BAB II
PEMBAHASAN
A.
HAKIKAT PERKEMBANGAN MOTORIK
ANAK
Motorik adalah semua
gerakan yang mungkin dapat dilakukan oleh seluruh tubuh, sedangkan perkembangan
motorik dapat disebut sebagai perkembangan dari unsure kematangan dan
pengendalian gerak tubuh. Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot –
otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh
kematangan anak itu sendiri. Motorik halus adalah gerakan yang dilakukan oleh
bagian – bagian tubuh tertentu dan hanya melibatkan sebagian kecil otot tubuh.
Gerakan ini tidak memerlukan tenaga, tapi perlu adanya koordinasi antara mata
dan tangan. Gerak motorik halus merupakan hasil latihan dan belajar dengan
memperhatikan kematangan gungsi organ motoriknya.
Perkembangan
motorik ini erat kaitannya dengan perkembangan pusat motorik di otak.
Keterampilan motorik berkembang sejalan dengan kematangan syaraf dan otot. Oleh
sebab itu, setiap gerakan yang dilakukan anak sesederhana apapun, sebenarnya
merupakan hasil pola interaksi yang kompleksi berbagai bagian dan system dalam
tubuh yang dikontrol otak.
Aktivitas
anak terjadi dibawah control otak. Secara simultan dan berkesinambungan, otak
terus mengolah informasi yang ia terima. Bersamaan dengan itu, otak bersama
jaringan syaraf yang membenntuk system syaraf pusat yang mencakup lima pusat
control, akan mendiktekan setiap gerak anak. Dalam kaitannya dengan
perkembangsn motorik anak, perkembangan motorik berhubungan dengan perkembangan
kemampuan gerak anak. Gerak merupakan unsure utama dalam perkembangan motorik
anak.
Sedari
kecil anak harus diberikan berbagai kegiatan fisik yang bervariasi yang memungkinkan
mereka untuk bergerak, jika seorang anak berhasil melakukan suatu aktivitas
fisik atau gerakan maka selanjutnya ia mau berpartisipasi dalam kegiatan
tersebut kembali. Namun, sedari kecil seorang anak perlu dibiarkan menemukan
sendiri kegiatan / aktivitas fisik yang sesuai dan cocok dengan kemampuannya.
1.
Peran
Kemampuan Motorik untuk Perkembangan Sosial dan Emosional Anak
Seorang anak yang mempunyai kemampuan motorik yang baik akan
mempunyai rasa percaya diri yang besar. Lingkungan teman-temannya pun akan akan
menerima anak yang memiliki kemampuan motorik atau gerak lebih baik, sedangkan
anak yang memiliki kemampuan gerak tertentu akan kurang diterima
teman-temannya. Penerimaan teman-teman dan lingkungan nya akan menyebabkan anak
mempunyai rasa percaya diri yang baik.
2.
Peran
Kemampuan Motorik untuk Kognitif Anak
Bermain
akan meningkatkan aktifitas fisik anak. Maxim (1993) menyatakan bahwa aktifitas
fisik akan meningkatkan pula rasa keingintahuan anak dan membuat anak-anak akan
memperhatikan benda-benda, menangkapnya, mencobanya, melemparkannya atau
menjatuhkannya, mengambil, mengocok-ngocok, dan meletakkan kembali benda-benda
kedalam tempatnya.
Adanya
kemampuan/keterampilan motorik anak juga akan menymbuhkan kreativitas dan
imajinasi anak yang merupakan bagian dari perkembangan mental anak. Dengan
demikian, sering pula para ahli menekankan bahwa kegiatan fisik dan juga
keterampilan fisik anak akan dapat meningkatkan kemampuan intelektual anak.
Belahan otak kiri akan mengatur cara berpikikr logis dan rasional,
menganalisis, bicara serta berorientasi pada waktu dan hal-hal terperinci,
sedangkan belahan otak kanan berperan mengatur hal-hal yang intuitif, bermusik,
menari, dan kreativitas.
B. KEMAMPUAN MOTORIK KASAR DAN HALUS
ANAK
Pengembangan
motorik adalah proses seorang anak belajar untuk tampil menggerakkan anggota
tubuh. Seefel (dalam Moelichatoen, 1999), menggolongkan tiga keterampilan
motorik anak, yaitu:
1. Keterampilan lokomotorik : berjalan,
berlari, meloncat, meluncur,
2. Keterampilan nonlokomotorik
(menggerakkan bagian tubuh dengan anak diam di tempat): menggangkat, mendorong,
melengket, berayun, menarik;
3. Keterampilan memproyeksi dan
menerima/menagkap benda: menangkap, melempar.
Dalam
mengembangkan kemampuan motoriknya, anak juga mengembangkan kemampuan
mengamati, mengingat hasil pengamatannya dan pengalamannya. Anak juga harus
memiliki keterampilan dasar terlebih dahulu sebelum ia mampu memadukannya
dengan kegiatan motorik yang lebih kompleks. Secara umum ada dua macam gerakan
motorik, yaitu gerakan motorik kasar dan gerakan motorik halus yang akan
diuraikan berikut ini.
C. GERAKAN MOTORIK KASAR ANAK
Perekembangan motorik anak terbagi menjadi dua bagian, yaitu
gerakan motorik kasar dan motorik kasar dan gerakan motorik halus. Gerakan motorik kasar
terbentuk saat anak mulai memiliki koordinasi sebagain besar bagian tubuh anak.
Oleh karena itu, biasanya memerlukan tenaga karena dilakukan oleh otot-otot
yang lebih besar. Pengembangan gerakan motorik kasar juga memerlukan koordinasi
kelompok otot-otot anak yang tertentu yang dapat membuat mereka dapat meloncat,
memanjat, berlari, menaiki sepeda roda tiga, serta berdiri dengan satu kaki.
Untuk merangsang motorik kasar menurut anak menurut Hadis (2003) dapat
dilakukan dengan melatih anak untuk meloncat, memanjat, memeras, bersiul,
membuat ekspresi muka senang, sedih, gembira, berlari, berjinjit, berdiri di
atas satu kaki, berjalan di titian, dan sebaginya. Gerakan motorik kasar
melibatkan aktivitas otot tangan, kaki, dan seluruh tubuh anak. Gerakan ini
mengandalkan kematangan dalam koordinasi. Untuk melatih motorik kasar anak
dapat dilakukan, misalnya dengan melatih anak berdiri di atas satu kaki. Dalam
perkembangannya, motorik kasar berkembang lebih dahulu daripada motorik halus.
Hal ini dapat terlihat saat anak sudah dapat menggunakan otot-otot kakinya
untuk berjalan sebelum ia dapat mengontrol tangan dan jari-jarinya untuk
menggunting dan meronce.
D. TAHAP –TAHAP PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK
USIA DINI
1. Tahap Kognitif
Pada
tahap kognitif, anak berusaha memahami keterampilan motorik serta apa saja yang
dibutuhkan untuk melakukan satu gerakan tertentu.
2. Tahap Asosiatif
Pada
tahap asosiatif, anak banyak belajar dengan cara coba – coba kemudian meralat
olahan pada penampilan atau gerakan akan dikoreksi agar tidak melakukan
kesalahan kembali dimasa mendatang
3. Tahap autonomous
Pada
tahap ini, gerakan yang ditampilkan anaak merupakan respon yang lebih efisien
dengan sedikit kesalahan . anak sudah menampilkan gerakan secara otomatis
Pentingnya Meningkatkan Perkembangan Motorik Anak USia Dini.
Pertumbuhan fisik anak diharapkan dapat terjadi secara optimal karena secara
langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi perilaku sehari – hari. Secara langsung,
pertumbuhan fisik anak akan menentukan keterampilan dalam bergerak. Secara
tidak langsung pertumbuhan dan perkembangan kemampuan fisik motorik akan
mempengaruhi cara anak memandang dirinya sendiri dan orang lain.
Ada 5 prinsip utama perkembangan motorik menurut Malina dan
Bouchard (1991)
a.
Kematangan
Kemampuan anak melakukan gerakan motorik sangat ditentukan
oleh kematangan syaraf yang mengatur gerak tersebut.
b. Urutan
1. Urutan pertama disebut perbedaan yang mencakup perkembangan
secara perlahan dari gerakan motorik kasar yang belum terarah kegerakan yang
lebih terarah sesuai dengan fungsi gerakan motoric.
2.
Urutan
kedua adalah keterpaduan yaitu kemampuan dalam menggabungkan motorik yang
saling berlawanan dalam koordinasi gerak yang baik.
c.
Motivasi
Kematangan
motorik memotivasi anak untuk melakukan aktivitas motorik dalam lingkup yang
luas. Motivasi yang datang dari dalam diri anak perlu didukung dengan motivasi
yang datang dari luar.
d. Pengalaman
Latihan
dan pendidikan gerak pada anak usia dini lebih ditunjukkan bagi pengayaan
gerak, pemberian pengalaman yang membangkitkan rasa senang dalam suasana riang
gembira anak.
e.
Praktik
Beberapa
kebutuhan anak usia dini yang nerkaitan dengan pengembangan motoriknya perlu
dipraktikkan anak dengan bimbingan guru.
E. GERAKAN MOTORIK HALUS ANAK USIA
Gerakan motorik halus apabila gerakan hanya melibatkan
bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti
keterampilan menggunakan jari jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan yang
tepat. Gerakan motorik halus yang terlihat, antara lain adalah anak mulai dapat
menyikat gigi, menyisir, membuka dan menutup retsluiting, memakai sepatu
sendiri, mengancing pakaian, serta makan sendiri dengan menggunakan sendok dan
garpu. Dalam melakukan gerakan motorik halus anak juga memerlukan dukungan
fisik lain serta kematangan mental, misalnya keterampilan membuat gambar.
Gerakan motorik halus anak sudah mulai berkembang pesat di usia kira-kira 3
tahun. Namun, saat anak berusia 4 tahun, ia sudah dapat memegang pensil warna
atau crayon untuk menggambar. Perbedaan jenis kelamin berpengaruh pada
perkembangan motorik anak usia dini. Anak perempuan lebih sering melatih
keterampilan yang membutuhkan keseimbangan tubuh, seperti permainan melompat
tali (skipping), atau melompat-lompat dengan bola besar (hoping). Sedangkan
anak laki-laki lebih senang melatih keterampilan melempar, menagkap dan
menendang bola atau berprilaku yang mementingkan kecepatan dan kekuatan. Ada
beberapa kegiatan yang dapat mengembangkan gerakan motorik anak, misalnya
aktivitas berjalan di atas papan, olahraga (melompat tali, renang, sepak bola,
bulu tangkis, senam, bersepeda), menari, atau bermain drama. Berikut adalah
table daftar perkembangan motorik anak usia, yaitu pada usia 3-4 tahun dan 5-6
tahun.
Perkembangan Motorik Anak Usia 3-4
tahun
Motorik Kasar
|
Motorik Halus
|
1.
Menangkap bola besar dengan tangan
lurus di depan badan.
|
1. Menggunting kertas menjadi dua
bagian
|
2. Berdiri dengan satu kaki selama 5
detik.
|
2. Mencuci dan
mengelap tangan sendiri
|
3. Mengendarai sepeda roda tiga
melalui tikungan yang lebar.
|
3. Mengaduk cairan dengan sendok
|
4. Melompat
sejauh 1 meter atau lebih dari posisi berdiri semula.
|
4. Menuangkan air dan teko
|
5. Mengambil
benda kecil di atas baki tanpa menjatuhkannya
|
5. Memegang garpu dengan cara menggenggam
|
6. Menggunakan
bahu dan siku pada saat melempar bola hingga 3 m
|
6. Membawa sesuatu dengan penjepit
|
7. Berjalan
menysuri papan denga menempatkan satu kaki di depan kaki lain
|
7. Apabila diberikan gambar kepada anak
|
8. Melompat
dengan satu kaki
|
8. Membuka kancing dan melepas ikat pinggang
|
9. Berdiri dengan
kedua tumit dirapatkan, tangan di samping, tanpa kehilangan keseimbangan
|
9. Menggambar lingkaran, namun bentuknya
masih kasar
|
Perkembangan
Motorik Anak Usia 5-6 tahun
Motorik Kasar
|
Motorik Halus
|
1.
Berlari dan langsung menendang bola
|
1. Mengikat tali
sepatu
|
2. Melompat-lompat dengan kaki bergantian
|
2. Memasukkan surat ke dalam amplop
|
3.
Melambungkan bola tennis dengan satu tangan dan menangkapnya dengan dua tangan
|
3. Mengoleskan
selai di atas roti
|
4. Berjalan pada garis yang sudah ditentukan
|
4. Membentuk
|
5. Berjinjit dengan tangan di pinggul
|
5
5. Mencuci dan mengeringkan
muka tanpa membasahi baju
|
6. Menyentuh jari kaki tanpa menekuk lutut
|
6. Memasukkan
benang ke dalam jarum
|
7. Mengayuh satu kaki ke depan atau ke
belakang tanpa kehilangan keseimbangan
|
F. PERAN
GURU DALAM MENGEMBANGKAN MOTORIK ANAK
Dalam
mengembangkan berbagai kemampuan dasar anak, peran guru sangatlah penting.
Dalam merencanakan kegiatan fisik atau motorik seorang guru membutuhkan latar
belakang yang kuat untuk memilih kegiatan fisik atau motorik yang bermakna dan
sesuai bagi anak didiknya. Guru juga perlu menentukan tingkat keberhasilan yang
sesuai dengan kemampuan anaknya. Guru perlu mempelajarai tingkat kemampuan anak
didiknya sehingga dapat menentukan jenis kegiatan dan ukuran keberhasilan yang
sesuai dengan tahap perkembangan anak.
Guru
mempunyai peran yang penting dalam
pengembangan fisik motorik anak yang dapat dilakukan melalui bermain.
Disekolah, gurulah yang menentukan apa aktivitas fisik atau olahraga yang dapat
dilakukan anak sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya. Guru juga
berperan dalam menumbuhkan minat anak terhadap berbagai kegiatan motorikanak
seperti jenis olahraga, menggambar, melipat kertas dan lain – lain. Peran
gurulah yang dapat mengarahkan dan menumbuhkan minat anak untuk mengikuti semua
kegiatan fisik motorik tersebut dengan tujuan agar gerakan motorik kasar dan
halus anak dapat dikembangkan dengan baik.
Guru
dapat membantu mengembangkan minat dan rasa percaya diri anak dan perasaan
mampu melakukan berbagai kegiatan fisik motorik yang sesuai untuk anak.
Pengembangan motorik anak yang baik akan meningkatkan kemampuan daan kekuatan
otot – otot anak. Perkembangan kekuatan otot tersebut diimbangi dengan
perkembangan dalam mengkoordinasikan gerakan antara otot yang satu dengan otot
yang lain. Apabila gerakan motorik kasar anak dapat berkembang dengan baik
maaka keterampilan motorik halus yang telaah dimiliki anak juga akan meningkat.
Guru
perlu menentukaan tujuan yang akan dicapai. Guru perlu menentukan gerak dan
keterampilan yang perlu dikuasi anak melalui pelaaksanaan beberapa kegiatan
pembelajaran. Guru juga perlu menentukaan apa dan bagaimana cara menilai hasil
belajar anak serta melaporkan hasilnyaa kepada orang tua anak didik.
Guru
juga bertanggung jawab dalam membantu mengembangakan keterampilan motorik anak dengan
cara merencanakan dan mengatur secara baik,lingkungan belajar dan proses
belajar anak untuk mencapai tujuan pengembangaan motorik anak. Untuk
meningkatkan gerakaan motorik anak maka yang dapat dilakukan guru adalah :
1. Menyediakan peralatan atau
lingkungan yang memungkinkan untuk melatih keterampilan motoriknya
2. Memperlakukan anak dengan sama
3. Memperkenalkan berbagai jenis
keterampilan motorik
4. Meningkatkan kesabaran guru karena
setiap anak memiliki jangka waktu sendiri dalam menguasai suatu keterampilan
5. Aktivitas fisik yang diberikan
keanak harus bervariasi
6. Berilah anak – anak aktivitas fisik
yang memungkinkan anak menikmati dan dapat mencapai kemampuan yang diharapkan
sesuai perkembangannya.
7. Saat melakukan aktivitas fisik yang
menempatkan anak bersama beberapa anak lain
G. PERAN GURU DALAM MEMBIASAKAN ANAK MEMAKAN MAKAN YANG BERGIZI
Pertumbuhan
fisik adalah proses metaboloisme yang memerlukan masukan oksigen dan zat gizi,
serta beberapa zat penting lainnya. Proses ini berlangsung terus-menerus,
bersifat kompleks,unik dan mengikuti pola tertentu. Kekurangan gizi pada masa
anak – anak mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak saat ia dewasa. Guru perlu mempelajari jenis – jenis makanan yang bergizi dan jumlah
yang diperlukan untuk membantu optimalkan perkembangan fisik anak. Dengan
pembiasaan makanan yang baik anak akan tumbuh lebih kuat dan lebih sehat.
H. TUJUAN PENGEMBANGAN MOTORIK ANAK
Dalam
standar kompetensi kurikulum TK tercantum bahwa tujuan pendidikan di Taman
Kanak-kanak adalah membantu mengembangkan berbagai potensi anak baik psikis dan
fisik yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial emosional, kognitif,
bahasa, fisik-motorik, kemandirian, dan seni untuk memasuki pendidikan dasar.
Untuk
pengembangan kemampuan dasar anak dilihat dari kemampuan fisik atau motoriknya
maka guru-guru TK akan membantu meningkatkan keterampilan fisik atau motorik
anak dalam hal memperkenalkan dan melatih gerakan motorik kasar dan halus anak,
meningktkan kemampuan mengelola, mengontrol gerakan tubuh, dan koordinasi,
serta meningkatkan keterampilan tubuh dan cara hidup sehat sehingga dapat
menunjang pertumbuhan jasmani yang kuat sehat dan terampil.
Sedangkan
kompetensi dasar motorik anak yang diharapkan dapat dikembangkan guru saat anak
memasuki lembaga persekolahan adalah anak mampu :
1. Melakukan aktivitas fisik secara
terkoordinasi dalam rangka kelenturan dan kesiapan untuk menulis, keseimbangan,
kelincahan, dan melatih keberanian.
2. Mengekspresikan diri dan berkreasi
dengan berbagai gagasan dan imajinasi dan menggunakan berbagai media/bahan
menjadi suatu karya seni.
I.
METODE
PENGEMBANGAN MOTORIK ANAK
Metode merupakan bagian dari strategi kegiatan pembelajaran.
Oleh karena itu, metode dipilih guru berdasarkan strategi kegiatan yang sudah
dipilih dan ditentukan. metode juga merupakan cara untuk mencapai tujuan
pembelajran tertentu.
Setiap guru akan menggunakan metode, sesuai dengan gaya
melaksakan kegiatan pembelajarannya. Namun, harus diingat bahwa pendidikan PAUD
mempunyai ciri khas sendiri. Oleh karena itu, ada metode-metode yang lebih
sesuai untuk digunakan dibandingkan
metode-metode lainnya. Misalnya guru jarang sekali menggunakan metode ceramah
dikelasnya. Pemilihan metode juga ditentukan oleh karakteristik tujuan kegiatan
dan karakteristik anak yang akan diajar.
Karakteristik tujuan kegiatan pengembangan motorik anak adalah
untuk mengembangkan kemampuan motorik anak, melatih anak gerakan-gerakan kasar
dan halus, meningkatkan kemampuan mengelola, mengontrol gerakan tubuh dan
koordinasi, serta meningkatkan keterampilan tubuh, dan cara hidup sehat.
Untuk mengembangkan kemampuan motorik anak guru dapat
menetapkan metode-metode yang menjamin anak tidak mengalami cedera. Oleh karena
itu, guru perlu menciptakan lingkungan yang aman dan menentang, bahan dan alat
dipergunakan dalam keadaan baik, serta tidak menimbulkan rasa takut dan cemas
dalam menggunakannya.
Selain itu, dalam pemilihan metode untuk mengembangkan
keterampilan motorik anak, guru perlu menyusaikanya dengan karakteristik anak
TK yang selalu bergerak, susahy untuk diam, mempunyai rasa ingin tahu yang
kuat, senang bereksperimen dan menguji, mampu mengekspresikan diri secara
kreatif, mempunyai imajinasi dan senang berbicara.
Lebih lanjut dalam menentukan metode untuk megembangkan
keterampilan motorik anak, guru memperhatikan tempat kegiatan, apakah didalam
atau diluar kelas, keterampialan apaka yang hendak dikembangkan melalui
berbagai kegiatan, serta tema dan pola yang dipilih dalam kegitsn pembelajaran
itu.
Penetuan tempat kegiatan akan menentukan pula peralatan yang
akan digunakan. Misalnya, untuk pengembangan motorik halus anak yang bertujuan
agar anak dapat dapat berlatih menggerakan pergelangan tangan dengan menggambar
dan mewarnai atau menggunting dan menempel maka guru dapat memilih kegiatan
yang diperlukan setiap anak, seperti gunting, kertas, pencil warna atau
buku-buku untuk pola yang akan diguting anak jumlah dan peralatan diharapkan
sesuai dengan jumlah ank sehingga setiap anak dapat berlatih sendiri-sendiri.
Perkembangan motorik merupakan proses memperoleh
keterampilan dan pola gerakan yang dilakukan anak, misalnya dalam kemampuan
motorik kasar anak belajar menggerakan seluruh atau sebagian besar anggota
tubuh, sedangkan dalam mempelajari kemampuan motorik halus anak belajar
ketetapan organisasi tangan dan mata. Anak juga belajar menggerakkan pergerakan
pergelangan tangan agar lentur dan anak belajar berkreasi dan berimajinasi.
Metode yang digunakan adalah metode kegiatan yang dapat
memacu semua kegiatan motorik yang perlu dikembangkan anak, seperti untuk
kegiatan motorik halus anak dapat diberikan aktivitas menggambar, melipat,
membentuk, meronce, dan sebagainya. Sedangkan utuk kegiatan motorik kasar anak
dapat belajar menangkap bola, menendang, melocat, melompat, dan sebagainya.
Guru saat mengembangkan perkembangan motorik anak adalah keamanan anak.
Misalnya, saat anak berlari-lari diluar kelas, anak-anak perlu didampingi oleh
beberapa guru untuk menjaga keamananya.
Untuk menerapkan beberapa metode yang sesuai utuk
pengembangan motorik anak guru perlu menentukan
dan merencanakan:
a.
Tujuan kegiatan
b.
Tema atau topic kegiatan
c.
Metode
d. Tempat
kegiatan
e.
Peralatan dan bahan yang akan digambar
f.
Urutan langkah kegiatan apa saja
yang nantinya akan dilakukan guru dan anak didiknya.
Selanjutnya,
guru perlu melaksanakan kegiatan yang
meliputi:
a.
Kegiatan
pembukan/awal
b. Kegiatan inti
c.
Kegiatan
penutup.
Terakhir,
guru perlu menentukan evaluasi hasil belajar anak dengan menentukan dan
mengembangan bentuk evaluasi untuk melihat kemampuan anak. Ada beberapa metode
pembelajaran yang sesuai untuk mengembangkan motorik anak, misalnya metode
bermain, karya wisata, demonstrasi, proyek atau pemberian tugas.
Pemilihan
suatu metode pembelajaran ditentukan oleh tujuan yang dicapai anak, sedankan
metode merupakan cara untuk mencapai tujuan pembelajran tertentu. Untuk
mengembangkan motorik anak guru dapat menerapkan metode-metode yang akan
menjamin anak yang tidak mengalami cedera dan menyesusikannya degan
karakteristik anak. Hal- hal yang perlu dilakukan guru dalam pemilihan metode
untuk meningkatkan motorik anak adalah menciptakan lingkungan yang aman dan
kegiatan yang menantang, menyediakan tempat, bahan dan akat yang dipergunakan
dalam keadaan baik, serta membimbing anak mengikuti kegiatan tanpa menimbulkan
rasa takut dan cemas dalam menggunakannya. Untuk memilih metode pembelajaran
yang sesuai tujuan pengembangan motorik anak. Selain itu, metode ynag akan
dipilih harus memungkinkan anak bergerek dan bermain karena gerak adalah unsure
utama pengembangan motorik anak.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari
pembahasan diatas, maka dapat kita ambil kesimpulan bahwa, motorik adalah semua gerakan yang mungkin dapat
dilakukan oleh seluruh tubuh, sedangkan perkembangan motorik dapat disebut
sebagai perkembangan dari unsure kematangan dan pengendalian gerak tubuh. Motorik kasar adalah gerakan tubuh
yang menggunakan otot – otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota
tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri. Motorik halus adalah
gerakan yang dilakukan oleh bagian – bagian tubuh tertentu dan hanya melibatkan
sebagian kecil otot tubuh. Gerakan ini tidak memerlukan tenaga, tapi perlu
adanya koordinasi antara mata dan tangan. Gerak motorik halus merupakan hasil
latihan dan belajar dengan memperhatikan kematangan gungsi organ motoriknya.
Guru
mempunyai peran yang penting dalam
pengembangan fisik motorik anak yang dapat dilakukan melalui bermain. Untuk
menerapkan beberapa metode yang sesuai utuk pengembangan motorik anak guru
perlu menentukan dan merencanakan:
a. Tujuan
kegiatan
b. Tema
atau topic kegiatan
c. Metode
d. Tempat
kegiatan
e. Peralatan dan bahan yang akan digambar
f. Urutan
langkah kegiatan apa saja yang nantinya akan dilakukan guru dan anak didiknya.
Hal-
hal yang perlu dilakukan guru dalam pemilihan metode untuk meningkatkan motorik
anak adalah menciptakan lingkungan yang aman dan kegiatan yang menantang,
menyediakan tempat, bahan dan akat yang dipergunakan dalam keadaan baik, serta
membimbing anak mengikuti kegiatan tanpa menimbulkan rasa takut dan cemas dalam
menggunakannya.
B.
Saran
Sebagai
mahasiswa yang tidak terlepas dari segala sesuatu yang berkaitan dengan
pendidikan dan bidang keilmuan yang membahas tentang perkembangan fisik motoric
anak. Kita seharusnya dapat mempelajari hakikat perkembangan fiik motoric anak
dengan baik. Hal ini bertujuan supaya kita dapat mengaplikasikan ilmu yang kita
dapat dalam kegiatan di sekolah atau luar sekolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar