Selasa, 04 Desember 2018

Mengantisipasi Anak yang Sulit Fokus dan Cenderung Hiperaktif makalah


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam, yang telah menciptakan manusia dengan keadaan sempurna, memberikan nikmat terbesar yakni iman dan islam serta kesehatan. Shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabatnya, tabi’in dan seluruh umatnya yang istikomah mengikuti tuntunan dan teladannya sampai akhir zaman.
Atas berkat Allah SWT kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul PENYEBAB HIPERAKTIF DAN SULIT KONSENTRASI TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK”.
Seperti pepatah yang mengatakan tak ada gading yang tak retak, kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini, masih banyak terdapat kekeliruan,  kami akan sangat berterimakasih dan berbesar hati menerima saran dan kritik yang bersifat membangun, bermanfaat bagi kesempurnaan pembuatan makalah berikutnya.
         
                                                                             Serang,     Desember 2018


                                                Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................ 1
DAFTAR ISI........................................................................................................................ 2
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 3
A.    Latar Belakang Masalah............................................................................................ 3
B.     Rumusan Masalah...................................................................................................... 4
C.     Tujuan........................................................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................... 5
A.    Pengertian Hiperaktif dan Sulit Konsentrasi............................................................. 5
B.     Ciri-ciri Hiperaktif dan Sulit Konsentrasi.................................................................. 6
C.     Faktor Penyebab Hiperaktif dan Sulit Konsentrasi................................................... 13
D.    Dampak Hiperaktif dan Sulit Konsentrasi................................................................. 15
E.     Cara Mengatasi Hiperaktif dan Sulit Konsentrasi..................................................... 16
BAB III PENUTUP............................................................................................................. 22
Kesimpulan...................................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... 24
                    



                                          






BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar  Belakang Masalah
Perilaku siswa-siswi usia sekolah TK saat ini beragam, salah satu perilakunya adalah anak-anak yang sangat sulit di atur, tidak bisa diam dan seolah-olah tidak memperhatikan pelajaran di kelas. Anak-anak tersebut biasanya mengalami gangguan dalam perkembangannya yaitu gangguan hiperkinetik yang secara luas di masyarakat disebut sebagai anak hiperaktif.
Anak hiperaktif adalah anak yang mengalami gangguan pemusatan perhatian dengan hiperaktivitas (GPPH). Kondisi ini juga disebut sebagai gangguan hiperkinetik. Terhadap kondisi siswa yang demikian, biasanya para guru sangat susah mengatur dan mendidiknya. Di samping karena keadaan dirinya yang sangat sulit untuk tenang, juga karena anak hiperaktif sering mengganggu orang lain, suka memotong pembicaraan guru atau teman, dan mengalami kesulitan dalam memahami sesuatu yang diajarkan guru kepadanya. Selain itu juga, prestasi belajar anak hiperaktif juga tidak bisa maksimal. Untuk itulah dibutuhkan suatu pendekatan untuk membantu anak-anak yang hiperaktif tersebut supaya mereka dapat memaksimalkan potensi diri dan meningkatkan prestasinya.
Menurut  Anderson  (2008:  1)  seorang  anak  yang  kesulitan  berkonsentrasi dalam belajar  harus bekerja keras disekolah meskipun diberikan pengajar yang terbaik,tetapi kesulitan  semakin  bertambah  apabila  bersamaan  dengan  daya konsentrasi   yang   lemah   perhatian   adalah   hasil   ketika   harus   konsentrasi terbentuk dalam bagian bahasa atau relasi di sisi otak yang mendomonasi. Alih perhatian  bisa  mempengaruhi  proses  belajar  jika  anak  mengalami  terlalu banyak kehilangan konsentrasi.Konsentrasi   adalah   pemusatan   pikiran   terhadap   suatu   hal   dengan menyampingkan   semua   hal   lainnya   yang   tidak berhubungan.Faktor   yang menyebabkan  terjadinya  kesulitan  konsentrasi dapat  dikelompokan  menjadi tiga  yaitu  faktor  eksternal,  faktor  psikologi,  dan  faktor  internal.  Sehingga  hal yang  dapat  dilakukan  untuk  mengatasi  anak  yang  sulit  konsentrasi  antara  lain mencari  tahu  penyebab  kesulitan  anak  yang  sulit berkonstrasi, mencari strategi yang   sesuai   dengan,melakukan   aktivitas   yang   dapat   melatih   konsentrasi anak,memlalui aktifitas bermain,berolahraga dan seni.




B.     Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah ini yang timbul dari latar belakang poin di atas, maka yang menjadi rumusan masalah pada penulisan makalah ini adalah:
1.      Apa Pengertian Hiperaktif dan Sulit Konsentrasi ?
2.      Apa yang dimaksud dengan Ciri-ciri Hiperaktif dan Sulit Konsentrasi   ?
3.      Apa Faktor Penyebab Hiperaktif dan Sulit Konsentrasi ?          
4.      Apa Dampak Hiperaktif dan Sulit Konsentrasi    ?
5.      Bagaimana Cara Menangani Hiperaktif dan Sulit Konsentrasi ?

C.    Tujuan
Adapun tujuan yang akan di dapat dalam penyusunan makalah ini adalah :
1.      Memahami pengertian Hiperaktif dan Sulit Konsentrasi
2.      Mengetahui Ciri-ciri Hiperaktif dan Sulit Konsentrasi
3.      Mengetahui  Faktor Penyebab Hiperaktif dan Sulit Konsentrasi
4.      Mengetahui Dampak Hiperaktif dan Sulit Konsentrasi
5.      Mengetahui Cara Menangani Hiperaktif dan Sulit Konsentrasi.


















BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Hiperaktif dan Sulit Konsentrasi
Ditinjau secara psikologis, hiperaktif adalah gangguan tingkah laku yang tidak normal yang disebabkan disfungsi neurologia dengan gejala utama tidak mampu memusatkan perhatian atau sulit konsentrasi. Begitu pula anak hiperaktif adalah anak yang mengalami gangguan pemusatan perhatian.
Gangguan ini disebabkan kerusakan kecil pada system saraf pusat dan otak sehingga rentang konsentrasi penderita menjadi sangat pendek dan sulit dikendalikan, anak hiperaktif adalah anak yang mengalami gangguan pemusatan perhatian dengan hiperaktivitas (GPPH) atau attention deficit and hyperactivity disorder (ADHD). Kondisi ini juga disebut sebagai gangguan hiperkinetik. Dahulu kondisi ini sering disebut minimal brain dysfunction syndrome. Terhadap kondisi siswa yang demikian, biasanya para guru sangat susah mengatur dan mendidiknya. Di samping karena keadaan dirinya yang sangat sulit untuk tenang, juga karena anak hiperaktif sering mengganggu orang lain, suka memotong pembicaran guru atau teman, dan mengalami kesulitan dalam memahami sesuatu yang diajarkan guru kepadanya,
Menurut para ahli:
1)        Dr. Seto Mulyadi dalam bukunya “Mengatasi Problem Anak Sehari-hari“ mengatakan pengertian istilah anak hiperaktif adalah : Hiperaktif menunjukkan adanya suatu pola perilaku yang menetap pada seorang anak. Perilaku ini ditandai dengan sikap tidak mau diam, tidak bisa berkonsentrasi dan bertindak sekehendak hatinya atau impulsif.
2)        Sani Budiantini Hermawan, Psi., “Ditinjau secara psikologis hiperaktif adalah gangguan tingkah laku yang tidak normal, disebabkan disfungsi neurologis dengan gejala utama tidak mampu memusatkan perhatian.

Para ahli mempunyai perbedaan pendapat mengenai hal ini, akan tetapi mereka membagi ADHD ke dalam 3 jenis berikut ini:
1. Tipe anak yang tidak bisa memusatkan perhatian.
Mereka sangat mudah terganggu perhatiannya, tetapi tidak hiperaktif atau Impulsif. Mereka tidak menunjukkan gejala hiperaktif. Tipe ini kebanyakan ada pada anak perempuan. Mereka seringkali melamun dan dapat digambarkan seperti sedang berada “di awang-awang”.
2. Tipe anak yang hiperaktif dan impulsive.
Mereka menunjukkan gejala yang sangat hiperaktif dan impulsif, tetapi bisa memusatkan perhatian. Tipe ini seringkali ditemukan pada anak- anak kecil.
3. Tipe gabungan.
Mereka sangat mudah terganggu perhatiannya, hiperaktif dan impulsif. Kebanyakan anak anak termasuk tipe seperti ini. Jadi yang dimaksud dengan hiperaktif adalah suatu pola perilaku pada seseorang yang menunjukkan sikap tidak mau diam, tidak terkendali, tidak menaruh perhatian dan impulsif (bertindak sekehendak hatinya). Anak hiperaktif selalu bergerak dan tidak pernah merasakan asyiknya permainan atau mainan yang disukai oleh anak-anak lain seusia mereka, dikarenakan perhatian mereka suka beralih dari satu fokus ke fokus yang lain. Mereka seakan-akan tanpa henti mencari sesuatu yang menarik dan mengasikkan namun tidak kunjung datang.
3)        Menurut Sani Budiantini Hermawan, “Ditinjau secara psikologis, hiperaktif adalah gangguan tingkah laku yang tidak normal, disebabkan disfungsi neurologist dengan gejala utama tidak mampu memusatkan perhatian. Hiperaktif merupakan turunan dari Attention Deficit Hiperactivity Disorder atau ADHD.”

B.       Ciri-ciri Hiperaktif dan Sulit Konsentrasi
Sebagian orang tua tidak ingin anaknya mengalami hal yang mungkin dianggap tidak normal atau tidak serupa dengan anak seusianya. Semua orang tua menginginkan anak yang terbaik dan bisa tumbuh dan berkembang hingga dewasa. Namun Tuhan terkadang memberikan anugerah pada beberapa anak. Salah satunya adalah sikap hiperaktif yang mungkin membuat anak tersebut berbeda dengan anak lainnya
·           Adapun Ciri-Ciri Anak Hiperaktif adalah :
1)        Tidak Mudah Lelah
Bagaimana biasanya anak-anak bersikap ? sudah jelas aktif dan memiliki rasa ingin tahu lebih tinggi dibandingkan orang tua. Tetapi bagaimana dengan anak-anak penderita hiperaktif ? mereka merupakan anak-anak yang benar-benar aktif dan tidak mempedulikan atau bahkan tidak memiliki rasa lelah. Anak kecil mungkin sering dianggap “baterai” karena tidak memiliki rasa lelah dalam bermain.
Namun ada saatnya sang anak merasa ngantuk atau kelelahan ataupun jatuh sakit. Tidak dengan anak penderita ADHD atau hiperaktif, mereka cenderung tidak mudah lelah dan terus mencari kegiatan untuk menyibukan dirinya.  Cara mengatasinya adalah dengan memilihkan kegiatan sesuai minatnya sehingga keinginannya tersalurkan ke arah yang positif.
2)        Sering Menyela Pembicaraan
Ciri-Ciri Anak Hiperaktif selanjutnya adalah suka menyela pembicaraan. Sikap menyela pembicaraan mungkin hal yang dianggap tidak sopan jika hidup di Indonesia. Namun nyatanya menyela pembicaraan merupakan ciri kedua yang bisa mengindikasikan anak anda mengalami gangguan mental yakni hiperaktif.
Mereka senang menjadi pusat perhatian dan juga senang menyela pembicaraan yang sedang dilakukan orang lain. Mereka juga senang memperkeras suara mereka dan ingin didengar. cara mengatasinya adalah dengan memberi contoh kembali pada anak tersebut bagaimana cara berkomunikasi yang baik dan benar.
3)        Tidak Bisa Tenang
Tidak bisa tenang mungkin ciri selanjutnya yang bisa kita kenali dari anak-anak hiperaktif. Dimana mereka selalu mencari hal yang menurut mereka menarik dan tidak bisa duduk manis dalam satu kegiatan. Hiperaktif sama saja dengan super aktif yang mengartikan tenang bukanlah salah satu sikap yang mereka miliki. cara mengatasinya adalah memberikan kegiatan yang membutuhkan ketenangan secara bertahap agar anak mulai beradaptasi dengan kegiatan tersebut
4)        Tidak Suka berteman Banyak
Ciri-Ciri Anak Hiperaktif lainnya adalah termasuk anak yang tidak memiliki teman yang banyak. Anak hiperaktif cenderung berlaku sesuai hati mereka, Penderita juga tidak senang diperintah atau berkompromi dan bekerja sama. Mereka lebih senang dengan dunianya sendiri dan melakukan apa yang mereka mau. Terutama karena mereka lebih agresif rata-rata anak seusianya tidak suka bermain dengan mereka karena rasa takut atau sulitnya berbaur. cara mengatasinya adalah dengan membantunya berbaur dengan teman seusianya dan memiliki minat yang sama terlebih dahulu.
5)        Tidak Sabar
Anak-anak hiperaktif tidak memiliki rasa sabar. Mereka tempramen, cepat kesal atau marah dan sulit dikendalikan. Terutama jika mereka tidak pernah anda terapi atau anda sekolahkan, atau mungkin baru terdeteksi saat besar saja.
Anak-anak hiperaktif sulit untuk menunggu karena mereka memiliki rasa bosan yang luar biasa tinggi. Jika sudah bosan maka mereka akan mencari cara untuk menyibukan diri mulai dari menarik perhatian anda hingga melakukan hal yang berbahaya jika tidak dihentikan. cara mengatasinya adalah dengan meberikan aktifitas yang bisa membuat ia tertarik namun membutuhkan kesabaran yang tinggi.
6)        Suka Melawan
Mungkin beberapa anak ada yang memiliki karakter atau perangai yang buruk. Namun sayangnya ciri anak hiperaktif pun suka melawan dan tidak suka diperintah. Hal ini karena mereka memiliki perkembangan otak yang terhambat dan mereka merasa hidup di dunia sendiri. Ciri ini hanya melengkapi ciri lainnya untuk mendeteksi apakah anak anda hiperaktif/ ADHD atau tidak.
Cara mengatasinya adalah dengan memberikan contoh sebab akibat apabila sang anak melawan. hal ini bertujuan untuk menerapkan ilmu praktek langsung agar mudah diserap oleh anak. terutama anak hiperaktif
7)        Sulit Fokus
Kesulitan fokus merupakan poin utama dalam mendeteksi anak hiperaktif. Dimana fokus merupakan gangguan utama dari anak-anak penderita penyakit ini. Fokus masih bisa dilakukan pada anak aktif, jika mereka memiliki perkembangan yang normal. Mereka menyukai hal-hal yang menurut mereka menarik dan duduk manis memperhatikannya atau bermain. Tidak dengan anak hiperaktif, karena mereka cenderung memilih untuk menggerakan tubuh mereka.
Cara mengatasinya adalah dengan memberikan kegiatan yang membutuhkan sang anak untuk fokus kepada satu hal. sehingga dengan sendirinya fokus sang anak akan terlatih.
8)        Menyukai Hal Terlalu Atraktif
Semakin menantang atau semakin berbahaya menurut anak hiperaktif semakin menarik. Dimana mereka yang senang menggunakan hal-hal yang berbahaya kemungkinan menderita hiperaktif. Menurut mereka hal yang menantang atau berbahaya merupakan hal menarik dan tidak membosankan. Karena faktor inilah anda harus mengawasi anak anda secara ekstra.
Cara mengatasinya adalah dengan memberikan permainan yang tidak terlalu berbahaya namun tetap menarik minat sang anak.
9)        Peduli pada Diri Sendiri
Anak hiperaktif lebih mempedulikan diri sendiri. Kesenangan mereka adalah segalanya sehingga apa yang mereka lakukan terkadang diluar batas untuk menyenangkan hati mereka. Selain itu anak hiperaktif tidak peduli pada area sekitarnya. Mereka tidak berpikir dampak atau efek jika melakukan A atau tidak melakukan B. Menurut mereka hidup hanya untuk mereka sendiri.
Kemudian cara mengatasinya adalah dengan kembali mengajarkan teknik learning by doing serta sebab akibat. semakin anak tenggelam dalam praktek, semakin cepat pula daya serap anak mengingat hal – hal tersebut.
10)    Perkembangan Terhambat
Anak hiperaktif cenderung memiliki perkembangan yang terhambat, sama seperti halnya autis mereka memiliki dunianya sendiri dan sulit berbaur dengan dunia kita. Perkembangan terhambat juga pasti terjadi disemua anak hiperaktif. Kecuali, anda mengetahuinya sejak dini dan membantu mengendalikannya dengan cara terapi, dan sekolah serta menemukan bakat yang memang dia bisa atau dia miliki
11)    Tidak Bisa mengontrol Gerakan
Apabila anda merasa anak anda terlalu ringan tangan atau tidak merasa bersalah maka patut diwaspadai. Dimana, anak-anak penderita hiperaktif seringkali tidak bisa mengontrol gerakan tubuh mereka. Misalnya asal pukul, asal rusak atau sengaja menjambak dan hal lainnya. (Baca: Jika tidak diarahkan dan dikatakan bahwa apa yang mereka lakukan salah. Bisa menyebabkan anak tersebut dianggap semakin “liar” atau semakin tidak terkendali sikapnya.\
Cara mengatasinya adalah dengan memberikan batasan waktu main dan menerapkan sistem jadwal. agar anak terbiasa belajar disiplin dan teratur terhadap waktu, sehingga mampu mebagi antara waktu main dan istirahat.

12)    Tidak Kreatif
Berbeda dengan anak aktif biasa, mereka cenderung kreatif bahkan memiliki perkembangan otak yang baik. Namun berbeda dengan anak hiperaktif dimana anak-anak menyukai hal yang mereka sukai dan bersifat monoton. Mereka tidak memiliki daya kembang yang bisa disebut kreatif. Jika diberikan mainan susun, mereka justru lebih kearah merusak dibanding membangun sesuatu. Maka anak hiperaktif tidak suka akan hal yang membangun daya kreatifitasnya seperti itu.
Cara mengatasinya adalah dengan menemaninya main bersama serta memberikan contoh yang benar agar sang anak mudah mengikutinya dan menghapal semua yang telah dicontohkan.


13)    Impulsif
Anak hiperaktif cenderung impulsif, dimana mereka tidak pernah berpikir panjang untuk melakukan berbagai hal atau suatu hal. Misalnya seorang anak normal akan menghindari api kompor karena benda tersebut panas. Namun bagi anak hiperaktif, rasa penasaran mereka lebih dominan dan anak hiperaktif tidak takut akan bahaya.
Cara mengatasinya adalah membiarkan sang anak untuk merasakan hal – hal yang berbahaya namun dalam tahap ringan. hal ini bertujuan agar sanag anak mampu membedakan terlebih dahulu mana yang berbahaya mana yang tidak.
14)    Mudah Kesal
Perasaan kesal dan marah bagi anak-anak merupakan hal wajar, dimana mereka terkadang tidak bisa mencapai apa yang mereka inginkan. Namun bagi anak hiperaktif rasa kesal yang dimiliki terlalu mudah untuk dipancing. Salah sedikit maka mereka akan meluapkannya pada kekesalan bukan pada tangisan layaknya anak-anak. Jika dengan ciri ini saja sudah terlihat maka kemungkinan anak anda adalah hiperaktif.
Cara mengatasinya adalah memberikan permainan, atau kegiatan yang membutuhkan kesabaran yang tinggi. hal ini bertujuan agar sang anak mengerti tentang pentingnya arti sebuah proses.
15)    Senang Merusak
Terakhir dari Ciri-Ciri Anak Hiperaktif adalah sifatnya yang suka merusak. Bagi anak hiperaktif, bermain merupakan hal yang disenangi sama seperti anak lainnya. Namun mereka cenderung suka bermain dengan alat atau mainan sendiri hingga merusaknya. Bagi anak hiperaktif, rasa penasaran mereka lebih tinggi dan tanpa memiliki kira-kira atau logika yang pas. Sering sekali barang yang mereka miliki pasti berakhir rusak dan hal tersebut justru menimbulkan kepuasan sendiri untuk anak hiperaktif. Berbeda dengan anak biasa yang mungkin akan menangis jika mainannya rusak.
Cara mengatasinya adalah dengan membuat ia melihat sekeliling yang sangat menghargai suatu barang. hal ini untuk sang anak mau belajar untuk menjaga barangnya lebih teliti karena banyak barang yang ia miliki juga diinginkan oleh orang lain.
Ciri anak hiperaktif sebenarnya bukan karena ingin menakuti para orangtua. Banyak orangtua yang menolak menerima kenyataan anaknya mengalami hiperaktif dan akhirnya mereka kewalahan sendiri karena tidak ditangani sejak dini.


·           Adapun ciri-ciri anak yang kurang konsentrasi, diantaranya:
1.        Tidak sanggup duduk telalu lama
Saat di sekolah dan menerima pelajaran, umumnya akan-anak akan duduk manis dan mendengarkan apa yang sedang dijelaskan oleh guru, namun pada anak yang sulit konsentrasi, anak tersebut tidak bisa duudk manis terllau lama, pasti ada saja yang dia lakukan atau hal-hal yang membuatnya tetarik pada sisi lainnya, sehingga di dalam kelas nya pun anak tetap melakukan hal ang seharusnya tidak dia lakukan.
2.        Mata yang sulit focus
Saat berbicara dengan orang lain, pasti pandangan mata kita tertuju pada orang tersebut, nah, untuk anak-anak yang sulit berkonsentrasi umumnya akan sangat sulit bahkan saat diajak bicara tujuan matanya kemana-mana dan sulit untuk focus kepada lawan bicaranya.
3.        Sulit konsentrasi saat mengerjakan tugas
Anak-anak yang memiliki ciri ciri sulit untuk berkonsentrasi biasanya akan sulit untuk focus terhadap hal yang harus dikerjakannya, salah satunya saat dia sedang mengerjakan tugas sekalola, pastilah anak tersebut akan sangat sulit untuk lama berkonsentrasi mengerjakan tugas tersebut, dan malah berusaha mencari hal lain yang menurutnya lebih menarik.
4.        Memiliki gejala alergi tertentu
Anda juga bisa melihat pada diri anak anda, apakah anak tersebut memiliki berbagai gejala alergi misalnya pada penyakit asma, karena untuk anak yang memiliki gejala alergi tersebut memang akan lebih sulit untuk bisa berkonsentrasi dengan normal.
5.        Lupa menyimpan barang
Pada anak-anak yang pelupa, mislanya saat dia lupa menaruh barang yang baru saja disimpannya, hal tersebut juga bisa dikatakan bahwa anak tersebut memiliki ciri-ciri yang memang sulit untuk bisa berkonsentrasi, untuk itu sebaiknya anda lebih memberikan perhatian pada anak anda yang memiliki ciri-ciri seperti ini.
6.        Terlalu kelebihan energy
Bagi anak-anak yang memiliki ciri sulit berkonsentrasi biasanya anak tersebut lebih aktif dibandingkan anak lainnya, sehingga anak tersebut juga terlihat seperti kelebihan energy pada tubuhnya, untuk itu sebagai orang tua sebaiknya mencari car agar energy anak tersebut tersalurkan dengan baik, namun tidak menganggu konsentrasi belajarnya.
7.        Lebih banyak bekeringat
Karena termasuk anak yang tidak bisa diam atau terlalu aktif, sehingga anak tersebt akan lebih banyak mengeluarkan keringat, anak-anak yang seperti ini juga bisa dikatakan memiliki ciri-ciri untuk sulit berkonsentrasi.
8.        Mudah merasa gelisah
Kebanyakan anak-anak yang memiliki ciri sulit untuk berkonsentrasi memang akan lebih mudah merasa gelisah, sehingga anak tersebut akan lebih sulit melakukan hal-hal yang harus dilakukan nya, misalnya saat mengerjakan tugas sekolah malah tidak focus dan selalu merasa tidak nyaman.
9.        Sulit mendengarkan saat diajak bicara
Pada anak-anak yang sulit berkonsentrasi, pasti akan sangat sulit jika diajak untuk bicara, bahkan alih perhatiannyapun akan sangat sulit tertuju pada diri kita, untuk itu sebagai orang tua kita harus bisa mencari cara agar anak mau lebih konsentrasi saat kita mengajaknya untuk bicara.
10.    Lebih sering marah-marah
Salah satu ciri-ciri yang paling terlihat adalah anak-anak yang memiliki ciri sulit untuk berkonsentrasi biasanya akan sering marah-marah, bahkan anak tersebut pun sangat cepat tersulut emosi, untuk itullah sebagai orang tua kita harus bisa mempelajari sifat-sifat setiap anak. Anak-anak pun harus bisa dilatih agar bisa memiliki ketepatan emosi yang baik.
11.    Keinginan yang harus dituruti
Pada anak-anak yang memiliki sifat seperti ini memnag harus diwaspadai juga, karena biasanya anak-anak yang selalu merengek dengan sesuatu yang harus selalu dituruti biasanya termasuk ke dalam anak-anak yang sulit untuk melakukan konsentrasi. untuk itu orang tua pun harus mencari cara meningkatkan konsentrasi belajar anak
12.    Perhatiannya akan lebih focus pada suara lain.
Kita juga bisa melihat dari ciri-ciri anak yang sulit untuk berkonsentrasi, biasanya anak-anak yang seperti ini akan mudah sekali terpengaruh oleh cahaya atau suara yang ada di sekelilingnya, mislanya ketika sedang belajar, anak tersebut mendengar suara lain di luar, pasti perhatiaannya akan langsung terfokus pada suara yang di luar sana, sehingga konsentasri belajarnya pun tiba-tiba akan buyar dan hilang, padahal saat itu dia tengah belajar.
13.    Sulit untuk menengarkan
Bagi anak-anak yang sulit berkonsentrasi umumnya memnag akan sulit untuk bisa mendengarkan, misalnya anak tersebut sedang kita ajak bicara, pastiperhatiannya pun tidak akan tertuju pada diri kita, sehingga dari situ saja kita bisa melihat bahwa anak ini memang merupakan anak yang sulit untuk berkonsentrasi.
Untuk orang tua yang seringkali melihat berbagai ciri-ciri anak yang sulit berkonsnetrasi seperti ini sebaiknya anda harus melakukan berbagai hal, agar anak anda pun nantinya bisa lebih focus dan mudah untuk berkonsentrasi kembali, misalnya dengan mmebawa anak ke psikiater anak yang tepat, membawa ke psikolog atau bisa juga para professional lainnya, dengan penanganan yang cepat dan dilakukan secepat mungkin, bisa kemungkinan juga masalah ini akan segera bisa diatasi, hal ini juga dilakukan agar nantinya perkembangan emosi anak usia dini, dan juga kehidupan social yang dilakukannya tidak akan berpengaruh pada kehidupan anak. Karena biasanya kehidupan psikologi social anak akan terganggu jika anak mengalami hal-hal yang tadi.

C.      Faktor Penyebab Hiperaktif dan Sulit Konsentrasi  
·      Belum ditemukan banyak informasi mengenai penyebab ADHD. Namun ada beberapa faktor yang diduga penyebab Hiperaktif atau ADHD Attention Deficit Hyperactivity Disorder tersebut diantaranya adalah:
1.         Faktor keturunan
Memiliki ibu, ayah, atau saudara dengan kondisi yang sama atau gangguan mental lain.
2.         Faktor Kondisi Kelahiran
Kelahiran prematur, yaitu sebelum usia kehamilan 37 minggu.
3.         Faktor Struktur atau Fungsi Otak
Kelainan pada struktur atau fungsi otak, seperti ketidakseimbangan kadar neurotransmiter dalam otak atau kinerjanya yang terganggu.
4.         Faktor Cidera Otak
Kerusakan otak yang terjadi dalam kandungan atau usia dini.
5.         Faktor Gaya Hidup Orangtua
Ibu yang menggunakan obat-obatan terlarang, mengonsumsi minuman keras, serta merokok selama masa kehamilan.
6.         Faktor Lingkungan
Paparan racun dari lingkungan sekitar pada masa anak-anak, misalnya timah yang terdapat dalam cat dinding ruangan.
7.         Faktor Ketidakseimbangan kimia pada otak
Para ahli meyakini bahwa ketidakseimbangan kimiawi pada otak (neurotransmitter) merupakan faktor yang mempengaruhi perkembangan gejala ADHD.
8.         Faktor Kinerja otak
Pada anak yang menderita ADHD, didapati bahwa area otak yang mengontrol perhatian tampak tidak terlalu aktif. Tentu dibandingkan dengan anak-anak lainnya yang tidak menderita ADHD.
·      Ada tiga hal yang menyebabkan terjadinya kesulitan berkonsentrasi, yaitu:
1.    Faktor eksternal, antara lain:
Lingkungan. Untuk faktor lingkungan, misalnya, anak diberi tugas menggambar. Pada saat yang bersamaan, ia mendengar suara ramai dan itu lebih menarik perhatiannya sehingga tugasnya pun diabaikan. Berarti lingkungan mempengaruhi konsentrasinya.
Pola pengasuhan yang permissive yaitu pengasuhan yang sifatnya menerima atau membolehkan apa saja yang anak lakukan. Sehingga anak kurang dilatih untuk menyelesaikan suatu tugas sampai selesai dan jika ia mengalami kesulitan orang tua bisa membantunya sehingga ia mampu menyelesaikannya tidak dibiarkan saja anak beralih melakukan sesuatu yang lain.
2.         Faktor psikologis
Faktor psikologia anak juga bisa mempengaruhi konsentrasi anak. Anak yang mengalami tekanan, ketika mengerjakan sesuatu ia bisa menjadi tidak konsentrasi sehingga tidak fokus dalam menyelesaikan pekerjaannya. Contoh yang berbeda, misalnya “suasana di sekolah yang berbeda dengan suasana di rumah. Anak kaget, karena mempunyai teman yang lebih berani, sehingga ketakutan dan kekhawatiran si anak membuatnya sulit untuk konsentrasi. Akibatnya, konsentrasi di kelas untuk menerima pelajaran menjadi berkurang. Jadi, karena faktor psikologis anak yang disebabkan karena kurangnya kemampuan bersosialisasi bisa membuat anak menjadi kurang berkonsentrasi di sekolah.


3.         Faktor internal
Berkenaan dengan faktor internal adalah faktor dari dalam dirinya sendiri antara lain karena adanya gangguan perkembangan otak dan hormon yang dihasilkan lebih banyak sehingga anak cenderung menjadi hiperaktif. Jika anak lamban/lambat disebabkan karena hormone yang dihasilkan oleh neurotransmitter-nya kurang. Sehingga bisa mengakibatkan lambannya konsentrasi.
Konsentrasi atau perhatian biasanya berada di otak daerah frontal (depan) dan parientalis (samping). Gangguan di daerah ini bisa menyebabkan kurang atensi atau perhatian. Jadi, karena sistem di otak dalam memformulasikan fungsi-fungsi aktivitas, seperti penglihatan, pendengaran, motorik, dan lainnya, di seluruh jaringan otak itu terganggu, maka anak tidak dapat berkonsentrasi karena input yang masuk ke otak terganggu. Akibatnya, stimulasinya pun tidak bagus, Gangguan ini bukan merupakan bawaan melainkan bisa didapat misalnya karena terkena infeksi otak.
Karena itulah penyebab sulitnya berkonsentrasi harus dicari terlebih dahulu apakah karena faktor eksternal atau internal. Apabila penyebabnya karena faktor lingkungan, orang tua dapat membantu anak untuk meminimalkan lingkungan sedemikian rupa agar anak bisa fokus atau memusatkan perhatiannya. Biasanya kalau sudah memasuki usia sekolah, di mana rentang konsentrasi-nya sudah lebih panjang, anak tidak terlalu bermasalah kecuali jika anak memang mempunyai kelainan. Sedangkan untuk anak yang mengalami gangguan konsentrasi yang lebih disebabkan karena faktor dari dalam dirinya seperti hiperaktif, terapi yang diberikan adalah secara medik/obat dan terapi perilaku. Umumnya kalau sudah diberi obat, hiperaktifnya berkurang. Sedangkan untuk konsentrasi lambat diterapi untuk meningkatkan konsentrasinya.

D.      Dampak Hiperaktif dan Sulit Konsentrasi     
Gangguan perilaku berupa ADHD (Attention Deficit Hiperactivity Disorder) atau hiperaktif terkadang membuat orang tua pusing dan terganggu akibat tingkah laku si anak yang tak bisa diam. Nah, kondisi seperti ini, jika tak ditangani dengan segera bisa mempengaruhi kehidupan anak nantinya.
Dampak paling parah yaitu akan timbul ancaman kecerdasan dalam jangka panjang. Nantinya dia akan jadi orang dewasa yang tidak produktif,
Sedangkan dampak paling ringan jika anak hiperaktif tidak segera di-treatment yakni si anak akan memiliki hubungan dengan orang lain yang tidak terlalu bagus. Oleh karena itu, selain dengan bantuan dokter anak, orang tua perlu melakukan beberapa treatment pada anak. Antara lain jangan menjadi orang tua yang pendiam. Sebaiknya, semua kegiatan harus diverbalkan.
Lebih lanjut, perlu bagi orang tua untuk memberi kegiatan yang bervariasi pada anak. Jangan lupa pula terus berusaha berinteraksi dan terlibat aktif dalam kegiatan sehari-hari . Jangan hanya jadi penyuruh,tapi juga terlibat kegiatan aktif bersama mereka terutama empat tahun pertamanya, tidak ada alasan orang tua sibuk, orang tua harus punya cara yang smart. Ketika kita punya waktu, manfaatkan seefektif mungkin. Matikan handphone Anda, tinggalkan sejenak pekerjaan Anda.  Ada beberapa kelemahan orang tua zaman sekarang yang kerap disibukkan dengan pekerjaannya. Oleh karena itu, mereka harus membentuk orang lain agar bisa menggantikan perannya untuk bermain dengan anak untuk sementara waktu.

E.       Cara Menangani Hiperaktif dan Sulit Konsentrasi
·           Beberapa cara mengatasi anak yang hiperaktif diantaranya:
a.              Hubungan yang baik antara orang tua dengan anak
b.              Mengidentifikasi segi positif.
Tidak ada anak yang benar-benar berantakan tanpa mempunyai segi positif, sekalipun ia tergolong anak yang hiperaktif. Satu hal yang salah & sering terjadi, bahwa orang tua mengukur segi positif anak dengan saudara sekandung atau teman sebayanya. Perlu disadari bahwa setiap anak mempunyai perkembangan yang berbeda meskipun saudara sekandung. Beberapa peraturan bagi anak dapat dibuat dengan memenuhi syarat berikut : jelas & tidak abstrak, diawali dengan peraturan mudah dalam waktu yang pendek, tidak dengan marah ketika menerangkannya pada anak, sesuai dengan tingkat perkembangan anak dan tidak terlalu banyak.
c.              Memberi hadiah
Misalnya jika anak berhasil, yang bersifat : langsung diberikan, menyenang-kan hati anak , konsisten yang berarti diberikan bagi anak yang benar-benar berhasil dan bukan karena rengekan, disampaikan dengan hangat & dibarengai dengan pujian.
Sekali waktu mengajak anak menyalurkan energinya di tempat yang lebih luas, misalnya di taman. Jika orang tua merasa butuh pertolongan, anak bisa dibawa ke klinik spesialis terpadu. Disana anak akan dibantu oleh beberapa ahlinya dalam ilmu penyakit jiwa anak, ilmu jiwa klinik, ilmu jiwa pendidikan, dokter anak & psikoterapis. Bagaimanapun, anak adalah amanah Allah. Tugas orang tua adalah bagaimana memaksimalkan diri dalam membawa mereka menjadi hamba Allah yang shalih. Dan Allah-lah yang akan menentukan hasilnya.
Mengelola anak hiperaktif memang butuh kesabaran yang luar biasa, juga kesadaran untuk senantiasa tak merasa lelah, demi kebaikan si anak. Beberapa hl berikut dapat dijadikan pedoman dalam menangani masalah anak hiperaktif
d.             Periksalah.
Tak semua tingkah laku yang kelewatan dapat digolongkan sebagai hiperaktif.
e.              Pahamilah
Sikap dan perilaku anak, serta apa yang dibutuhkan anak, baik secara  psikologis, kognitif (intelektual) maupun fisiologis.
f.               Latih kefokusannya.
Jangan tekan dia, perlakukan anak dengan hangat dan sabar, tapi konsisten dan tegas dalam menerapkan norma dan tugas.
g.              Telatenlah.
Jika dia telah “betah” untuk duduk lebih lama, bimbinglah anak untuk  melatih koordinasi mata dan tangan dengan cara menghubungkan titik-titik yang membentuk angka atau huruf.
h.              Bangkitkan kepercayaan dirinya.
Misalnya memberikan pujian bila anak makan dengan tertib atau berhasil melakukan sesuatu dengan benar, memberikan disiplin yang konsisten, dan selalu memonitor perilaku anak.
i.                Kenali arah minatnya.

Jika anak bergerak terus, jangan panik, ikutkan saja, dan catat baik-baik, kemana sebenarnya tujuan dari keaktifan dia. Yang paling penting adalah mengenali bakat atau kecenderungan perhatiannya secara dini.
j.                Minta dia bicara.
Anak hiperaktif cenderung susah berkomunikasi dan bersosialisai, sibuk dengan dirinya sendiri. Karena itu, bantulah anak dalam bersosialisasi agar ia mempelajari nilai-nilai apa saja yang dapat diterima kelompoknya.



·           Cara  mengatasi anak hiperaktif di kelas
1.      Menempatkan anak di bangku yang dekat guru, di antara anak yang tenang dan amat memperhatikan pelajaran.
2.      Menghindari menempatkan anak di dekat jendela, pintu terbuka atau gambar atau lukisan yang warnanya cerah karena akan merusak konsentrasinya.
3.      Menatap anak saat berkomunikasi.
4.      Menyingkirkan perlengkapan yang tidak diperlukan di meja belajar anak, supaya perhatiannya tidak pecah.
5.      Sesekali menggunakan kontak fisik, seperti memegang bahu atau menepuk punggung anak untuk memfokuskan perhatiannya.
6.      Memberikan pujian bila anak tenang.
7.      Memberitahukan orang tuanya agar menyediakan tempat belajar yang tenang, jauh dari televisi atau musik keras.
8.      Mengingatkan orang tuanya agar melatih anak melakukan kegiatan secara teratur / terjadwal saat waktu tertentu (misalnya bangun, mandi, belajar, makan, tidur, baca buku, main dll).
9.      Mendorong orang tuanya nutk melatih anak menyiapkan keperluan sekolah sebelum tidur, sehingga tidak tergesa-gesa di saat akan berangkat sekolah.
·      Beberapa cara menangani dan cara meningkatkan konsentrasi belajar anak yang seringkali terjadi. diantaranya:
1.    Mengajak anak lebih aktif
Untuk bisa mencari cara dalam mengatasi gangguan kosentrasi ini, orang tua pasti melakukan berbagai cara, salah satu nya yang bisa kita lakukan adalah dnegan mengajak anak-anak lebih aktif untuk menggerakan tubuhnya, karena dengan begini otak anak pun akan terus bekerja dengan baik sehingga bisa lebih termotivasi.
2.    Melakukan olahraga yang teratur.
Dengan olahraga yang teratur kita juga bisa membuat anak lebih focus, sehingga bisa leih meningkatkan katekolamin di dalam tubuh dan juga otak anak, olahraga lah yang teratur setidaknya 30 menit dalam sehari, sehingga anak bisa lebih focus dan juga konsentrasi.
3.    Menyingkirkan gadget
Saat ini penggunaan gadget sangat bisa mempengaruhi gangguan konsentrasi yang seringkali terjadi pada anak, sehingga saat jam belajar sebaiknya orang tua menyingkirkan segala macam gadget yang ada pada anak, mematikan televisi dan menyita smartphone anak sementraa waktu juga bisa membuatnya jauh lebih berkonsentrasi, sehingga  orang tua harus mencari bagaimana agar  cara membuat anak fokus dan konsentrasi
4.    Mencari metode belajar
Setiap anak memiliki cara belajarnya masing-masing, dan biasanya untuk waktunya pun berbeda-beda, sebagai orang tua kita juga harus paham dan juga mengerti agar anak bisa lebih baik dalam kegiatan belajarnya, untuk itu carilah metode yang memang tepat dalam melakukan kegiatan belajar pada anak.
Karena hal ini juga bisa sangat membantu anak dalam meningkatkan konsentrasi belajarnya, dengan menemukan metode psikologi pendidikan yang baik dan tepat bisa membantu anak lebih focus.
5.    Membuat jadwal yang yang tepat
Anak-anak biasanya memang lebih suka bermain daripada belajar, bahkan meskipun banyak pekerjaan rumah di sekolah yang harus dikerjakan, anak-anak belum begitu mampu dan paham untuk membagi waktunya, untuk itu sebaiknya sebagai orang tua kita membuat jadwal belajar yang tepat untuk anak, sehingga dirinya bisa lebih berkonsentrasi dan juga bisa membagi waktunya antara bermain dan belajar, dengan teori menajeman waktu dalam psikologi yang tepat akan membuat anak pun akan bisa lebih konsentrasi dalam kegiatan belajarnya.
6.    Memberikan lingkungan yang baik
Lingkungan yang ada di rumah pasti akan sangat berpengaruh terhadap konsentrasi belajar anak, sehingga orang tua pun harus bisa memberikan lingkungan yang baik agar anak bisa lebih berkonsentrasi dalam kegiatan belajarnya, biasanya lingkungan yang berisik dan hiruk pikuk banyaknya kendaraan yang lalu lalang juga bisa sangat menganggu perhatian anak, sehingga foksunya pun bisa kemana-mana, untuk itu berikan lingkungan yang baik untuk anak agar anak pun bisa konsentrasi dengan baik dalam belajar dan juga bisa membuat perkembangan atensi anak lebih baik.
7.    Memberikan motivasi dan juga minat belajar yang baik
Sebelum menyuruh anak belajar, sebiknya orang tua bangkitkan terlebih dhaulu motivasi dna juga minat belajar anak, beritahukan mengenai mata pelajaran yang harus dikerjakannya, apa manfaatnya yang bisa dia dapatkan ssaat belajar emngenai sesuatu hal, sehingga semngat dna juga minat belajar anak pun nantinya akan tumbuh dan bisa lebih focus dalam melakukan setiap hal yang harus dilakukannya.
8.    Memberikan pengetahuan cara belajar yang baik.
Menyuruh anak belajar memnag biasanya akan sangat sulit untuk orang tua, apalagi jika ank anda memiliki gangguan konsentrasi, untuk itu sebaiknya berikan kemudahan untuk anak agar bisa lebih konsentrasi dalam belajar. Berikan berbagai panduan aktif agar anak bisa konsentrasi dan memecahkan suatu masalah yang biasanya membuatnya lebih sulit untuk konsentrasi dalam belajar, sheingga rasa ingin tahu anak pun akan berkembang nantinya.
9.    Berikan waktu istirahat sejenak
Anak-anak yang sering etrganggun konsentrasi belajarnya biasanya juga disebabkan oleh orang tua yang tidak memebrikan kesempatan istirahat untuka ank bisa belajar dnegan baik, untuk itus ebiaknya anda berikan wkatu sejenak anak agar bisa berinstirahat, sehingga anak pun mau dna juga bisa lebih konsnetrasi dalam mealkukan pelajaran yang akan dilakukannya.
10.     Mengutamakan pelajaran yang disukai anak
Agar anak mau dan juga mampu berkonsentrasi dalam belajar, kita pun harus menggunakan berbagai metode yang tepat, slaah satunya mengetahui minat belajar anak pada suatu mata pelajaran, jika anak menyukai salah satu mata pelajaran tertentu, idak ada salahnya sebagai orang tua mengutamakan terlebih dhaulu mata pelajaran yang lebih disukai anak, sehingga anak pun mau dan bisa lebih konsentrasi dalam melakukan kegiatan belajarnya.
11.     Jangan pernah memaksakan anak.
Anak-anak yang terlalu dipaksakan mengenai sesuatu hal pasti tidak akan bisa membantu dalam hal mengtasi minat belajar dna juga konsentrasinya, untuk itu jangan pernah memaksakan anak meskipun dalam keadaan mendesak, karena hal ini bukanlah cara yang tepat, sebiknya berikan waktu yang luang dan juga berikan pilihan pada anak sehingga anak pun akan nyaman dan bisa lebih konsentrasi dalam belajar.
12.     Memberikan asupan makanan yang tepat
Memberikana supan makanan yang tepat juga bisa membantu anak dalam mengatasi gangguan konsentarsi belajarnya, untuk itu sebaiknya hindari juga jenis makanan yang terlalu abnyak mengandung gula, karena hal tersebut hanya akanmenganggu kesehatan anak, sebaiknya berikan makanan yang kaya akan protein dan juga lemak baik, sehingga akan membantu fungsi otak pada anak, dengan memebrikan nutrisi yang baik juga anak bisa lebih berkonsentrasi dalam kegiatan belajarnya, sehingga dengan cara untuk meningkatkan daya konsentrasi anak akan belajar dengan lebih baik.
13.     Memberikan reward
Berikan pe`nghargaan meskipun yang dilakukan anak sangat kecil, sehinga hal ini juga bisa lebih membangkitkan minat dan keinginannya dalam belajar, mislanya dengan memberikan pujian saat anak mau belajar dnegan wkatu yang tepat, atau bisa juga memberikan barang yang diinginkannya saat anak emndapatkan nilai yang bagus dis ekolahnya, sehingga anak pun akan menghargai diirnya sendiri, sehingga bisa lebih berkonsentrasi dengan baik lagi.



























BAB III
PENUTUP

                                                           Kesimpulan
Ditinjau secara psikologis, hiperaktif adalah gangguan tingkah laku yang tidak normal yang disebabkan disfungsi neurologia dengan gejala utama tidak mampu memusatkan perhatian atau sulit konsentrasi
Ciri-ciri Hiperaktif dan Sulit Konsentrasi
·           Adapun Ciri-Ciri Anak Hiperaktif adalah :
1)        Tidak Mudah Lelah
2)        Sering Menyela Pembicaraan
3)        Tidak Bisa Tenang
4)        Tidak Suka berteman Banyak
5)        Tidak Sabar
6)        Suka Melawan
7)        Sulit Fokus
8)        Menyukai Hal Terlalu Atraktif
9)        Peduli pada Diri Sendiri
10)    Perkembangan Terhambat
11)    Tidak Bisa mengontrol Gerakan
12)    Tidak Kreatif
13)    Impulsif
14)    Mudah Kesal
15)    Senang Merusak
·           Adapun ciri-ciri anak yang kurang konsentrasi, diantaranya:
1.        Tidak sanggup duduk telalu lama
2.        Mata yang sulit focus
3.        Sulit konsentrasi saat mengerjakan tugas.
4.        Memiliki gejala alergi tertentu
5.        Lupa menyimpan barang
.
6.        Terlalu kelebihan energy
7.        Lebih banyak bekeringat
8.        Mudah merasa gelisah
9.        Sulit mendengarkan saat diajak bicara
10.    Lebih sering marah-marah
11.    Keinginan yang harus dituruti
12.    Perhatiannya akan lebih focus pada suara lain.
13.    Sulit untuk menengarkan
jika tak ditangani dengan segera bisa mempengaruhi kehidupan anak nantinya.
Dampak paling parah yaitu akan timbul ancaman kecerdasan dalam jangka panjang. Nantinya dia akan jadi orang dewasa yang tidak produktif,
Sedangkan dampak paling ringan jika anak hiperaktif tidak segera di-treatment yakni si anak akan memiliki hubungan dengan orang lain yang tidak terlalu bagus. Oleh karena itu, selain dengan bantuan dokter anak, orang tua perlu melakukan beberapa treatment pada anak. Antara lain jangan menjadi orang tua yang pendiam. Sebaiknya, semua kegiatan harus diverbalkan.




















DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan Munawar Sholeh. 2005. Psikologi Perkembangan. Jakarta : Rineka Cipta.
Bahruddin dan Wahyuni, Esa Nur. 2010. Teori Belajar & Pembelajaran. Yogyakarta : Ar Ruz Media.
Monks. 1982. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta : Gajah Mada University  Press.
Tim Penulis Buku Psikologi Pendidikan. 1993.  Psikologi Pendidikan. Yogyakarta :  Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri.
Woolfolk, Anita E dan Nicolich, Lorraine Mc Cune. 2004. Mengembangkan Kepribadian & Kecerdasan Anak-anak (Psikologi Pembelajaran I). Jakarta : Inisiasi Press.
Soemantri Patmonodewo. 2003. Buku Ajar Pendidikan Prasekolah. Jakarta : Rineka Cipta.
Syamsi dalam dina. 2011. Anak Hiperaktif. http://blogpoenyadina.blogspot.com. Di unduh pada 02 Desember 2018

TAKSONOMI BERPIKIR

KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji bagi Allah Pencipta dan Pemelihara Alam Semesta yang telah menerangi hambanya yang takwa de...