perkembangannya menjadi manusia yang sempurna. Perilaku yang ditunjukkan
oleh seorang anak dalam lingkungan sosialnya sangat dipengaruhi oleh kondisi
emosinya. Perkembangan emosi seorang anak sangat dipengaruhi oleh kondisi
lingkungan. Suatu hal yang sangat bijak apabila kita mampu menciptakan
lingkungan yang kondusif untuk membantu perkembangan emosi anak.
Emosi merupakan suatu gejolak penyesuaian diri yang berasal dari dalam
dan melibatkan hampir keseluruhan diri individu. Emosi juga berfungsi untuk
mencapai pemuasan atau perlindungan diri atau bahkan kesejahteraan pribadi pada saat berhadapan dengan lingkungan atau
objek tertentu. Pada saat anak masuk Kelompok Bermain atau juga PAUD, mereka
mulai keluar dari lingkungan keluarga dan memasuki dunia baru. Peristiwa ini
merupakan perubahan situasi dari suasana emosional yang aman, ke kehidupan baru yang tidak dialami anak pada saat mereka
berada di lingkungan keluarga. Dalam dunia baru yang dimasuki anak, ia harus
pandai menempatkan diri diantara teman sebaya, guru dan orang dewasa di
sekitarnya. Tidak setiap anak berhasil melewati tugas perkembangan
sosioemosional pada usia dini, sehingga
berbagai kendala dapat saja terjadi. Sebagai pendidik sepatutnyalah untuk
memahami perkembangan sosioemosional anak sebagai bekal dalam memberikan
bimbingan terhadap anak agar mereka dapat mengembangkan kemampuan sosial dan
emosinya dengan baik.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa saja
prinsip perkembangan sosial emosianal anak.
2.
Pengembangan
sosial sosial emosional secara holistic
C. Tujuan masalah
1.
Memahami apa
saja prinsip perkembangan sosial emosianal anak.
2.
Memahami
Pengembangan sosial sosial emosional secara
holistic.
BAB
II
PEMBAHASAN
1.PRINSIP-PRINSIP
PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK
Penyelenggaraan pendidikan Taman Kanak-kanak
menuntut pendidik yang memiliki kemampuan profesional, sosial dan pribadi yang
baik. Salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh pendidik atau guru Taman
Kanak-kanak adalah memahami perkembangan anak. Pemahaman tentang karakteristik
perkembangan anak memberikan kontribusi terhadap pendidik untuk merancang
kegiatan, menata lingkungan belajar, mengimplementasikan pembelajaran serta
mengevaluasi perkembangan dan belajar anak.
Prinsip-prinsip
perkembangan anak meliputi:
(1)Anak
berkembang secara holistik,
(2) Perkembangan
terjadi dalam urutan yang teratur,
(3) Perkembangan
anak berlangsung pada tingkat yang beragam di dalam dan di antara
anak,
(4) Perkembangan
baru didasarkan pada perkembangan sebelumnya,
(5) Perkembangan
mempunyai pengaruh yang bersifat kumulatif.
Prinsip-prinsip perkembangan anak tersebut memberikan implikasi bagi
pendidik dalam menentukan tujuan, memilih bahan ajar, menentukan strategi,
memilih dan menggunakan media, serta mengevaluasi perkembangan dan mendukung
belajar anak secara optimal.
A.Dasar Pemikiran dan Pengertian Pembelajaran yang
Berorientasi Perkembangan
Ada beberapa hal yang mendasari munculnya praktik
pembelajaran yang berorientasi perkembangan, antara lain meningkatnya praktik
pembelajaran yang bersifat formal di lembaga-lembaga pendidikan anak usia dini,
kuatnya tuntutan dan tekanan orang tua dan masyarakat terhadap pengajaran yang
lebih bersifat akademik, kesalahpahaman masyarakat tentang konsep pendidikan
anak usia dini.
Pembelajaran yang
berorientasi perkembangan mengacu pada tiga hal penting, yaitu
(1)
berorientasi pada usia,
(2)
berorientasi pada anak secara individual, dan
(3)
berorientasi pada konteks sosial budaya anak.
Praktik pembelajaran yang berorientasi
perkembangan menekankan pada hal-hal sebagai berikut:
(1) anak
secara holistik,
(2) program
pendidikan yang bersifat individual,
(3)
pentingnya kegiatan yang diprakarsai anak,
(4)
fleksibel, lingkungan kelas menstimulasi anak,
(5)
pentingnya bermain sebagai wahana belajar,
(6)
kurikulum terpadu,
(7) belajar
melalui bekerja,
(8)
memberikan pilihan kepada anak tentang apa dan bagaimana caranya belajar,
(9) penilaian
bersifat kontinu, dan
(10)
bermitra dengan orang tua untuk mendukung perkembangan dan belajar anak.
2. PENGEMBANGAN
SOSIAL EMOSIONAL ANAK SECARA HOLISTIK
Prinsip utama dalam pengembangan anak adalah pengembangan yang
berlandaskan pendekatan holistik.yaitu pendekatan yang berdasarkan pemahaman
anak secara total sebagai manusia, dengan menyentuh dan mengakomodasi seluruh
dimensi perkembangan anak.
A. Pengembangan Program Pembelajaran
Secara Holistik
Alasan penting mengapa guru menggunakan prinsip holistik dalam membantu
perkembangan sosial emosional pada TK adalah sebagai berikut :
1. Telah terbukti bahwa berbagai
dimensi perkembangan, lingkungan memberikan pengaruh positif maupun negatif
pada setiap anak.
2. Setiap fokus pertumbuhan dan
perkembangan anak yang mempertimbangkan secara luas keterkaitan antara satu
bidang dengan yang lainnya.
3. Tindakan memfasilitasi
perkembangan sosial emosional anak yang berpijak pada landasan holistik, akan
menghasilkan program yang lebih terencana, terukur, matang, dan komprehensif.
B. Landasan Holistik Dalam Pengembangan Sosial Emosional
Anak
Menggunakan landasan holistik dalam memfasilitasi dan membantu
perkembangan anak perlu mempelajari batasan operasional dalam pengembangan
sosial emosional pada anak TK. Dengan demikian, kesadaran akan pentingnya
mengakomodasi landasan holistik pada program pengembangan sosial emosional
dapat terakomodasi secara memadai pada semua tahapan.
Tahapan perencanaaan mengakomodasikan landasan holistik adalah setiap
orang tua dan guru pada saat memiliki gagasan untuk mengembangkan kemampuan
sosial emosional anak hendaklah menginventarisasi berbagai pengaruh yang akan
membawa dampak terhadap mengembangkan social emosional anak.
Bentuk pelaksanaan pembelajaran anak TK haruslah menggunakan berbagai
strategi dan pendekatan dengan berbagai media,baik media auditif, visual,
kinetik, kontak langsung, maupun kombinasi dari unsur-unsur tersebut. Hal yang terpenting pada tahapan
pelaksanaan pembelajaran yang berlandaskan holistik adalah adanya upaya yang
mengarah pada upaya melayani dan memfasilitasi setiap dimensi perkembangan anak
secara seimbang dan adil. Mengakomodasikan landasan holistik pada tahapan
evaluasi dan tindak lanjut, adalah kegiatan evaluasi perkembangan anak tidak
hanya terfokus pada apa yang telah di capai.
C.
Implikasi Pendekatan Holistik Untuk Pengembangan Sosial Emosional Anak Dalam
Pembelajaran di TK
Semua program pemebelajaran dan intervensi bagi
anak harus mencakup semua aspek perkembangan, perkembangan fisik (melalui
kesehatan dan nutrisi), perkembangan mental (melalui edukasi dan stimulasi),
perkembangn sosial dan emosional (melalui perhatian, kasih sayang, dan
kesempatan bersosialisasi), dan perkembangan spiritual (sesuai ultural dimana
anak tinggal).
Prinsip
Pendidikan dan pembelajaran yang mendukung pendekatan holistik
1.
Anak akan
belajar dengan sebaik-baiknya apabila kebutuhan fisiknya terpenuhi serta
merasakan aman dan tentram secara psikologis.
2.
Pilihlah
kegiatan yang paling tepat untuk mengembangakan potensi anak usia TK
3.
Belajar
anak dipengaruhi oleh lingkungan, baik lingkungan fisik maupun psikologis
(Bredekamp, 1997).
4.
Anak
belajar dengan gaya berbeda, ada gaya yang bergaya belajar visual, auditif,
kinestetik, dan atau ekspresif.
5.
Prinsip
belajar anak TK yang harus diperhatikan guru yaitu;
a.
Belajar
anak dipengaruhi oleh kematangan
b.
Anak belajar
melalui kombinasi pengalaman
c.
Anak-anak
mengekspresikan belajar dengan seluruh inderanya
d.
Rasa aman
secara psikologis merupakan hal penting yang harus dimiliki anak dalam proses
belajar.
e.
Suasana
yang menyenangkan akan mengundang anak menjadi lebih kreatif dibandingkan
dengan suasana yang penuh tekanan.
Aspek-aspek
yang perlu diperhatikan agar perkembangan pendidikan atau pembelajaran dianggap
berkualitas dan memenuhi kriteria idela bagi anak TK jika dalam
memfasilitasinya dilakukan secara holistik atau menyeluruh;
1.
Belajar sesuai kematangan anak
Praktik pembelajran harus mengacu pada tugas,
tahapan dan karakteristik perkembangan anak (child scaffolding development)
2.
Terpenuhi kebutuhan fisik dan psikologis
Program pengembangan pendidikan atau pembelajar
dianggap memenuhi unsur holistik apabila kebutuhan fisik dan psikologis anak
menjadi satu kesatuan yang diperhatikan.
3.
Lingkungan fisik, psikologis, dan budaya
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar
diri anak, baik fisik, psikologis maupun budaya.
4.
Kegiatan merangsang seluruh indera dan gaya
belajar anak
Kegiatan yang dikembangkan dapat menyentuh seluruh
indera anak sehingga keseimbangan setiap unsur perkembangan pada anak akan
terfasilitasi secara seimbang.
5.
Anak belajar melalui kombinasi pengalaman
Paket kegiatan belajar yang dikemas dalam satu
kesatuan untuk melibatkan unsur mengembangkan kemampuan melalui mendengar.
6.
Strategi kegiatan melalui pengalaman langsung
Faktor terpenting dalam pembelajaran berdasarkan
holistik adalah mengakomodasi cara berpikir anak yang masih konkret.
7.
Suasana menyenangkan dan bersahabat
Pembelajaran yang dikemas secara bersahabat
sehingga produk belajar bukan hanya menjadikan anak bisa belajar secara
optimal.
8.
Lebih menekankan pada belajar untuk belajar
Proses pengembangan kemampuan anak melalui
kegiatan pembelajaran di sekolah (kelas) sifatnya dibatasi oleh ruang da waktu.
D. Pengembangan Sosial Emosional Anak Berlandaskan
Pendekatan Holistik
Syamsu Yusuf (2000), menyatakan
unsur-unsur yang harus di penuhijika orang tua atau guru ingin mengembangkan
keterampilan sosial yang didukung oleh pengendalian emosi yang wajar pada
anakusia TK secara holistik:
1.
Memberikanmakanandanmemeliharakesehatanfisikanak.
2. Melatihdanmenyalurkankebutuhanpsikologis,
seperti toilet training (melatihbuang air besar/kecil).
3.
Mengajardanmelatihketerampilanberbahasa,
merawatdiri, dankeamanandiri.
4.
Mengenalkanlingkungankepadaanak,
sepertilingkungankeluarga, sanakkeluarga, tetangga, danmasyarakat.
5. Mengajarkantentangbudaya,nilai-nilai(agama)
danmendoronganakuntukmenerimanyasebagaibagiandaridirinya.
6. Mengembangkanketerampilan interpersonal,
untukmelatihanakuntukberperilakusaatberhubungandengan
orang lain.
7. Membimbing,mengoreksi,dan membantu
anak untuk merumuskan tujuan dan merumuskan aktivitasnya.
Ragam Kegiatan Sesuai Prinsip Holistik
Prinsip
|
KegiatanStrategiPengembangan
|
||
Anak
|
Guru
|
||
Belajar sesuai kematangan anak
|
1.
Memilih peran
sesuai kesanggupannya.
2.
Memilih tugas/kegiatan yang sesuai kematangannya.
|
Menyediakanragampilihanperan
yang mengakomodasi keragaman perkembanga nanak. Misalnya, menyediakan berbagai
sajak dengan variasi dan jumlah kata berbeda, menyediakan
Puzzle dengan tingkat kesulitan
berbeda.
|
|
Terpenuhi kebutuhan fisik dan psikologis
|
1.
Memanfaatkan waktu makan dan istirahat dengan baik.
2.
Melakukankegiatan yang dapat memotivasi belajarnya.
3.
Melakukan kegiatan sesuaiminatnya
4.
Melakukan kegiatan yang dapat memberikan efek kepuasan.
|
1.
Menyediakanwaktumakan, istirahat,
danmenguruskeperluanpribadipadaanak.
2.
Menumbuhkanmotivasidanminatpadakegiatan yang
sesuaikebutuhannya.
3.
Menciptakankondisibelajar yang aman, nyaman,
dantentram
|
|
Lingkungan fisik, psikologis,
danbudaya
|
1.
Anak berada ditempat yang aman dan nyaman saatbelajar.
2.
Anak belajar dalam
suasanatenangdantidakmencekam.
3.
Anak melakukan perilaku sesuai-nilai keyakinan nya
serta akar budayanya.
4.
Anak melakukan kegiatan rutin danpembiasaan,
seperti bacado’a ,salam.
|
1.
Mengkondisikan tempat belajar yang memadai bagi anak,
memudahkan gerak, dan mobilitas anak.
2.
Menjauhkan suasana belajar dari kebisingan,
kesemrautan, dan tetap nyaman
3.
Menyediakan ragamdoa/bacaan, perilaku yang
sesuai agama/nilai yang diperlukan sehari-hari.
|
|
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Prinsip-prinsip
perkembangan anak meliputi:
(1)Anak
berkembang secara holistik,
(2) Perkembangan
terjadi dalam urutan yang teratur,
(3) Perkembangan
anak berlangsung pada tingkat yang beragam di dalam dan di antara
anak,
(4) Perkembangan
baru didasarkan pada perkembangan sebelumnya,
(5) Perkembangan
mempunyai pengaruh yang bersifat kumulatif.
Prinsip-prinsip perkembangan anak tersebut
memberikan implikasi bagi pendidik dalam menentukan tujuan, memilih bahan ajar,
menentukan strategi, memilih dan menggunakan media, serta mengevaluasi perkembangan
dan mendukung belajar anak secara optimal.
Dari uraian di atas kita telah mengetahui mengapa pengembangan sosial
emosional pada anak secara holistik sangat penting, oleh sebab itu kita
sebagai guru harus dapat mengetahui
pentingnya mengembangkan sosial emosionalnya pada setiap perkembangan anak.
B.
Saran
Saran dari kelompok kami bahwa kita sebagai guru Paud harus dapat
memahami agar dapat menangani anak secara menyeluruh (holistik). Dengan
demikian, pertumbuhan, perkembangan, dan potensi anak dapat lebih terfasilitasi
secara optimal dan seimbang.
Daftar Pustaka
Nugraha, Ali. Rachwati, Yeni.2006. Metode
Pengembangan Sosial Emosional. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar