KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam, yang telah menciptakan
manusia dengan keadaan sempurna, memberikan nikmat terbesar yakni iman dan
islam serta kesehatan. Shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabatnya, tabi’in dan
seluruh umatnya yang istikomah mengikuti tuntunan dan teladannya sampai akhir
zaman.
Atas berkat Allah SWT kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR
KURIKULUM PAUD DALAM SETIAP BIDANG
PENGEMBANGAN”.
Seperti pepatah yang mengatakan tak ada gading yang tak retak, kami
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini, masih banyak terdapat
kekeliruan, kami akan sangat
berterimakasih dan berbesar hati menerima saran dan kritik yang bersifat
membangun, bermanfaat bagi kesempurnaan pembuatan makalah berikutnya.
Serang, November 2018
Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................
1
DAFTAR ISI.........................................................................................................................
2
BAB I
PENDAHULUAN....................................................................................................
3
A.
Latar Belakang.............................................................................................................
3
B.
Rumusan Masalah........................................................................................................
4
C.
Tujuan...........................................................................................................................
4
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................
5
A.
Pengertian
Pendidikan Anak Usia Dini.......................................................................
5
B.
Pengertian Standar Kompetensi..................................................................................
6
C.
Pengertian
Kurikulum..................................................................................................
6
D.
Fungsi Kurikulum
Paud...............................................................................................
7
E.
Tujuan
Pengembangan Kurikulum Paud......................................................................
8
F.
Asas-asas
Kurikulum Paud...........................................................................................
8
G.
Prinsip-prinsip Dasar
Pengembangan Paud..................................................................
9
BAB III PENUTUP..............................................................................................................
12
A. Kesimpulan...................................................................................................................
12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................
13
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Memasuki milenium ke tiga Indonesia dihadapkan pada
tantangan untuk menyiapkan masyarakat menuju era baru, yaitu globalisasi yang menyentuh
semua aspek kehidupan. Dalam era global ini seakan dunia tanpa jarak.
Komunikasi dan transaksi ekonomi dari tingkat lokal hingga internasional dapat
dilakukan sepanjang waktu. Demikian pula nanti ketika perdagangan bebas sudah
diberlakukan, tentu persaingan dagang dan tenaga kerja bersifat multi bangsa.
Pada saat itu hanya bangsa yang unggullah yang anak mampu bersaing.
Pendidikan merupakan modal dasar untuk menyiapkan insan yang
berkualitas. Menurut Undang-undang Sisdiknas Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Menurut UNESCO pendidikan hendaknya dibangun dengan empat pilar, yaitu learning
to know, learning to do, learning to be, dan learning to live together.
Pada hakikatnya belajar harus berlangsung sepanjang hayat.
Untuk menciptakan generasi yang berkualitas, pendidikan harus dilakukan sejak
usia dini dalam hal ini melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), yaitu
pendidikan yang ditujukan bagi anak sejak lahir hingga usia 6 tahun. Sejak
dipublikasikannya hasil-hasil riset mutakhir di bidang neuroscience dan
psikologi maka fenomena pentingnya PAUD merupakan keniscayaan. PAUD menjadi
sangat penting mengingat potensi kecerdasan dan dasar-dasar perilaku seseorang
terbentuk pada rentang usia ini. Sedemikian pentingnya masa ini sehingga usia
dini sering disebut the golden age (usia emas).
Dengan diberlakukannya UU No. 20 Tahun 2003 maka sistem
pendidikan di Indonesia terdiri dari pendidikan anak usia dini, pendidikan
dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi yang keseluruhannya merupakan
kesatuan yang sistemik. PAUD diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar.
PAUD dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal, dan/atau
informal. PAUD pada jalur pendidikan formal berbentuk Taman Kanak-kanak (TK),
Raudatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat. PAUD pada jalur
pendidikan nonformal berbentuk Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak
(TPA), atau bentuk lain yang sederajat. PAUD pada jalur pendidikan informal
berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh
lingkungan.
Dalam upaya pembinaan terhadap satuan-satuan PAUD tersebut,
diperlukan adanya sebuah kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi anak
usia dini yang berlaku secara nasional. Kerangka dasar kurikulum dan standar
kompetensi adalah rambu-rambu yang dijadikan acuan dalam penyusunan kurikulum
dan silabus (rencana pembelajaran) pada tingkat satuan pendidikan. Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun dan
dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan.
B. Rumusan Masalah
Dalam penyusunan makalah ini, masalah yang dikaji
akan dirumuskan dalam pertanyaan sebagai berikut:
a.
Apa yang
dimaksud dengan standar kompetensi ?
b.
Bagaimana
kompetensi dasar kurikulum paud dalam setiap bidang pengembangan?
C. Tujuan
Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah:
a.
Mengetahui apa
yang dimaksud Standar Kompetensi
b.
Menganalisis
bagaimana kompetensi dasar kurikulum paud dalam setiap bidang pengembangan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini
Pendidikan Anak Usia Dini adalah
suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia
enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki
kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
1. Tujuan
Secara umum tujuan pendidikan anak
usia dini adalah mengembangkan berbagai potensi anak sejak dini sebagai
persiapan untuk hidup dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
2. Prinsip-Prinsip Pendidikan Anak Usia
Dini
Dalam melaksanakan Pendidikan anak
usia dini hendaknya menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut :
a) Berorientasi pada Kebutuhan Anak
Kegiatan pembelajaran pada anak
harus senantiasa berorientasi kepada kebutuhan anak.
Anak usia dini adalah anak yang sedang
membutuhkan upaya-upaya pendidikan untuk mencapai optimalisasi semua aspek
perkembangan baik perkembangan fisik maupun psikis, yaitu intelektual, bahasa,
motorik, dan sosio emosional.
b) Belajar melalui bermain
Bermain merupakan saran belajar anak
usia dini. Melalui bermain anak diajak untuk bereksplorasi, menemukan,
memanfaatkan, dan mengambil kesimpulan mengenai benda di sekitarnya.
c) Lingkungan yang kondusif
Lingkungan harus diciptakan
sedemikian rupa sehingga menarik dan menyenangkan dengan memperhatikan keamanan
serta kenyamanan yang dapat mendukung kegiatan belajar melalui bermain.
d) Menggunakan pembelajaran terpadu
Pembelajaran pada anak usia dini
harus menggunakan konsep pembelajaran terpadu yang dilakukan melalui tema. Tema
yang dibangun harus menarik dan dapat membangkitkan minat anak dan bersifat
kontekstual. Hal ini dimaksudkan agar anak mampu mengenal berbagai konsep
secara mudah dan jelas sehingga pembelajaran menjadi mudah dan bermakna bagi
anak.
e) Mengembangkan berbagai kecakapan
hiduP
Mengembangkan keterampilan hidup
dapat dilakukan melalui berbagai proses pembiasaan. Hal ini dimaksudkan agar
anak belajar untuk menolong diri sendiri, mandiri dan bertanggungjawab serta
memiliki disiplin diri.
f) Menggunakan berbagai media edukatif
dan sumber belajar
Media dan sumber pembelajaran dapat
berasal dari lingkungan alam sekitar atau bahan-bahan yang sengaja disiapkan
oleh pendidik /guru.
3. Dilaksanakan secara bertahap dan berulang
–ulang
Pembelajaran bagi anak usia dini
hendaknya dilakukan secara bertahap, dimulai dari konsep yang sederhana dan
dekat dengan anak. Agar konsep dapat dikuasai dengan baik hendaknya guru
menyajikan kegiatan–kegiatan yang berluang
B. Pengertian
standar kompetensi
Standar kompetensi anak usia dini
adalah standar kemampuan anak usia 0-6 tahun yang didasarkan pada perkembangan
anak. Standar kompetensi ini digunakan sebagai acuan dalam mengembangkan
kurikulum anak usia dini.
Standar Kompetensi Anak Usia Dini
Standar kompetensi anak usia dini
terdiri atas pengembangan aspek-aspek sebagai berikut:
1. Moral dan nilai-nilai agama
2. Sosial, emosional, dan kemandirian
3. Bahasa
4. Kognitif
5. Fisik/Motorik
6. Seni
C.
Pengertian Kurikulum
Kurikulum
merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi yang dibakukan
dan cara pencapaiannya disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan daerah.
Kompetensi perlu dicapai secara tuntas (belajar tuntas). Kurikulum dilaksanakan
dalam rangka membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis dan
fisik yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosialemosional, kognitif,
bahasa, fisik/motorik, kemandirian dan seni untuk siap memasuki pendidikan
dasar.
D. Fungsi Kurikulum PAUD
a.
Mengembangkan sikap dan perilaku
yang baik sesuai akidah agama dan norma yang dianut.
Fungsi ini harus diimplementasikan dalam proses pembelajaran sehingga
anak mampu mengembangkan sikap dan perilaku yang sesuai dengan akidah dan norma
agama yang dianutnya, mampu melaksanakan ibadah sesuai dengan agama yang
dianutnya. Dan mempunyai rasa toleransi dan saling hormat menghormati antara
pemeluk agama.
b.
Mengembangkan kemampuan sosialisasi
dan mengendalikan emosi.
Dalam mengembangkan kurikulum
PAUD, maka peserta didik harus mengembangkan kemampuan sosialisasi dan
mengendalikan emosi. Kemampuan bersosialisasi dan mengendalikan emosi sangat
penting dimiliki anak agar mereka mampu menjalankan kehidupan sosialnya dengan
baik dan selaras.
c.
Menumbuhkan kemandirian anak.
Kemandirian merupakan perilaku
yang harus dimiliki oleh setiap anak dalam mempersiapkan hidupnya di masa
depan. Di dunia yang semakin kompleks dan penuh tantangan ini, maka kemampuan
untuk mandiri merupakan salah satu syarat agar anak mampu mempertahankan
hidupnya dan berhasil mencapai cita-citanya. Tanpa kemandirian, maka anak hanya
akan tergantung kepada orang lain.
d.
Mengembangkan kemampuan berbahasa.
Bahasa adalah cermin seseorang.
Kemampuan berbahasa merupakan perwujudan dari sikap, perilaku dan harga diri
seseorang. Oleh karena itu, kurikulum PAUD harus berfungsi mengembangkan
kemampuan berbahasa anak, sehingga anak mempunyai ragam bahasa yang kaya dan
baik.
e.
Mengembangkan kemampuan kognitif.
Kemampuan kognitif atau
intelektual merupakan salah satu kemampuan yang penting dalam kehidupan
seseorang, baik sebagai modal bagi pendidikan di jenjang selanjutnya, maupun
dalam memecahkan masalah-masalah kesehariannya. Pengembangan kemampuan kognitif
anak di usia dini merupakan dasar bagi perkembangan intelektualnya di masa-masa
selanjutnya. Oleh karena itu, maka sangat penting untuk memberikan membimbing
perkembangan intelektual di usia dini.
f.
Mengembangkan kemampuan fisik motorik.
Mengembangkan kemampuan fisik/motorik merupakan salah satu fungsi
disusunnya kurikulum PAUD. Fisik dan motorik anak yang sedang berkembang pesat
memerlukan bimbingan agar perkembangannya maksimal dan baik. Dengan kemampuan
fisik dan motorik yang baik, maka anak akan mampu menjalani kehidupannya dengan
baik.
g.
Mengembangkan
kemampuan fisik motorik.
Aspek-aspek kreativitas dan daya cipta
anak harus dikembangkan dalam impelementasi kurikulum PAUD. Anak yang memiliki
daya cipta dan kreativitas tinggi akan mampu memecahkan berbagai
masalah-masalah kehidupan, mampu menghasilkan berbagai hal yang positif dan
berguna bagi orang lain. Mengembangkan daya cipta dan kretaivitas anak dapat
dimulai dengan mengidentifikasi bakat dan minat anak sejak dini, agar dapat
dibimbing perkembangannya.
E.
Tujuan Pengembangan Kurikulum
Inti dari
tujuan pengembangan kurikulum PAUD adalah mendorong perkembangan peserta didik
sehingga mempunyai kesiapan untuk menempuh jenjang pendidikan selanjutnya.
Tujuan kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Pemberlakuan Kurikulum
2013 Pendidikan Anak Usia Dini membawa imbas bahwa seluruh pendidik dan
pengelola PAUD harus memahami kerangka dan struktur kurikulum 2013 pendidikan
anak usia dini agar dalam penyelenggaraan program PAUD sesuai dengan tujuan
yang ditetapkan.
Salah satu
upaya yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan potensi tersebut adalah
dengan program pendidikan yang terstruktur. Salah satu komponen untuk
pendidikan yang terstruktur adalah kurikulum.
Kurikulum
2013 Pendidikan Anak Usia Dini bertujuan untuk mendorong perkembangan peserta
didik secara optimal sehingga memberi dasar untuk menjadi manusia Indonesia
yang memiliki kemampuan hidup sebagai pribagi warga negara yang beriman,
produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.
F. Asas-asas Kurikulum PAUD
1)
Asas-asas Kurikulum PAUD
Dalam
mengembangkan sebuah kurikulum harus diperhatikan asas filosofisnya, yaitu
filsafat dan tujuan pendidikan. Asas ini berhubungan dengan sistem nilai yakni
pandangan seseorang atau masyarakat tentang sesuatu yang bernilai dalam
kehidupan orang atau masyarakat tersebut. Misalnya, bangsa Indonesia yang
menganut Pancasila sebagai dasar negara, maka pengembangan kurikulumnya harus
mengacu pada dasar dan pedoman negara tersebut. Hal itulah yang kemudian
tertuang tujuan pendidikan nasional yang tertuang dalam UU No. 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2)
Asas Psikologis
Asas
psikologis sangat berkaitan dengan berbagai aspek tentang psikologi anak dan
psikologi belajar. Asas ini berkenaan dengan perilaku manusia yang menjadi
landasan dalam mengembangkan sebuah kurikulum. Kajian mengenai perilaku
manusia, baik dalam konteks belajar maupun individu manusianya, kemudian
menjadi teori-teori yang menjadi dasar pengembangan kuriukulum. Kesimpulannya,
melalui berbagai teori mengenai manusia (anak) dan proses belajar, maka akan
disusun arah dan tujuan kurikulum itu sendiri.
3)
Asas sosiologi
Dalam
pengembangan kurikulum, maka harus diperhatikan perkembangan masyarakat, baik
kebutuhan maupun tuntutan-tuntutan kehidupannya. Dengan memperhatikan asas
sosiologis maka proses penyampaian kebudayaan, sosialisasi dan rekontruksi
sosial yang tertuang dalam perangkat kurikulum akan mampu dilakukan, khususnya
oleh lembaga pendidikan.
4)
Asas Organisatoris
Asas
organisatoris dalam mengembangkan kurikulum berhubungan dengan bentuk dan
organisasasi kurikulum. Asas ini sangat dipengaruhi oleh asas-asas sebelumnya
yang dianut oleh pengembang kurikulum. Contohnya di Indonesia, bentuk dan
organisasi kurikulum telah mengalami perubahan-perubahan, misalnya perkembangan
bentuk kurikulum dalam kurikulum 1974, 1985, 1989, 2000, dan 2004.
G. Prinsip-Prinsip
Dasar Pengembangan Kurikulum PAUD
Dalam hal
Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, menetapkan beberapa prinsip pengembangan kurikulum
PAUD, yang meliputi:
1)
bersifat komprehensif, artinya
kurikulum harus menyediakan pengalaman belajar yang meningkatkan perkembangan
anak secara menyeluruh dalam berbagai aspek perkembangan.
2)
Didasarkan pada perkembangan
secara bertahap, sehingga proses pembelajaran harus dilakukan secara bertahap
sesuai dengan usia anak dan tahapan perkembangan anak.
3)
Melibatkan orang tua sebagai
pendidik utama, sehingga peran orang tua dalam menyusun rancangan kegiatan
pembelajaran harus ditingkatkan agar tujuan PAUD lebih terarah dan tepat
sasaran.
4)
Melayani kebutuhan anak, yakni
mampu mengembangkan kemampuan, kebutuhan, minat, potensi setiap anak.
5)
Merefleksikan kebutuhan dan nilai-nilai
yang dalam masyarakat.
6)
Mengembangkan standar kompetensi
anak sebagai upaya menyiapkan lingkungan belajar anak.
7)
Mewadahi layanan anak berkebutuhan
khusus, sehingga semboyan pendidikan untuk semua dapat dilaksanakan.
8)
Menjalin kemitraan dengan keluarga
dan masyarakat.
9)
Memperhatikan kesehatan dan
keselamatan anak, khususnya di lingkungan sekolah.
10)
Menjabarkan prosedur pengelolaan
lembaga yang diungkapkan kepada masyarakat sebagai bentuk akuntabilitas.
11)
Manajemen sumber daya manusia yang
terlibat dalam lembaga pendidikan anak usia dini.
12)
Penyediaan sarana dan prasarana
yang optimal dan mampu menunjang proses pembelajaran.
Prinsip-prinsip
yang akan digunakan dalam kegiatan pengembangan kurikulum pada dasarnya
merupakan kaidah-kaidah atau hukum yang akan menjiwai suatu kurikulum. Dalam
pengembangan kurikulum, dapat menggunakan prinsip-prinsip yang telah berkembang
dalam kehidupan sehari-hari atau justru menciptakan sendiri prinsip-prinsip
baru. Oleh karena itu, dalam implementasi kurikulum di suatu lembaga pendidikan
sangat mungkin terjadi penggunaan prinsip-prinsip yang berbeda dengan kurikulum
yang digunakan di lembaga pendidikan lainnya, sehingga akan ditemukan banyak
sekali prinsip-prinsip yang digunakan dalam suatu pengembangan kurikulum.
Sedangkan Asep Herry Hernawan dkk (2002) mengemukakan lima prinsip dalam
pengembangan kurikulum, yaitu:
1.
Prinsip
relevansi
Secara
internal bahwa kurikulum memiliki relevansi di antara komponen-komponen
kurikulum (tujuan, bahan, strategi, organisasi dan evaluasi). Sedangkan secara
eksternal bahwa komponen-komponen tersebutmemiliki relevansi dengan tuntutan
ilmu pengetahuan dan teknologi (relevansi epistomologis), tuntutan dan potensi
peserta didik (relevansi psikologis) serta tuntutan dan kebutuhan perkembangan
masyarakat (relevansi sosilogis.
2.
Prinsip
Fleksibilitas
Dalam
pengembangan kurikulum mengusahakan agar yang dihasilkan memiliki sifat luwes,
lentur dan fleksibel dalam pelaksanaannya, memungkinkan terjadinya
penyesuaian-penyesuaian berdasarkan situasi dan kondisi tempat dan waktu yang
selalu berkembang, serta kemampuan dan latar bekang peserta didik.
3.
Prinsip
kontinuitas
Adanya
kesinambungandalam kurikulum, baik secara vertikal, maupun secara horizontal.
Pengalaman-pengalaman belajar yang disediakan kurikulum harus memperhatikan
kesinambungan, baik yang di dalam tingkat kelas, antar jenjang pendidikan,
maupun antara jenjang pendidikan dengan jenis pekerjaan.
4.
Prinsip
efisiensi
Mengusahakan
agar dalam pengembangan kurikulum dapat mendayagunakan waktu, biaya, dan
sumber-sumber lain yang ada secara optimal, cermat dan tepat sehingga hasilnya
memadai.
5.
Prinsip
efektivitas
Mengusahakan
agar kegiatan pengembangan kurikulum mencapai tujuan tanpa kegiatan yang
mubazir, baik secara kualitas maupun kuantitas.lihat video disini
BAB II
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Pendidikan Anak Usia Dini adalah
suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia
enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki
kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut
Standar
kompetensi anak usia dini adalah standar kemampuan anak usia 0-6 tahun yang
didasarkan pada perkembangan anak. Standar kompetensi ini digunakan sebagai
acuan dalam mengembangkan kurikulum anak usia dini.
Kurikulum
dilaksanakan dalam rangka membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi
baik psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai-nilai agama,
sosialemosional, kognitif, bahasa, fisik/motorik, kemandirian dan seni untuk
siap memasuki pendidikan dasar.
DAFTAR
PUSTAKA
http://hidayatsOeyarna.wordpress.com/20/08/05/kerangka-dasar-kurikulum-paud-lengkap.html. Diunduh pada tanggal 26 Oktober 2018.
Sudrajat, Akhmad. 2008. Prinsip Pengembangan Kurikulum. https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/31/prinsip-pengembangan-kurikulum/.
Diunduh pada tanggal 26 Oktober 2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar