Sabtu, 10 November 2018

MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN AUD


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan atas kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Strategi Pembelajaran AUD
            Dalam penyusunan makalah ini kami masih merasa terdapat kekurangan-kekurangan baik pada penulisan maupun pada materi yang kami dapat melalui sumber buku dan internet. maka dari itu kami menerima kritik dan saran dari semua pihak agar dapat menyempurnakan makalah ini.
            Demikianlah makalah ini kami buat,mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat dan berguna di masa sekarang maupun dimasa yang akan datang. Atas partisipasinya kami ucapkan terima kasih.

                                                                                                Serang,    November 2018





DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………..………………………..
DAFTAR ISI……………………………..………………..………………………
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………
A.Latar Belakang …………… ……………………..……………….........…….
B.Rumusan Masalah…….……….…………………………………........…….
C.Tujuan Masalah………………………………………………………………..
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………….     
1.Pengertian Strategi Pembelajaran ……….…………………………………….
2.Karakteristik Pembelajaran AUD.................…………………………………..
        3. Klasifikasi Strategi …..................……..………………………………………
           a.Pengertian Klasifikasi Strategi……………………………………………….
           b.Komponen Strategi AUD……………………………………………………
        4. Jenis-jenis Pembelajaran AUD…..……………………..…………………. BAB III PENUTUP…………….…………………………………………………. ……..
A.    Kesimpulan ………….…………………………………………………………..
Daftar Pustaka………………………………………………………………. ….…..

1
2
3
3
3
3
4
4
5
6
6
8
10
16
16
17



        

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Strategi Pembelajaran AUD sebagai program pendidikan berfungsi sebagai pedoman umum dalam penyelenggaraan sistem pendidikan. Strategi Pembelajaran AUD menurut garis-garis besar program kegiatan yang harus dilakukan dalam setiap penyelenggaraan pendidikan, antara lain Strategi Pembelajaran.

B.Rumusan Masalah
1. Pengertian Strategi Pembelajaran.
2. Karakteristik Pembelajaran AUD
3. Klasifikasi Strategi
4. Jenis-jenis Pembelajaran AUD.

C.Tujuan Masalah
1. Memahami Pengertian Strategi Pembelajaran.
2. Memahami Karakteristik Pembelajaran AUD
3. Memahami Klasifikasi Strategi
4. Memahami Jenis-jenis Pembelajaran AUD.




 





BAB II
PEMBAHASAN

1.    Pengertian Strategi Pembelajaran
Menurut para ahli :
  • Hamzah B. Uno (2008:45) : Strategi pembelajaran merupakan hal yang perlu diperhatikan guru dalam proses pembelajaran.
  • Dick dan Carey (2005:7) : Strategi pembelajaran adalah komponen-komponen dari suatu set materi termasuk aktivitas sebelum pembelajaran, dan partisipasi peserta didik yang merupakan prosedur pembelajaran yang digunakan kegiatan selanjutnya.
  • Suparman (1997:157) : Strategi pembelajaran merupakan perpaduan dari urutan kegiatan, cara mengorganisasikan materi pelajaran peserta didik, peralatan dan bahan, dan waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
  • Hilda Taba : Strategi pembelajaran adalah pola atau urutan tongkah laku guru untuk menampung semua variabel-variabel pembelajaran secara sadar dan sistematis.
  • Gerlach dan Ely (1990) : Strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan metode pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu.
  •  Kemp (1995) : Stategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Strategi pembelajaran adalah pola umum perbuatan guru dan murid dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar. Strategi pembelajaran dapat pula diartikan dengan metode pembelajaran untuk mencapai tujuan yang diharapkan.


2. Karakteristik Pembelajaran Anak Usia Dini
            Kegiatan pembelajaran pada anak usia dini merupakan pengembangan kurikulum secara konkret berupa rencana yang berisi sejumlah pengalaman belajar melalui bermain yang di berikan pada anak usia dini berdasarkan potensi dan tugas pengembangan yang harus di kuasai dalam pencapaian kompetensi yang harus dimiliki oleh anak. Beberapa karakteristik pembelajaran anak usia dini, diantaranya yaitu:
1. Belajar, bermain, dan bernyanyi.
Pembelajaran anak usia dini melalui Belajar, bermain, dan bernyanyi merupakan karakteristik pembelajaran yang dapat membuat anak aktif, senang, dan bebas memilih. Anak-anak selalu melakukan kegiata pembelajaran melalui permainan. Anak belajar melalui bermain dalam suasana yang menyenangkan akan membuat belajar anak menjadi lebih baik, serta dalam kegiatan belajarnya anak dapat menggunakan seluruh alat indranya.
2. Pembelajaran yang berorientasi pada perkembangan
Pembelajaran yang berorientasi pada perkembangan harus sesuai dengan tingkat usia anak, artinya pembelajaran harus diniati, dan kemampuan yang di harapkan dapat tercapai sesuai harapan serta kegiatan belajar tersebut dapat menantang untuk dilakukan anak usia dini tersebut. Selain berorientasi pada perkembangan harus mempertimbangkan konteks sosial budaya anak untuk mengembangkan program pembelajaran yang bermakna, serta guru perlu melihat anak dalam konteks keluarga, masyarakat, dan faktor budaya yang melingkupinya.
            Strategi pembelajaran sebagai segala usaha guru dalam menerapkan berbagai metode pembelajaran untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Pemilihan srategi pembelajaran anak usia dini hendaknya mempertimbangkan beberapa faktor diantranya yaitu:
• Karakteristik tujuan pembelajaran
• Karakteristik anak dan cara belajarnya
• Tempat belangsungnya kegiatan belajar
• Tema pembelajaran
• Pola kegiatan
3. Klasifikasi Strategi Pembelajaran
a.Pengertian Klasifikasi Strategi Pembelajaran.
Klasifikasi strategi pembelajaran adalah pengelompokan strategi pembelajaran berdasarkan segi-segi yang sejenis yang terdapat dalam setiap strategi pembelajaran.  Strategi dapat diklasifikasikan menjadi 5, yaitu: strategi pembelajaran langsung (direct instruction), tak langsung (indirect instruction), interaktif, mandiri, melalui pengalaman (experimental).

      1.      Strategi pembelajaran langsung.
       Strategi pembelajaran langsung merupakan pembelajaran yang banyak diarahkan oleh guru. Strategi ini efektif untuk menentukan informasi atau membangun keterampilan tahap demi tahap. Pembelajaran langsung biasanya bersifat deduktif.
       Kelebihan strategi ini adalah mudah untuk direncanakan dan digunakan, sedangkan kelemahan utamanya dalam mengembangkan kemampuan-kemampuan, proses-proses, dan sikap yang diperlukan untuk pemikiran kritis dan hubungan interpersonal serta belajar kelompok. Agar peserta didik dapat mengembangkan sikap dan pemikiran kritis, strategi pembelajaran langsung perlu dikombinasikan dengan strategi pembelajaran yang lain.

      2.      Strategi pembelajaran tak langsung
       Strategi pembelajaran tak langsung sering disebut inkuiri, induktif, pemecahan masalah, pengambilan keputusan dan penemuan. Berlawanan dengan strategi pembelajaran langsung, pembelajaran tak langsung umumnya berpusat pada peserta didik, meskipun dua strategi tersebut dapat saling melengkapi. Peranan guru bergeser dari seorang penceramah menjadi fasilitator. Guru mengelola lingkungan belajar dan memberikan kesempatan peserta didik untuk terlibat.
            Kelebihan dari strategi ini antara lain:
a.       Mendorong ketertarikan dan keingintahuan peserta didik,
b.      Menciptakan alternatif dan menyelesaikan masalah,
c.       Mendorong kreativitas dan pengembangan keterampilan interpersonal dan kemampuan yang lain,
d.      Pemahaman yang lebih baik,
e.       Mengekspresikan pemahaman.
       Sedangkan kekurangan dari pembelajaran ini adalah memerlukan waktu panjang, outcome sulit diprediksi. Strategi pembelajaran ini juga tidak cocok apabila peserta didik perlu mengingat materi dengan cepat.

      3.      Strategi pembelajaran interaktif
       Pembelajaran interaktif menekankan pada diskusi dan sharing di antara peserta didik. Diskusi dan sharing memberi kesempatan peserta didik untuk bereaksi terhadap gagasan, pengalaman, pendekatan dan pengetahuan guru atau temannya dan untuk membangun cara alternatif untuk berfikir dan merasakan.
Kelebihan strategi ini antara lain:
a.   Peserta didik dapat belajar dari temannya dan guru untuk membangun keterampilan sosial dan kemampuan-kemampuan,
b.      Mengorganisasikan pemikiran dan membangun argumen yang rasional.
        Strategi pembelajaran interaktif memungkinkan untuk menjangkau kelompok-kelompok dan metode-metode interaktif. Kekurangan dari strategi ini sangat bergantung pada kecakapan guru dalam menyusun dan mengembangkan dinamika kelompok.

      4.      Strategi pembelajaran empirik (experiential)
      Pembelajaran empirik berorientasi pada kegiatan induktif, berpusat pada peserta didik, dan berbasis aktivitas. Refleksi pribadi tentang pengalaman dan formulasi perencanaan menuju penerapan pada konteks yang lain merupakan faktor kritis dalam pembelajaran empirik yang efektif.
            Kelebihan dari startegi ini antara lain:
a.       Meningkatkan partisipasi peserta didik, 
b.      Meningkatkan sifat kritis peserta didik,
c.       Meningkatkan analisis peserta didik, dapat menerapkan pembelajaran pada situasi yang lain.
       Sedangkan kekurangan dari strategi ini adalah penekanan hanya pada proses bukan pada hasil, keamanan siswa, biaya yang mahal, dan memerlukan waktu yang panjang.

      5.      Strategi pembelajaran mandiri
      Belajar mandiri merupakan strategi pembelajaran yang bertujuan untuk
membangun inisiatif individu, kemandirian, dan peningkatan diri. Fokusnya
adalah pada perencanaan belajar mandiri oleh peserta didik dengan bantuan guru. Belajar mandiri juga bisa dilakukan dengan teman atau sebagai bagian dari kelompok
kecil. Kelebihan dari pembelajaran ini adalah membentuk peserta didik yang mandiri dan bertanggunggjawab. Sedangkan kekurangannya adalah peserta MI belum dewasa, sehingga sulit menggunakan pembelajaran mandiri.

b. Komponen Strategi Pembelajaran
      Pembelajaran merupakan suatu sistem instruksional yang mengacu pada seperangkat komponen yang saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan. Selaku suatu sistem, pembelajaran meliputi suatu komponen, antara lain tujuan, bahan, peserta didik, guru, metode, situasi, dan evaluasi. Agar tujuan itu tercapai, semua komponen yang ada harus diorganisasikan sehingga antarsesama komponen terjadi kerja sama. Oleh karena itu, guru tidak boleh hanya memperhatikan komponen-komponen tertentu saja misalnya metode, bahan, dan evaluasi saja, tetapi ia harus mempertimbangkan komponen secara keseluruhan.
      1.      Guru

   Guru adalah pelaku pembelajaran, sehingga dalam hal ini guru merupakan faktor yang terpenting. Di tangan gurulah sebenarnya letak keberhasilan pembelajaran. Komponen guru tidak dapat dimanipulasi atau direkayasa oleh komponen lain, dan sebaliknya guru mampu memanipulasi atau merekayasa komponen lain menjadi bervariasi. Sedangkan komponen lain tidak dapat mengubah guru menjadi bervariasi. Tujuan rekayasa pembelajaran oleh guru adalah membentuk lingkungan peserta didik supaya sesuai dengan lingkungan yang diharapkan dari proses belajar peserta didik, yang pada akhirnya peserta didik memperoleh suatu hasil belajar sesuai dengan yang diharapkan. Untuk itu, dalam merekayasa pembelajaran, guru harus berdasarkan kurikulum yang berlaku.

      2.      Peserta didik
      Peserta didik merupakan komponen yang melakukan kegiatan belajar untuk mengembangkan potensi kemampuan menjadi nyata untuk mencapai tujuan belajar. Komponen peserta ini dapat dimodifikasi oleh guru.
      3.      Tujuan
                  Tujuan merupakan dasar yang dijadikan landasan untuk menentukan strategi, materi, media dan evaluasi pembelajaran. Untuk itu, dalam strategi pembelajaran, penentuan tujuan merupakan komponen yang pertama kali harus dipilih oleh seorang guru, karena tujuan pembelajran merupakan target yang ingin dicapai dalam kegiatan pembelajaran
      4.      Bahan Pelajaran
            Bahan pelajaran merupakan medium untuk mencapai tujuan pembelajaran yang berupa materi yang tersusun secara sistematis dan dinamis sesuai dengan arah tujuan dan perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan tuntutan masyarakat. Menurut Suharsimi (1990) bahan ajar merupakan komponen inti yang terdapat dalam kegiatan pembelajaran.
      5.      Kegiatan pembelajaran
            Agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara optimal, maka dalam menentukan strategi pembelajaran perlu dirumuskan komponen kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan standar proses pembelajaran.
      6.      Metode
                  Metode adalah satu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Penentuan metode yang akan digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran akan sangat menentukan berhasil atau tidaknya pembelajaran yang berlangsung.
      7.      Alat
                  Alat yang dipergunakan dalam pembelajran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Dalam proses pembelajaran alat memiliki fungsi sebagai pelengkap untuk mencapai tujuan. Alat dapat dibedakan menjadi dua, yaitu alat verbal dan alat bantu nonverbal. Alat verbal dapat berupa suruhan, perintah, larangan dan lain-lain, sedangkan yang nonverbal dapat berupa globe, peta, papan tulis slide dan lain-lain.
      8.      Sumber Pembelajaran
            Sumber pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat atau rujukan di mana bahan pembelajaran bisa diperoleh. Sehingga sumber belajar dapat berasal dari masyarakat, lingkungan, dan kebudayaannya, misalnya, manusia, buku, media masa, lingkungan, museum, dan lain-lain.
      9.      Evaluasi
                   Komponen evaluasi merupakan komponen yang berfungsi untuk mengetahui apakah tujuan yang telah ditetapkan telah tercapai atau belum, juga bisa berfungsi sebagai sebagai umpan balik untuk perbaikan strategi yang telah ditetapkan. Kedua fungsi evaluasi tersebut merupakan evaluasi sebagai fungsi sumatif dan formatif.
      10.  Situasi atau Lingkungan
            Lingkungan sangat mempengaruhi guru dalam menentukan strategi pembelajaran. Lingkungan yang dimaksud adalah situasi dan keadaan fisik (misalnya iklim, madrasah, letak madrasah, dan lain sebagainya), dan hubungan antar insani, misalnya dengan teman, dan peserta didik dengan orang lain. Contoh keadaan ini misalnya menurut isi materinya seharusnya pembelajaran menggunakan media masyarakat untuk pembelajaran, karena kondisi masyarakat sedang rawan, maka diubah dengan menggunakan metode lain, misalnya membuat kliping.
      11.  Faktor Administrasi dan Finansial
              Faktor-faktor yang tidak boleh diabaikan dalam pemilihan strategi pembelajaran adalah segi administrasi dan finansial, seperti jadwal pelajaran, kondisi gedung, dan ruanng belajar. Pada intinya, sarana dan prasarana harus menjadi faktor penunjanng yang benar-benar berfungsi selama proses pembelajaran berlangsung. Keberadaan variabel ini merupakan sebuah keharusan. Demikian pula, berkenaan dengan masalah pendanaan atau finansial. Kelancaran proses belajar pun sering bergantung pada faktor ini.
            Komponen-komponen strategi pembelajaran tersebut akan mempengaruhi jalannya pembelajaran, untuk itu semua komponen strategi pembelajaran merupakan faktor yang berpengaruh terhadap strategi pembelajaran.

4. Jenis- Jenis Pembelajaran AUD
Jenis Strategi Pembelajaran Umum dan Khusus RA TK PAUD. Ada beberapa jenis strategi pembelajaran umum yang dapat digunakan di Taman Kanak-kanak. Strategi pembelajaran tersebut pada umumnya lebih menekankan pada aktivitas anak dalam belajar, namun, tidak berarti peranan guru pasif. Guru harus berperan sebagai fasilitator yang dapat memberikan kemudahan dan kelancaran kepada anak dalam proses belajar. Jenis-jenis strategi pembelajaran umum tersebut adalah:
  1. Meningkatkan keterlibatan indra,
  2. Mempersiapkan isyarat lingkungan,
  3. Analisis tugas
  4. Scaffolding,
  5. Praktik terbimbing
  6. Undangan / Ajakan,
  7. Efleksi Tingkah Laku / Tindakan,
  8. Efleksi Kata-Kata,
  9. Contoh Atau Modelling,
  10. Penghargaan Efektif),
  11. Menceritakan/Menjelaskan/Menginformasikan,
  12.  Do-It-Signal,
  13. Tantangan,
  14. Pertanyaan, dan
  15. Kesenyapan.
Strategi-strategi pembelajaran tersebut dapat digabungkan dalam keseluruhan proses pembelajaran, sehingga tercipta kegiatan belajar yang lebih bervariasi.
a. Strategi Pembelajaran Khusus di PAUD
Terdapat beberapa jenis strategi pembelajaran khusus yang dapat diterapkan di Taman Kanak-kanak. Penerapan strategi pembelajaran khusus tersebut pada prinsipnya sama dengan penerapan strategi pembelajaran umum, yaitu harus mempertimbangkan karakteristik tujuan, karakteristik anak dan cara belajarnya, karakteristik tempat yang akan digunakan, dan pola kegiatan.
Jenis strategi pembelajaran khusus tersebut adalah
  1. Kegiatan Eksploratori,
  2. Penemuan Terbimbing,
  3. Pemecahan Masalah,
  4. Diskusi,
  5. Belajar Kooperatif,
  6. Demonstrasi, Dan
  7. Pengajaran Langsung.
Di samping strategi pembelajaran di atas, guru Taman Kanak-kanak dituntut untuk dapat menggunakan strategi pembelajaran lainnya sehingga pembelajaran menjadi lebih menarik.
b. Rasional Pembelajaran yang Berpusat pada Anak
Anak pada hakikatnya memiliki potensi untuk aktif dan berkembang. Pembelajaran yang berpusat pada anak banyak diwarnai paham konstruktivis yang dimotori Piaget dan Vigotsky. Anak adalah pembangun aktif pengetahuannya sendiri. Mereka membangun pengetahuannya ketika berinteraksi dengan objek, benda, lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial.Yang melandasi pembelajaran yang berpusat pada anak adalah pendekatan perkembangan dan pendekatan belajar aktif. Belajar aktif merupakan proses dimana anak usia dini mengeksplorasi lingkungan melalui mengamati, meneliti, menyimak, menggerakkan badan mereka menyentuh, mencium, meraba dan membuat sesuatu terjadi dengan objek-objek di sekitar mereka.
Karakter pembelajaran yang berpusat pada anak
1.      prakarsa kegiatan tumbuh dari minat dan keinginan anak,
2.      Anak-anak memilih bahan dan memutuskan apa yang ingin ia kerjakan,
3.      Anak mengekspresikan bahan-bahan secara aktif dengan seluruh indranya,
4.       Anak menemukan sebab akibat melalui pengalaman langsung,
5.       Anak mentransformasikan dan menggabungkan bahan-bahan, Anak menggunakan otot kasarnya, Anak menceritakan pengalamannya.
Prosedur Pembelajaran yang Berpusat pada Anak
Pembelajaran yang berpusat pada anak harus direncanakan dan diupayakan dengan matang. Upaya yang dilakukan adalah dengan merencanakan dan menyediakan bahan/peralatan yang dapat mendukung perkembangan dan belajar anak secara komprehensif.
Untuk itu perlu disediakan area-area yang memungkinkan berbagai kegiatan sesuai pilihannya. Area- area tersebut meliputi:
  1. Area Pasir dan Air.
  2. Area Balok.
  3. Area Rumah dan Bermain Drama.
  4. Area Seni.
  5. Area Manipulatif.
  6. Area Membaca dan menulis.
  7. Area pertukangan atau kerja Kayu.
  8. Area musik dan gerak.
  9. Area komputer.
  10. Area bermain di luar ruangan.
c. Strategi Pembelajaran Terpadu
Pembelajaran terpadu adalah pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran dengan mengintegrasikan kegiatan ke dalam semua bidang kurikulum atau bidang-bidang pengembangan yang meliputi pengembangan aspek kognitif, bahasa, fisik-motorik, social-emosi, estetika, social, moral, dan agama. Yang menjadi focus dalam pembelajaran terpadu adalah tema.Pembelajaran terpadu memiliki karakteristik sebagai berikut: dilakukan melalui kegiatan pengalaman langsung, sesuai dengan kebutuhan dan minat anak, memberikan kesempatan kepada anak untuk menggunakan semua pemikirannya, menggunakan bermain sebagai wahana belajar, menghargai perbedaan individu, melibatkan orang tua atau keluarga anak untuk mengoptimalkan pembelajaran.
Prinsp pembelajaran terpadu adalah:  berorientasi pada perkembangan anak, kegiatannya dikaitkan dnegan pengalaman nyata anak, bahan ajarnya dapat dieksplorasi oleh anak, mengintegrasikan isi dan proses belajar, melibatkan penemuan aktif, memadukan berbagai bidang pengembangan, kegiatan belajar bervariasi, memiliki potensi untuk dilaksanakan melalui proyek oleh anak, waktu fleksibel, melibatkan anggota keluarga anak, tema dapat diperluas, dan direvisi seusia dengan minat dan pemahaman yang ditunjukkan anak
Pembelajaran terpadu memiliki manfaat
  1. meningkatkan perkembangan konsep anak
  2. memungkinkan anak untuk mengeksplorasi pengetahuan melalui berbagai kegiatan,
  3. membantu guru dan praktisi lainnya untuk mengembangkan kemampuan profesionalnya, 
  4. dapat dilaksanakan pada jenjang program yang berbeda, untuk semua tingkat usia, dan untuk anak-anak berkebutuhan khusus.
Prosedur Pelaksanaan Pembelajaran Terpadu
Pembelajaran terpadu menuntut guru untuk bekerja secara professional mulai tahap perencanaan, pelaksanaan hingga tahap penilaian. Agar pembelajaran terpadu dapat mencapai tujuan yang diharapkan guru harus menempuh prosedur-prosedur sebagai berikut.
Memilih tema terpadu dapat bersumber dari:minat anak,
  • peristiwa khusus
  • kejadian yang tidak diduga
  • materi yang dimandatkan oleh lembaga,
  • orang tua dan guru.
Kriteria pemilihan tema adalah;
  • relevansi topic dengan anak,
  • pengalaman langsung,
  • keragaman dan keseimbangan dalam area kurikulum,
  • ketersediaan alat-alat,
  • potensi proyek
Penjabaran tema
Tema yang sudah dipilih harus dijabarkan ke dalam sub tema dan konsep-konsep yang di dalamnya terkandung istilah, fakta dan prinsip, kemudian jabarkan kedalam, bidang-bidang pengembangan dan kegiatan belajar yang lebih operasional.
Perencanaan
Perencanaan harus dibuat secara tertulis sehingga memudahkan guru untuk mengetahui langkah-langkah apa yang harus ditempuh. Tentukan tujuan pembelajaran, kegiatan belajar, waktu, pengorganisasian anak, sumber rujukan, alat-alat permainan yang diperlukan, dan penilaian yang akan dilakukan.
Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan lakukan dan kembangkanlah kegiatan belajar sesuai dengan rencana yang telah disusun. Lakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran dan kegiatan-kegiatan yang ditunjukkan anak.
Penilaian ,
Penilaian dilakukan  pada pelaksanaan dan akhir kegiatan pembelajaran dengan tujuan untuk mengamati proses dan kemajuan yang dicapai anak melalui kegiatan pembelajaran terpadu
Penerapan Stratgei Pembelajaran Terpadu
Pembelajaran terpadu sebagai salah satu pendekatan pembelajaran dapat diterapkan di lembaga pendidikan anak usia dini pada umumnya dan Taman Kanak-kanak pada khususnya. Penerapan strategi pembelajaran tersebut terutama harus didasarkan pada pertimbangan karakteristik-karakteristik anak dan tujuan pembelajaran.
 Agar penerapan strategi pembelajaran terpadu berlangsung secara efektif maka harus memperhatikan prinsip-prinsip sebagaimana telah dikemukakan dalam pembahasan konsep dasar strategi pembelajarn terpadu. Stratgei pembelajaran terpadu ditempuh melalui langkah-langkah :
  1. memilih tema,
  2. mengembangkan tema ke dalam sub tema dan konsep,
  3. mengembagkan tema ke dalam bidang-bidang pengembangan dan kegiatan belajar yang operasional,
  4. membuat perencanaan pembelajaran,
  5. melaksanakan pembelajaran,
  6. melaksanakan evaluasi.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Strategi pembelajaran adalah pola umum perbuatan guru dan murid dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar. Strategi pembelajaran dapat pula diartikan dengan metode pembelajaran untuk mencapai tujuan yang diharapkan
karakteristik pembelajaran anak usia dini, diantaranya yaitu:
1. Belajar, bermain, dan bernyanyi.
2. Pembelajaran yang berorientasi pada perkembangan.
Klasifikasi strategi pembelajaran adalah pengelompokan strategi pembelajaran berdasarkan segi-segi yang sejenis yang terdapat dalam setiap strategi pembelajaran.  Strategi dapat diklasifikasikan menjadi 5, yaitu: strategi pembelajaran langsung (direct instruction), tak langsung (indirect instruction), interaktif, mandiri, melalui pengalaman (experimental).

Pembelajaran merupakan suatu sistem instruksional yang mengacu pada seperangkat komponen yang saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan. Selaku suatu sistem, pembelajaran meliputi suatu komponen, antara lain:guru, peserta didik, tujuan, bahan pelajaran, metode ,alat, sumber pelajaran, evaluasi, situasi dan lingkungan, faktor administrasi atau finansial.
Jenis-jenis Pembelajaran di PAUD
a. Strategi Pembelajaran Khusus di PAUD
b. Rasional Pembelajaran yang Berpusat pada Anak
c. Strategi Pembelajaran Terpadu

DAFTAR PUSTAKA

Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini (Siti Aisyah, dkk)
Artikel dari : Wahyuti at 20.29.
Depag. RI . 2003. Kompetensi Dasa Raudlatul Athfal. Jakarta :  Dirjend Kelembagaan Agama Islam.
sunarto . 2005. Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Raudlatul Athfal. Jakarta :  Dirjend Kelembagaan Agama Islam Direktorat Madrasah   dan Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Umum.
http//: Wikipedia.com)
http://wahyuti4tklarasati.blogspot.com/2011/11/karakteristik-anak-usia-dini.html

Tidak ada komentar:

TAKSONOMI BERPIKIR

KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji bagi Allah Pencipta dan Pemelihara Alam Semesta yang telah menerangi hambanya yang takwa de...