DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR………………………………………………………………..
DAFTAR
ISI…………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………
A.
Latar Belakang ………………………………………………………….........…
B.
Rumusan masalah………..……………………………………………………….
C.
Tujuan
Makalah..…………………………………………………………….....
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………….…
1. Pengertian TK, KB,
TPA…………………………………………………………..
a.Pengertian
TK……………………………………………………........................
b.Pengertian KB……………………………………………………………………
c.Pengertian
TPA…………………………………………………………………..
2. Program Kegiatan
TK, KB, TPA…………………………………………………..
a.Program Kegiatan
TK…………………………………………………………….
b.Program Kegiatan
KB……………………………………………………………
c.Program Kegiatan
TPA…………………………………………………………...
3. Tujuan Kegiatan
Program TK, KB, TPA……………………………......................
a.Tujuan Kegiatan Program
TK…………………………………………………….
b.Tujuan Kegiatan Program
KB…………………………………………………....
c.Tujuan Kegiatan Program
TPA…………………………………………………...
BAB III PENUTUP………………………………………………………….
……..
A. Kesimpulan
……………………………………………………………………...
DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………………….
|
1
2
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
7
8
10
10
10
11
13
14
14
16
|
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak usia dini
adalah kelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan
unik. Anak memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan (koordinasi motorik kasar
dan halus), daya piker, daya cipta, bahasa, dan komunikasi, yang tercakup dalam
kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), kecerdasan spiritual
(SQ) atau kecerdasan agama atau religious (RQ), sesuai dengan pertumbuhan dan
perkembangan anak. Pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini perlu diarahkan
pada peletakan dasar-dasar yang tepat bagi pertumbuhan dan perkembangan manusia
seutuhnya.
Upaya yang dapat
dilakukan mencakup stimulus intelektual, pemeliharaan kesehatan, pemberian
nutrisi, dan penyediaan kesempatan yang luas untuk mengeksplorasi dan belajar
secara aktif. Oleh karena itu, pendidikan anak usia dini diarahkan dalam rangka
pemberian upaya untuk menstimulasi, membimbing, mengasuh, dan pemberian
kegiatan pembelajaran yang akan menghasilkan kemampuan dan keterampilan pada
anak. Pendidikan anak usia dini diyakini memiliki efek kumulatif yang akan
terbawa dan memengaruhi fisik dan mental anak selama hidupnya. Dengan demikian,
pendidikan anak usia dini adalah membekali dan menyiapkan anak sejak dini untuk
memperoleh kesempatan dan pengalaman yang dapat membantu perkembangan kehidupan
selanjutnya.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian TK, KB, TPA?.
2. Apa Program Kegiatan TK, KB, TPA?
3. Apa Tujuan Kegiatan Program TK, KB, TPA?
C. Tujuan Masalah
1. Memahami Pengertian TK, KB, TPA.
2. Memahami Program Kegiatan TK, KB, TPA
3. Memahami Tujuan Kegiatan Program TK, KB,
TPA.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian TK , KB, Dan TPA.
a. Pengertian Taman Kanak-kanak (TK)
Taman Kanak-kanak (TK) adalah salah satu
bentuk pendidikan anak usia dini, jalur pendidikan formal yang memberikan layanan
pendidikan bagi anak usia 4-6 tahun. Untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan anak ,agar kelak siap memasuki pendidikan selanjutnya.
b. Pengertian Kelompok Bermain (KB)
Kelompok Bermain adalah salah satu bentuk
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan non formal,yang memberikan layanan
pendidikan bagi anak usia 2-4 tahun.,untuk membantu pertumbuhan dan perkembangn
anak, agar kelak siap memasuki pendididikan lebih lanjut.
c. Pengertian Taman Penitipan Anak ( TPA)
Taman Penitipan Anak Adalah Layanan
Pendidikan yang di laksanakan pemerintah dan masyarakat bagi anak usia 0-6
tahun,sebagai pengganti keluarga untuk jangka waktu tertentu bagi anak yang
orang tuanya bekerja.
B. Program Kegiatan Pendidikan TK , KB, Dan
TPA.
a. Program Kegiatan Pendidikan TK
Adapun fungsi pendidikan TK adalah untuk
mengenalkan peraturan dan menanamkan disiplin pada anak, mengenalkan anak
dengan dunia sekitar, menumbuhkan sikap dan perilaku yang baik, mengembangkan
kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi, mengembangkan keterampilan,
kreativitas dan kemampuan yang dimiliki anak, menyiapkan anak untuk memasuki
pendidikan dasar.
Program kegiatan
belajar pada tingkat TK meliputi bahan-bahan pembelajaran yang dapat dicapai
melalui tema yang sesuai dengan lingkungan anak dan kegiatan-kegiatan lain yang
menunjang kemampuan yang hendak dikembangkan. Biasanya dalam memudahkan pelaksanaan program kegiatan belajar
mengajar, anak-anak TK dikelompokkan menjadi 2 kelompok belajar, yakni kelompok
A yang terdiri dari anak yang berusia 4-5 tahun dan kelompok B untuk anak yang
berusia 5-6 tahun. Jumlah hari dan layanan pada Taman kanak-kanak dilaksanakan minimal 5 hari
setiap minggu dengan jam layanan minimal 2,5 jam.
Tema yang dipilih
hendaknya tema-tema yang menarik, yang menantang dan yang bermakna bagi anak.
Untuk memenuhi kriteria-kriteria tersebut, sebaiknya tema itu berkaitan
langsung, ada kaitannya dengan diri anak. Sesuai dengan Departemen
pendidikan dan Kebudayaan (1994) telah menetapkan berbagai macam tema untuk
membantu para guru TK dalam melaksanakan program kegiatan bagi anak-anak TK dan
juga tidak menutup kemungkinan bagi guru untuk mengembangkan tema-tema sendiri.
Adapun tema-tema tersebut sebagai berikut:
1. Tema Aku yang meliputi: alat indra, fungsi alat indra, macam
pengamatan dengan indra.
2. Tema Keluargaku yang meliputi: anggota keluarga, fungsi tiap
anggota keluarga, kebiasaan-kebiasaan dalam keluarga, tata tertib keluarga,
binatang peliharaan keluarga.
3. Tema Rumah yang meliputi: guna rumah, macam rumah, jenis
rumah, bagian-bagian rumah, alat dan perkakas rumah, lingkungan rumah.
4. Tema Sekolah yang meliputi: kegunaan sekolah, gedung dan
halaman sekolah, orang-orang yang ada di sekolah, alat-alat yang ada dan
kegunaannya, tata tertib sekolah, lingkungan sekolah.
5. Tema Makanan dan Minuman yang meliputi: manfaat makanan/
minuman, jenis makanan/ minuman, asal makanan/minuman, tata tertib makan/
minum, tatacara menyajikan.
6. Tema Pakaian yang meliputi: manfaat pakaian, cara memakai,
jenis pakaian,penggunaan pakaian, pakaian daerah.
7. Tema Kebersihan, Kesehatan, Keamanan yang meliputi:
manfaatkebersihan/ kesehatan, cara memelihara kebersihan/kesehatan, alat
kebersihan, akibat hidup tidak bersih/ tidak sehat, macam penyakit, cara
mencegah bahaya.
8. Tema Binatang yang meliputi: jenis binatang, makanan
binatang, tempat hidup, berbiak, bahaya binatang, ciri-ciri binatang, kegunaan
binatang.
9. Tema Tanaman yang
meliputi: macam tanaman, fungsi tanaman, cara menanam, bagian tanaman.
10. Tema Kendaran
yang meliputi: macam kendaraan, guna kendaraan, nama penggemudi kendaraan,
tempat pemberangkatan dan pemberhentian kendaraan, bagian-bagian kendaraan.
11. Tema Pekerjaan yang meliputi: macam-macam pekerjaan, tugas
pekerjaan, tempat bekerja, perlengkapan bekerja.
12. Tema Rekreasi yang meliputi: kegunaan , tempat,
perlengkapan, tata tertib berekreasi.
13. Tema Air dan Udara yang meliputi: manfaat air, bahaya air,
asal air, sifat air, kegunaan udara, angin.
14. Tema Api yang meliputi: sumber api, warna, sifat, kegunaan,
bahaya api, arang,bara, asap, abu.
15. Tema Negara yang meliputi: nama, lambing, bendera, kepala
negara, ibu kota, lagu kebangsaan, lagu wajib, suku bangsa, pahlawan, hari
besar nasional, bangsa lain, kota tempat tinggalku.
16. Tema Alat Komunikasi yang meliputi: macam, guna, bentuk,
cara menggunakan, macam-macam benda pos.
17. Tema Gejala Alam yang meliputi: macam-macam gejala alam,
sebab terjadinya, pemeliharaan lingkungan.
18. Tema Matahari, Bulan, Bintang dan Bumi yang meliputi:
kegunaan, penciptanya, kapan dapat dilihat.
19. Tema Kehidupan Kota, Desa, Pesisir, Pegunungan yang
meliputi: keadaan lingkungan, tata cara kehidupan, mata pencarian.
20. Tema Pancaindra yang meliputi: alat indra, fungsi alat
indra, macam pengamatan dengan indra..
Dari sekian banyak
tema yang telah ditetapkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan diatas
seorang pendidik juga dapat mengembangkan tema-tema tersendiri sesuai dengan
materi yang akan diajarkan supaya peserta didik tidak bosan dan jenuh dengan
materi ataupun tema-tema yang disampaikan oleh pendidik. Karena pada dasatnya
anak usia dini itu mempunyai imajinasi dan rasa ingin tahu yang kuat terkadang
mereka juga akan bosan dan jenuh dengan apa yang mereka pelajari, maka dari itu
seorang pendidik harus pintar-pintar membuat tema-tema dari materi yang telah
ada yang berbeda dan baru bagi peserta didik mereka supaya mereka tidak bosan
dan jenuh.
b. Program Kegiatan Pendidikan Kelompok Bermain (KB)
Kelompok Bermain adalah salah satu bentuk PAUD pada jalur pendidikan non
formal yang menyelenggarakan program pendidikan sekaligus program kesejahteraan
bagi anak usia 2 sampai dengan 4 tahun. Sasaran KB adalah anak usia 2 – 4 tahun
dan anak usia 4 – 6 tahun yang tidak dapat dilayani TK (setelah melalui
pengkajian dan mendapat rekomendasi dari pihak yang berwenang).
Layanan Program Kelompok Bermain
(KB) setiap hari atau minimal 3 kali seminggu dengan jumlah jam minimal 3 jam.
Minimal layanan dalam satu tahun 144 hari atau 32 - 34 minggu. Berbeda dengan
Dr. Suparyanto yang mengatakan bahwa
Jumlah hari dan layanan dalam Kelompok bermain (KB) yaitu setiap hari atau
maksimal 3 kali seminggu dengan jumlah jam minimal 3 jam.
Materi belajar bagi anak usia dini dalam Kelompok
Belajar dibagi dalam 2 kelompok usia yakni:
Materi Usia lahir
sampai 3 tahun meliputi:
1). Pengenalan diri sendiri ( Perkembangan konsep
diri)
2). Pengenalan perasaan (Perkembangan emosi)
3). Pengenalan tentang Orang lain (Perkembangan
Sosial)
4). Pengenalan berbagai gerak (perkembangan Fisik)
5). Mengembangkan komunikasi (Perkembangan bahasa)
6). Ketrampilan berfikir (Perkembangan kognitif)
Materi untuk anak usia
3 – 6 tahun meliputi :
- Keaksaraan mencakup peningkatan kosa kata dan bahasa, kesadaran phonologi, wawasan pengetahuan, percakapan, memahami buku-buku, dan teks lainnya.
- Konsep Matematika mencakup pengenalan angka-angka, pola-pola dan hubungan, geometri dan kesadaran ruang, pengukuran, pengumpulan data, pengorganisasian, dan mempresentasikannya.
- Pengetahuan Alam lebih menekankan pada objek fisik, kehidupan, bumi dan lingkungan.
- Pengetahuan Sosial mencakup hidup orang banyak, bekerja, berinteraksi dengan yang lain, membentuk, dan dibentuk oleh lingkungan. Komponen ini membahas karakteristik tempat hidup manusia, dan hubungannya antara tempat yang satu dengan yang lain, juga hubungannya dengan orang banyak. Anak-anak mempelajari tentang dunia dan pemetaannya, misalnya dalam rumah ada ruang tamu, ruang tidur, kamar mandi, dapur, ruang keluarga, ruang belajar; di luar rumah ada taman, garasi, dll. Setiap rumah memiliki tetangga dalam jarak dekat atau jauh.
- Seni mencakup menari, musik, bermain peran, menggambar dan melukis. Menari, adalah mengekspresikan ide ke dalam gerakan tubuh dengan mendengarkan musik, dan menyampaikan perasaan. Musik, adalah mengkombinasikan instrumen untuk menciptakan melodi dan suara yang menyenagkan. Drama, adalah mengungkapkan cerita melalui aksi, dialog, atau keduanya. Seni juga mencakup melukis, menggambar, mengoleksi sesuatu, modeling, membentuk dengan tanah liat atau materi lain, menyusun bangunan, membuat boneka, mencap dengan stempel, dll.
- Teknologi mencakup alat-alat dan penggunaan operasi dasar. Kesadaran Teknologi. Komponen ini membahas tentang alat-alat teknologi yang digunakan anak-anak di rumah, di sekolah, dan pekerjaan keluarga. Anak-anak dapat mengenal nama-nama alat dan mesin yang digunakan oleh manusia sehari-hari.
- Ketrampilan Proses mencakup pengamatan dan eksplorasi; eksperimen, pemecahan masalah; dan koneksi, pengorganisasian, komunikasi, dan informasi yang mewakili.
Materi-materi itulah
yang akan diterima dan diajarkan oleh pendidik pada anak-anak usia dini dalam
Kelompok Bermain. Dari matri-materi tersebut sang pendidik dapat mengeksplorasi
ataupun dapat mengembangkan materi-materi tersebut yang sudah ada. Sehingga
anak-anak usia dini tidak bosan dan jenuh dengan materi-materi yang mereka
terima dalam Kelompok Belajar tersebut.
c. Program Kegiatan
Pendidikan Tempat Penitipan Anak (TPA)
Tempat Penitipan
Anak atau Day Care adalah sarana pengasuhan anak dalam kelompok, biasanya
dilaksanakan pada saat jam kerja. Day Care merupakan upaya yang terorganisasi
untuk mengasuh anak-anak diluar rumah mereka selama beberapa jam dalam satu
hari bilamana asuhan orang tua kurang dapat dilaksanakan secara lengkap.
Jadi TPA adalah
lembaga sosial yang memberikan pelayanan kepada anak-anak bayi dibawah usia
lima tahun (balita) yang dikhawatirkan akan mengalami hambatan dalam
pertumbuhannya, karena ditinggalkan orang tua atau ibunya bekerja. Pelayanan
ini diberikan dalam bentuk peningkatan gizi, pengembangan intelektual,
emosional dan sosial. Dalam hal ini TPA hanya sebagai pelengkap terhadap asuhan
orang tua dan bukan sebagai pengganti asuhan orang tua. Atau dengan kata lain
TPA adalah layanan pendidikan yang dilaksanakan oleh pemerintah dan masyarakat
bagi anak usia lahir – 6 tahun yang orang tuanya bekerja. Adapun peserta didik
pada TPA yaitu anak usia lahir – 6 tahun.
Adapun keuntungan dengan
adanya TPA adalah:
- Lingkungan lebih memberikan rangsangan terhadap pancaindra.
- Anak akan memiliki ruang bermain (baik didalam maupun diluar ruang) yang relative lebih luas bila dibandingkan rumah mereka sendiri.
- Anak lebih memiliki kesempatan berinteraksi atau berhubungan dengan teman sebaya yang akan membantu perkembangan kerjasama dan keterampilan berbahasa.
- Para orang tuanya mempunyai kesempatan saling berinteraksi dengan staf TPA yang memungkinkan terjadinya peningkatan keterampilan, pengetahuan dan tatacara pengasuhan anak.
- Anak akan mendapat pengawasan dari pengasuh yang bertugas.
- Pengasuh adalah orang dewasa yang sudah terlatih.
- Tersedianya beragam peralatan rumah tangga, alat permainan program pendidikan, pengasuh, serta kegiatan yang terencana.
- Tersedianya komponen pendidikan seperti anak belajar mandiri, berteman dan mendapat kesempatan mempelajari berbagai keterampilan.
Yang penting dalam hal ini adalah asuhan yang konsisten, interaksi
social yang kerap, kesempatan untuk eksplorasi, dan perbandingan anak orang
dewasa yang kecil, agar setiap anak menerima perhatian yang cukup dan sering
berinteraksi dengan orang dewasa yang tanggap.
Adapun beberapa kelemahan dari TPA antara lain:
- Pengasuhan yang rutin di TPA kurang bervariasi dan sifatnya kurang memperhatikan pemenuhan kebutuhan masing-masing anak secara pribadi karena pengasuh kurang memiliki waktu cukup.
- Anak-anak ternyata sering kurang memperoleh kesempatan untuk mandiri atau terpisah dari kelompok.
- Sosialisasi lebih mengarah pada kepatuhan daripada otonomi.
- Para orang tua cenderung melepaskan tanggung jawab mereka sebagai pengasuh kepada TPA.
- Kurang diperhatikan kebutuhan anak secara individual.
- Berganti-gantinya pengasuh seringkali menimbulkan kesulitan pada anak untuk menyesuaikan diri dengan pengasuh.
- Anak mudah tertular penyakit dari orang lain.
Dengan adanya kelebihan dan kekurangan dari TPA itu sendiri maka
hanya sebagian orang yang mau menitipkan anaknya dalam TPA karena ada yang mengatakan bahwa anak atau bayi yang
dititipkan di tempat penitipan anak dapat terganggu secara psikologis. Disamping
itu juga ada beberapa alas an mengapa orang tua tidak mau menitipkan anaknya di
tempat penitipan anak. Alasan yang
pertama adalah anggapan bahwa bayi membutuhkan seorang pengasuh utama, dengan
siapa mereka dapat mengembangkan rasa terikat yang kuat. Jika mereka diasuh
bermacam-macam orang, proses keterikatan akan terhalang dan menumbuhkan rasa
cemas. Alasan kedua adalah adanya keyakinan bahwa bayi hanya menerima sedikit
perhatian, kasih sayang, dan rangsangan, akibatnya perkembangan social dan
kognitif terhambat.Adapun jumlah hari dan layanan di Tempat penitipan anak (TPA) dilaksanakan
3-5 hari dengan layanan minimal 6 jam.
Tidak terlalu banyak orang menitipkan
anaknya pada Tempat Penitipan Anak (TPA) hanya orang-orang tertentu yang
membutuhkan jasa TPA. Kebanyakan dari mereka yang menitipkan anaknya di TPA
karena mereka terlalu sibuk dengan pekerjaannya dan mereka ingin istirahat
sejenak dari urusan mengurus rumah tangga dalam hal ini anak. Disamping itu
juga TPA akan laku dan ramai di kota saja apabila terdapat TPA di desa itu akan
sangat jarang sekali peserta didiknya karena sebagian besar dari mereka lebih
berfikiran bahwa lebih baik anak diasuh oleh orang tua sendiri daripada diasuh
oleh orang lain begitulah pikiran mereka. Akan tetapi akan sangat berbeda jauh
dengan di daerah perkotaan mereka tidak asing lagi dengan yang namanya TPA
karena bagi mereka sama saja anak diasuh oleh orang tua ataupun di TPA selain
itu juga mereka tidak mempunyai waktu untuk mengasuh anak mereka karena mereka
sibuk bekerja mencari uang.
C. Tujuan
Kegiatan Program TK , KB, Dan TPA.
a.Tujuan Kegiatan Program Taman Kanak-kanank (TK)
Membangun landasan bagi berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, berkepribadian luhur, sehat, berilmu, cakap, kritis, kreatif, inovatif,
mandiri, percaya diri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung
jawab.
`Mengembangkan potensi kecerdasan
spiritual, intelektual, emosional kinestetis dan sosial pada masa usia emas
pertumbuhan dalam lingkungan bermain yang edukatif dan menyenangkan.
Membantu peserta didik mengembangkan berbagai potensi baik
psikis dan fisik yang meliputi nilai-nilai agama dan moral, sosio emosional,
kemandirian, kognitif, bahasa dan fisik/motorik untuk siap memasuki pendidikan
dasar.
b. Tujuan
Kegiatan Program Kelompok Bermain (KB)
Tujuan dari kelompok bermain adalah
mengembangkan kemampuan dasar dan pembentukan prilaku melalui pembiasaan pada
anak usia prasekolah kemampuan dasar ini meliputi daya cipta atau kreativitas,
kemampuan berbahasa atau berkomunikasi, daya pikir atau kecerdasan, ketrampilan
( motorik halus ) dan jasmani motorik kasar. Lebih lanjut dikatakan bahwa
tujuan dari kelompok bermain dibagi menjadi dua, yakni tujuan khusus dan dan
tujuan umum.
Tujuan umum adalah untuk membantu
meletakkan dasarnya kearah pengembangan sikap, pengetahuan, ketrampilan dan
daya cipta yang diperlukan oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dengan
lingkunganya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya.
Tujuan khusus antara lain, menambah
perbendaharaan kata untuk berkomunikasi dan mampu mengungkapkan pendapat pada
orang lain. Pengembangan daya pikir atau kecerdasan. Pengembangan daya cipta
atau kreativitas, mengekspresikan diri melalui daya ciptanya. Pengembangan
perasaan atau emosi, disiplin, mengenal dirinya dan orang lain. Pengembangan
kemandirian, melayani dirinya sendiri dalam kehidupan seharai- hari.
c. Tujuan
Kegiatan Program Tempat Penitipan Anak
(TPA)
1. Memberikan
layanan kepada anak usia 0 – 6
tahun yang terpaksa ditinggal orang tua karena pekerjaan atau
halangan lainnya.
2. Memberikan layanan yang terkait
dengan pemenuhan hak-hak anak untuk tumbuh
dan berkembang, mendapatkan perlindungan dan
kasih sayang, serta hak untuk berpartisipasi dalam lingkungan sosialnya
Prinsip Umum Pendidikan Anak Usia Dini
Pendidikan
anak usia dini yang diterapkan dalam program TPA didasarkan atas
prinsip-prinsip berikut:
1. Berorientasi pada kebutuhan anak.
2. Sesuai dengan perkembangan anak.
3. Sesuai dengan keunikan setiap
individu.
4. Kegiatan belajar dilakukan melalui
bermain.
5. Anak belajar dari yang konkrit ke
abstrak, dari yang sederhana ke yang kompleks, dari gerakan ke verbal, dan dari
diri sendiri ke sosial.
6. Anak sebagai pembelajar aktif.
7. Anak belajar melalui interaksi
sosial
8. Menyediakan lingkungan yang
mendukung proses belajar.
9. Merangsang munculnya kreativitas dan
inovatif.
10. Mengembangkan kecakapan hidup
anak.
11. Menggunakan berbagai
sumber dan media belajar yang ada di
lingkungan sekitar.
12. Anak belajar sesuai dengan kondisi
sosial budayanya.
13. Melibatkan peran
serta orangtua yang bekerja sama dengan
para pendidik di lembaga PAUD.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengertian Taman Kanak-kanak (TK)
Taman Kanak-kanak (TK)
adalahsalah satu bentuk pendidikan anak usia dini, jalur pendidikan formal yang
memberikan layanan pendidikan bagi anak usia 4-6 tahun. Untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan anak ,agar kelak siap memasuki pendidikan selanjutnya.
Pengertian Kelompok Bermain (KB)
Kelompok Bermain adalah salah satu bentuk
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan non formal,yang memberikan layanan
pendidikan bagi anak usia 2-4 tahun.,untuk membantu pertumbuhan dan perkembangn
anak, agar kelak siap memasuki pendididikan lebih lanjut.
Pengertian Taman Penitipan Anak ( TPA)
Taman Penitipan Anak Adalah Layanan
Pendidikan yang di laksanakan pemerintah dan masyarakat bagi anak usia 0-6
tahun,sebagai pengganti keluarga untuk jangka waktu tertentu bagi anak yang
orang tuanya bekerja.
Program kegiatan
belajar pada tingkat TK meliputi bahan-bahan pembelajaran yang dapat dicapai
melalui tema yang sesuai dengan lingkungan anak dan kegiatan-kegiatan lain yang
menunjang kemampuan yang hendak dikembangkan. Biasanya dalam memudahkan pelaksanaan program kegiatan belajar
mengajar, anak-anak TK dikelompokkan menjadi 2 kelompok belajar, yakni kelompok
A yang terdiri dari anak yang berusia 4-5 tahun dan kelompok B untuk anak yang
berusia 5-6 tahun. Jumlah hari dan layanan pada Taman kanak-kanak dilaksanakan minimal 5 hari
setiap minggu dengan jam layanan minimal 2,5 jam.
Layanan Program Kelompok Bermain (KB) setiap hari atau minimal 3 kali
seminggu dengan jumlah jam minimal 3 jam. Minimal layanan dalam satu tahun 144
hari atau 32 - 34 minggu. Berbeda dengan Dr. Suparyanto yang mengatakan bahwa Jumlah hari dan layanan
dalam Kelompok bermain (KB) yaitu setiap hari atau maksimal 3 kali seminggu
dengan jumlah jam minimal 3 jam.
Materi belajar bagi anak usia dini dalam Kelompok
Belajar dibagi dalam 2 kelompok usia yakni:
Materi Usia lahir sampai 3 tahun meliputi:
1). Perkembangan konsep diri
2). Perkembangan emosi
3). Perkembangan Sosial
4). perkembangan Fisik
5). Perkembangan bahasa
6). Perkembangan kognitif
Materi untuk anak usia 3 – 6 tahun meliputi :
Keaksaraan,Konsep Matematika data,Pengetahuan Alam ,Pengetahuan Sosial ,Seni ,Teknologi,Ketrampilan.
TPA adalah lembaga
sosial yang memberikan pelayanan kepada anak-anak bayi dibawah usia
lima tahun (balita) yang dikhawatirkan akan mengalami hambatan dalam
pertumbuhannya, karena ditinggalkan orang tua atau ibunya bekerja. Pelayanan
ini diberikan dalam bentuk peningkatan gizi, pengembangan intelektual,
emosional dan sosial.
Tujuan
Program TK KB dan TPA
Membantu peserta didik mengembangkan berbagai potensi baik
psikis dan fisik yang meliputi nilai-nilai agama dan moral, sosio emosional,
kemandirian, kognitif, bahasa dan fisik/motorik untuk siap memasuki pendidikan
dasar.
Tujuan dari kelompok bermain adalah
mengembangkan kemampuan dasar dan pembentukan prilaku melalui pembiasaan pada
anak usia prasekolah kemampuan dasar ini meliputi daya cipta atau kreativitas,
kemampuan berbahasa atau berkomunikasi, daya pikir atau kecerdasan, ketrampilan
( motorik halus ) dan jasmani motorik kasar.
Tujuan program TPA
1. Memberikan
layanan kepada anak usia 0 – 6
tahun yang terpaksa ditinggal orang tua karena pekerjaan atau
halangan lainnya.
2. Memberikan layanan yang terkait
dengan pemenuhan hak-hak anak untuk tumbuh
dan berkembang, mendapatkan perlindungan dan
kasih sayang, serta hak untuk berpartisipasi dalam lingkungan sosialnya
.
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Mansur, M.A, pendidikan anak usia dini dalam
islam, pustaka pelajar,Yogyakarta, 2011., hlm. 127-129.
Dra. Moeslichatoen R, M.Pd, metode pengajaran ditaman
kanak-kanak, rineka cipta, Jakarta, 2004, hlm. 13-14.
http://hidayatsoeryana,wordpress.com/2008/05/05/kerangka-dasar-kurikulum-paud-lengkap/.
Dr Mansur, MA, op. cit., hlm 122-126.
http://dr-suparyanto.blogspot.com/2011/07/pendidikan-anak-usia-dini-paud-1.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar