KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah
Pencipta dan Pemelihara Alam Semesta yang telah menerangi hambanya yang takwa
dengan cahaya yang mendekatkan kepada-Nya. Sehingga saya dapat menyelesaikan
tugas pembuatan Makalah “Perkembangan sosial emosional AUD”dengan materi“Perlibatan
Orang Tua dalam Pengembangan Sosial Emosional Pada Anak.
Solawat serta salam tetap
tersanjungkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad Saw yang mana beliaulah
yang telah membawa umatnya dari zaman jahiliyah menuju zaman Islamiah. Saya sadar bahwa keberhasilan saya
dalam menyusun makalah ini tidak terlepas dari doa orang tua dan teman – teman
semua. Akhir dari penutupan pengantar, saya
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya pada diri saya pribadi
dan umumnya bagi para pembaca. Amiiin….
Serang, 2018
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR………………………………………………………………..
DAFTAR
ISI…………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………
A.
Latar Belakang ………………………………………………………….........…
B.
Rumusan masalah………..……………………………………………………….
C.
Tujuan
Makalah..…………………………………………………………….....
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………….…
A. Definisi
keterlibatan orang tua…………………………………………………....
B. Manfaat
keterlibatan orang tua pada program sekolah……………………………
C. Cara Sekolah dan Guru Melibatkan Para Orang Tua………………………………
D. Perencanaan dan Penerapan Program Keterlibatan Orang ………………………..
BAB III PENUTUP………………………………………………………….
……..
a. Kesimpulan
………………………………………………………………………...
b. Saran………………………………………………………………….
……………
DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………………….
|
1
2
3
3
4
4
5
5
6
8
11
17
17
18
|
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga,
masyarakat dan pemerintah. Sehingga orang tua tidak boleh menganggap bahwa
pendidikan anak hanyalah tanggung jawab sekolah. Pendidikan merupakan suatu
usaha manusia untuk membina kepribadiannya agar sesuai dengan norma-norma
atau aturan di dalam masyaratakat. Setiap orang dewasa di dalam masyarakat
dapat menjadi pendidik, sebab pendidik merupakan suatu perbuatan sosial yang
mendasar untuk petumbuhan atau perkembangan anak didik menjadi manusia
yang mampu berpikir dewasa dan bijak.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud keterlibatan orang tua.
2. Manfaat keterlibatan
orang tua pada program sekolah
3.Cara Sekolah dan Guru Melibatkan
Para Orang Tua
4. Perencanaan
dan Penerapan Program Keterlibatan Orang Tua yang Bermakna
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui yang dimaksud keterlibatan orang tua.
2.
Mengetahui Manfaat keterlibatan orang tua pada program sekolah
3.Mengetahui Cara Sekolah dan Guru Melibatkan
Para Orang Tua
4. Mengetahui Perencanaan dan Penerapan Program Keterlibatan Orang Tua
yang Bermakna
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Keterlibatan Orang Tua
Adiwikarta (1988:68) menyebutkan
”Keluarga adalah suatu sistem yang terdiri atas subsistem-subsistem yang
saling berhubungan dan saling pengaruhi satu sama lain”. Adapun subsistem
sosial itu bukan unit-unit fisik, melainkan peran- peran atau fungsi. Sebagai
sebuah sistem sosial, keluarga berhubungan dan punya kesalingtergantungan
tertentu dengan keluarga lain dan sistem sosial lain seperti dengan organisasi,
kantor, sekolah dan lain-lain.
Konsep keterlibatan orang tua
bukanlah hal baru di lingkungan pendidikan dan telah memainkan peran yang
nyata. Pihak yang terlibat dalam keterlibatan orang tua adalah sekolah,
keluarga dan kemitraan masyarakat. Oleh karena itu tiga aspek yang saling
mempengaruhi tersebut harus disatukan disetiap pendidikan dan pengembangan
anak.
Menurut Wolfendale dalam Epstein (1996:81) bahwa
“Keterlibatan orang tua secara luas diartikan dalam waktu tertentu diantara
para pendidik terkadang menyamakannya dengan kemitraan, partisipasi orang
tua, kekuasaan orang tua, sekolah, keluarga, dan kemitraan masyarakat.
Adapun menurut Moles (1992:87) menyatakan “Banyak sekali variasi bentuk
keterlibatan orang tua dan tingkatan dari keterlibatan tersebut, baik di dalam
maupun di luar sekolah “. Semuanya mencakup segala kegiatan yang dapat didukung
dan didorong oleh sekolah dan yang memberi kewenangan bagi para orang tua dalam
hal pembelajaran dan perkembangan anak-anak.
Dengan memiliki dasar yang baik
dalam bidang ketrampilan berkomunikasi, menurut Lindenfield (1997:8), maka
anak- anak akan dapat:
1. Mendengarkan orang lain dengan tepat, tenang dan
penuh perhatian.
2. Bisa berbincang- bincang
dengan orang lain dari segala usia dan segala jenis latar belakang.
3.
Membaca dan memanfaartkan bahasa tubuh orang lain.
4. Bicara di depan umum tanpa rasa takut.
Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa keterlibatan orang tua adalah pencapaian tujuan bersama oleh sekolah,
keluarga dan masyarakat dan kerja sama tersebut sangat diperlukan
anak-anak untuk dapat sukses di dalam pendidikan.
B. Manfaat dari Keterlibatan Orang Tua Pada Program Sekolah
Menurut pendapat Henderson dan Berla
dalam Olsen dan Fuller (2003:136), tanda-tanda yang paling akurat dari
pemahaman siswa di sekolah adalah bukan dikarenakan status sosial tetapi
tingkat dimana keluarga siswa mampu untuk:
1. Menciptakan lingkungan rumah yang dapat mendorong
pembelajaran.
2. Menunjukkan harapan yang tinggi (tapi masuk akal)
untuk pemahaman dan masa depan anak.
3.Menjadi pendorong pendidikan anak-anak di sekolah dan di
masyarakat
Anderson dan Berla (1994) telah mengkaji dan menganalisis
delapan puluh lima kajian yang telah mendokumentasikan manfaat menyeluruh dari
keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak. Sebuah keterlibatan orang
tua yang direncanakan secara efektif dan diterapkan dengan baik akan memberi
manfaat yang sangat banyak bagi orang tua, pendidik, dan sekolah.
Adapun
manfaat bagi Anak-anak adalah:
a.Anak-anak cenderung lebih paham, tanpa memandang latar
belakang suku atau ras, status sosial ekonomi maupun tingkat pendidikan orang tua.
b.Secara umum anak-anak mendapatkan peringkat, nilai dan
presentasi kehadiran yang lebih baik.
c.Anak-anak secara konsisten mengerjakan pekerjaan rumah
mereka.
d.Anak-anak memiliki harga diri yang lebih baik akan lebih
disiplin dan menampakkan pendapat serta motivasi untuk bersekolah.
e.Perilaku positif anak-anak tentang sekolah akan selalu
berhasil meningkatkan perilaku baik di sekolah serta mengurangi pelanggaran
disiplin.
f.Meminimalkan jumlah siswa yang ditempatkan di pendidikan
khusus dan di kelas remidial.
g. Anak-anak dari beragam latar belakang budaya
mudah berbaur saat orang tua dan pegawai profesional bekerja sama untuk
menjembatani batas antara budaya di rumah dan budaya di sekolah.
h. Mengurangi angka putus sekolah.
Manfaat
bagi Orang Tua
a.Para orang tua meningkatkan interaksi dan diskusi dengan
anak-anak mereka dan para orang tua menjadi lebih responsive dan sensitive
terhadap perkembangan intelektual, sosial, dan emosi anak-anak.
b.
Para orang tua lebih percaya diri dalam mengasuh dan terampil dalam membuat
keputusan.
c.Sebagai orang tua, memperoleh wawasan tentang perkembangan
anak, akan lebih berguna dan menjadi dorongan positif sehingga mengurangi
pemberian hukuman pada anak-anak mereka.
d.Para orang tua memiliki pemahaman yang lebih baik tentang
tugas guru dan kurikulum sekolah.
e. Saat para orang tua sadar tentang apa yang dipelajari
anak-anak, mereka dengan senang hati membantu ketika para guru meminta
mereka terlibat dalam aktivitas pembelajaran di rumah.
f.Persepsi orang tua terhadap sekolah menjadi lebih baik dan
memperkuat ikatan serta komitmen dengan sekolah.
g.Para orang tua akan lebih sadar dan menjadi lebih peduli
terhadap kebijakan-kebijakan pendikdikan anak-anak mereka ketika para orang tua
diminta sekolah untuk terlibat sebagai tim pengambil keputusan.
Manfaat
bagi Pendidik
a.Ketika suatu sekolah memiliki tingkat presentasi yang
tinggi dalam melibatkan orang tua baik di dalam maupun di luar sekolah, para
guru dan kepala sekolah akan mudah mendapat pengalaman memperoleh kewenangan
yang lebih tinggi.
b.Para guru dan kepala sekolah selalu mendapatkan
penghargaan yang lebih baik untuk profesi mereka dari para orang tua.
c.Keterlibatan orang tua yang konsisten membuat peningkatan
komunikasi dan hubungan antara para orang tua, guru, dan tenaga kependidikan.
d.Guru dan kepala sekolah memiliki pemahaman yang lebih baik
mengenai budaya keluarga dan keberagamannya, dan mereka membuat penghargaan
yang dalam untuk kemampuan dan waktu para orang tua.
e. Guru dan kepala sekolah dapat melaporkan peningkatan
hasil kinerja mereka.
Manfaat
bagi sekolah
a.Sekolah yang aktif melibatkan para orang tua dan
masyarakat mudah mewujudkan reputasi yang baik di masyarakat
b.Sekolah juga lebih berpengalaman dalam dukungan masyarakat
c.Program-program sekolah yang mendorong dan mendukung para
orang tua selalu bertindak lebih baik dan memiliki program dengan kualitas
tinggi daripada yang tidak melibatkan para orang tua.
C.Cara Sekolah dan Guru Melibatkan
Para Orang Tua
Sudah sangat jelas dan tidak
terbantahkan bahwa keterlibatan orang tua sangat sesuai dan memiliki dampak
positif yang sangat luas. Meskipun banyak pendidik dan sekolah setuju dan
mendukung konsep keterlibatan orang tua serta dampaknya pada anak-anak dari prasekolah
sampai sekolah menengah atas, banyak juga yang tidak menyampaikan pengetahuan
atau pedoman dalam perencanaan, penerapan, dan hasil yang dicapai.
Jaringan Kemitraan Sekolah tingkat
nasional yang dibenttuk oleh Joyce Epstein dan para rekannyadi Universitas John
Hopkins ditantang mengembangkan enam jenis keterlibatan orang tua berdasarkan
model teori overlapping spheres of influence. Tiap jenis keterlibatan
terdiri dari banyak aktivitas yang berbeda untuk mempromosikan dan menjalin
kemitraan. Tiap jenis memberikan hasil yang berbeda untuk anak-anak, para orang
tua, para guru, dan sekolah, bergantung seberapa baiknya desain, perencanaan,
dan penerapan tiap jenis keterlibatan orang tua tersebut. Tapi yang pasti tiap
sekolah harus memperhatikan kebutuhan sekitar. Enam tipe keterlibatan orang tua
antara lain:
a.
Tipe Tanggung Jawab Dasar dari Keluarga
Yang menjadi dasar paling utama dalam keterlibatan orang tua
adalah keberlanjutan tanggung jawab untuk meningkatkan anak mereka dengan
mendukung anak-anak dengan makanan, pakaian, perlindungan, kesehatan, dan
keselamatan. Bentuk kegiatan yang mendukung tipe ini seperti:
1. Memberikan
informasi-informasi terbaru kepada seluruh orang tua dengan berbagai cara.
2. Membuat kelompok atau pertemuan khusus
orang tua.
3. Membuat sebuah program yang didukung
orang tua.
4. Mengembangkan kunjungan ke rumah.
5. Mengembangkan informasi dalam pelayanan
masyarakat
Hal-hal yang harus diperhatikan untuk merencanakan dan
menerapkan kegiatan kelompok mengasuh antara lain:
1. Memilih topik yang sesuai dan bermakna.
2. Menyampaikan informasi ke semua
keluarga.
3. Memberikan pemberitahuan yang cukup kepada orang
tua.
4. Lokasi harus bervariasi.
5. Waktu terjadwal.
6. Informasi harus padat, jelas dan mudah dimengerti
b.
Komunikasi
Komunikasi yang efektif penting
untuk membangun sebuah kemitraan yang sukses antara sekolah dan rumah.
Komunikasi tersebut hendaknya dibangun dua arah untuk berbagi informasi. Tujuan
utama sekolah dalam berkomunikasi adalah memberi dan menerima sehingga dapat
mewujudkan tujuan umum serta tindak lanjutnya.
Beberapa contoh kegiatan membangun
kominikasi dua arah yang efektif yaitu:
1. Membuat pemberitahuan dan bulletin yang interaktif
2. Mengirimkan laporan pekerjaan anak setiap minggu atau
setiap bulan
3. Membuat diskusi online dengan guru dan tenaga
kependidikan
4. Menempatkan kotak saran
5. Mempertemukan guru dan orang tua dalam konferensi
dengan tindak lanjut yang dibutuhkan.
6. Buku catalog sekolah yang diberkian kepada orang tua
harus memuat informasi yang jelas mengenai kebijakan sekolah.
7. Menetapkan pengedaran pemberitahuan yang terjadwal.
c. Sukarelawan
Aktifitas tipe ini adalah bantuan
orang tua untuk guru dan tenaga kependidikan dalam mendukung program sekolah
serta membantu aktivitas dan kerja sekolah termasuk tujuan perjalanan,
bagian-bagian kelas, dan penampilan kelas.
Contoh
kegiatan sukarelawan antara lain:
1. Sukarelawan di dalam kelas
2. Sukarelawan di luar kelas
3. Penonton sukarelawan
d. Pembelajaran di Rumah
Dalam wilayah pendidikan anak usia
dini, dasar utama adalah orang tua dan guru yang paling berpengaruh. Orang tua
berpengaruh besar untuk apa yang dilakukan anak-anak di rumah. Termasuk juga
pendampingan orang tua untuk mencapai tujuan belajar anak. Akan lebih banyak
waktu yang tersedia di rumah daripada di sekolah untuk belajar dan membangun
tingkah laku positif dalam pendidikan. Beberapa kegiatan yang dapat
meningkatkan aktivitas belajar di rumah yaitu:
1. Mendengar dan memperhatikan anak ketika membaca.
2. Pusat kegiatan belajar.
3. Menyediakan perlengkapan di rumah.
4. Belajar di rumah dengan segala ketersediaan.
5. Membuat perpustakaan keluarga.
6. Pekerjaan rumah yang interaktif.
Hal-hal
yang harus diperhatikan untuk mewujudkan kegiatan tersebut:
1.
Meningkatkan informasi dan memberi pelatihan.
2. Menyertakan kegiatan dalam jadwal kaluarga.
3.Membuat
pekerjaan rumah yang interaktif.
4. Kemudahan mengakses bahan dan melakukan aktifitas.
e.
Pembuat keputusan
Keterlibatan orang tua dalam membuat
keputusan memiliki beragam bentuk, seperti memilih sekolah, mengkaji dan
mengevaluasi program sekolah, mengukur kemampuan biaya, mendengarkan pendapat,
peran pembinaan dalam komite sekolah, dan perlindungan hukum untuk sekolah,
keluarga, dan anak-anak. Contoh-contoh kegiatan yang dapat digunakan dalam
membuat keputusan antara lain:
1.
Organisasi orang tua dan komite
2.
Kelompok perlindungan hukum
3.
Pertemuan di balai kota
4.
Sesi pelatihan untuk orang tua dan pendidik
5.
Paguyuban kelas untuk orang tua gan guru
Beberapa
hal yang harus diperhatikanuntuk perencanaan kegiatan di atas yaitu:
1.
Jumlah dan keberagaman orang tua yang mewakili komite
2. Memberikan informasi yang
membutuhkan keputusan orang tua
3. Tindak lanjut di setiap
pelatihan orang tua
4. Mewujudkan pertemuan rutin
5. Membangun dan mengurus
kemitraan diantara pendidik dan orang tua.
f. Kerja sama dengan Masyarakat
Sekolah dan guru seharusnya
memperhatikan masyarakat dalam konteks memasukkan anggota masyarakat yang
tertarik untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Wujud dukungan dari anggota
masyarakat tersebut dapat berupa materi, tenaga, dan sumber daya alam. Oleh
karena itu sekolah hendaknya berhubungan dengan beragam anggota masyarakat
seperti dari kalangan bisnis, agama, budaya, pemerintahan, dan organisasi
lainnya. Contoh-contoh kegiatan kerja sama dengan masyarakat:
1.Meningkatkan komunikasi mengenai sumber daya dan pelayanan
dengan berbagai cara
2.Menjalin kerja sama dan berkolaborasi dengan komunitas
masyarakat bisnis, agensi, organisasi dan lain- lain.
D.Perencanaan dan Penerapan Program
Keterlibatan Orang Tua
Para orang tua mengharapkan
peningkatan taraf hidup, latar belakang pendidikan, silsilah keluarga, maupun pengalaman
dengan sekolah pada masa lalu, serta ingin secara aktif terlibat dalam
pendidikan anak-anak mereka. Para orang tua lebih senang jika sekolah
menunjukkan pada mereka bagaimana terlibat di dalam sekolah. Berikut adalah
dasar-dasar menjalin keterlibatan orang tua:
a.Iklim Sekolah yang Positif
Bagi sekolah, untuk menarik para orang tua dengan sukses,
langkah utama yang harus dilakukan adalah menciptakan sebuah suasana sosial
budaya yang positif di sekolah dan di ruang kelas. Iklim sekolah berpengaruh
langsung bagi keberhasilan keterlibatan orang tua di sekolah dan pendidikan
anak-anak (Comer, 1986;Comer & Haynes, 1991; Dauber & Epstein, 1993).
Di bawah ini adalah beberapa tindakan yang memfasilitasi iklim sekolah yang
positif:
1.Keramahtamahan
2.Keterbukaan dan antusiasme
3.Empati dan kesabaran
4.Saling menghormati satu sama lain
b.Komunikasi yang Tetap
Komunikasi adalah komponen paling penting untuk menciptakan
dan menangani sebuah bangunan kemitraan dengan keluarga. Sebuah komunikasi yang
tetap, berkelanjutan dan dua arah dari rumah ke sekolah dan dari sekolah ke
rumah sangat dibutuhkan. Tindakan yang mendukung komunikasi seperti:
1. Guru membuat jadwal yang fleksibel untuk pertemuan
wali murid.
2. Tenaga
kependidikan memberi kompensasi bagi guru yang bekerja di luar jam kerja.
3.Memaksimalkan penggunaan teknologi untuk memberikan
informasi kepada para orang tua.
c. Keberagaman
Perbedaan dalam struktur keluarga,
status ekonomi, latar belakang sosial dan budaya, serta latar belakang
pendidikan menjadi perhatian utama dalam membuat perencanaan dan penerapan
keterlibatan orang tua. Berikut ini hal-hal yang bisa dilakukan sekolah:
1. Sekolah hadir
mewakili berbagai bentuk keluarga dengan beragam latar belakang.
2. Dengar dan
perhatikan petunjuk serta tanda-tanda dari tiap keluarga.
3. Sertakan rasa
saling memiliki dalam diri anak dan keluarga
4. Libatkan orang
tua dalam penilaian dan pengajuan anak.
5. Komunikasi
secara tertulis dan verbal harus dapat dimengerti
6. Menghormati
keberbedaan dalam setiap keluarga.
d. Pelatihan untuk Pendidik dan Orang Tua
1. Untuk pendidik, meningkatkan
frekuensi dan ketetapan perkembangan professional untuk meningkatkan iklim
sekolah.
2. Untuk para orang tua,
pemanduan terus menerus, sesi pelatihan, dan pemberian informasi mengenai
bagaimana secara aktif terlibat dalam pendidikan anak-anak mereka, bekerja
sebagai satu tim dan kepemimpinan orang tua, serta berkontribusi untuk
mewujudkan tujuan sekolah adalah tujuan yang diharapkan pelatihan pendidik dan
orang tua.
e. Meningkatkan Program Keterlibatan Orang Tua secara
Menyeluruh
Ketika sekolah mengembangkan program
keterlibatan orang tua secara menyeluruh melalui segala bentuk perbedaan
keterlibatan, hal tersebut akan menguatkan keberagaman bentuk pelayanan orang
tua di sekolah. Semua orang tua memiliki anak dengan ketrampilan dan kemampuan,
ketertarikan dan kebutuhan, jadwal dan kewajiban, usia dan kelas yang berbeda.
Oleh karena itu para orang tua dan keluarga akan memberikan tanggapan yang
berbeda terhadap permintaan untuk terlibat dalam pendidikan anak-anak. Beberapa
orang tua bisa berpartisipasi di sekolah selama jam sekolah, tapi pada saat ini
banyak aktivitas yang mengharuskan para orang tua untuk memilih kegiatan di
rumah. Keterlibatan orang tua yang menyeluruh dan fleksibel akan mendukung
kebutuhan dan ketertarikan para orang tua dan akan memungkinkan para orang tua
membangun kekuatan. Tentu saja itu semua dipengaruhi oleh muatan dan tipe
keterlibatan orang tua.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
”Keluarga adalah suatu sistem
yang terdiri atas subsistem-subsistem yang saling berhubungan dan saling
pengaruhi satu sama lain”. Konsep keterlibatan orang tua bukanlah hal baru di
lingkungan pendidikan dan telah memainkan peran yang nyata. Pihak yang terlibat
dalam keterlibatan orang tua adalah sekolah, keluarga dan kemitraan masyarakat.
Manfaat
bagi Orang Tua
a.Para orang tua meningkatkan interaksi dan diskusi dengan
anak-anak mereka dan para orang tua menjadi lebih responsive dan sensitive
terhadap perkembangan intelektual, sosial, dan emosi anak-anak.
b.
Para orang tua lebih percaya diri dalam mengasuh dan terampil dalam membuat
keputusan.
c.Sebagai orang tua, memperoleh wawasan tentang perkembangan
anak, akan lebih berguna dan menjadi dorongan positif sehingga mengurangi
pemberian hukuman pada anak-anak mereka.
d.Para orang tua memiliki pemahaman yang lebih baik tentang
tugas guru dan kurikulum sekolah.
e. Saat para orang tua sadar tentang apa yang dipelajari
anak-anak, mereka dengan senang hati membantu ketika para guru meminta
mereka terlibat dalam aktivitas pembelajaran di rumah.
f.Persepsi orang tua terhadap sekolah menjadi lebih baik dan
memperkuat ikatan serta komitmen dengan sekolah.
g.Para
orang tua akan lebih sadar dan menjadi lebih peduli terhadap
kebijakan-kebijakan pendikdikan anak-anak mereka ketika para orang tua diminta
sekolah untuk terlibat sebagai tim pengambil keputusan
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah,
Syaiful Bahri. 2004. Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak dalam Keluarga.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Gael
Lindenfield. 1997. Mendidik Anak agar Percaya Diri: Pedoman bagi Orang Tua.
Arcan: Jakarta
Glen
Olsen and Mary Lou Fuller. 2003. Home school relations. Boston USA:
Pearson education inc.
Mariyana,
Rita dkk. 2010. Pengelolaan Lingkungan Belajar. Jakarta: Prenada Media.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar