KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan atas kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah yang berjudul Strategi Pembelajaran AUD
Dalam
penyusunan makalah ini kami masih merasa terdapat kekurangan-kekurangan baik
pada penulisan maupun pada materi yang kami dapat melalui sumber buku dan
internet. maka dari itu kami menerima kritik dan saran dari semua pihak agar
dapat menyempurnakan makalah ini.
Demikianlah makalah ini kami buat,mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat dan berguna di masa
sekarang maupun dimasa yang akan datang. Atas partisipasinya kami ucapkan terima kasih.
Serang, November 2018
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR……………………………………..………………………..
DAFTAR ISI……………………………..………………..…………………………
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………
A.Latar Belakang …………… ……………………..……………….........…….
B.Rumusan Masalah…….……….…………………………………........…….
C.Tujuan Masalah………………………………………………………………..
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………….…
1.Pengertian Strategi Pembelajaran ……….…………………………………….
2.Karakteristik Pembelajaran AUD.................…………………………………..
3. Klasifikasi Strategi …..................……..………………………………………
a.Pengertian Klasifikasi Strategi……………………………………………….
b.Komponen Strategi AUD……………………………………………………
4. Jenis-jenis Pembelajaran AUD…..……………………..………………….
BAB III PENUTUP…………….…………………………………………………. ……..
A.
Kesimpulan ………….…………………………………………………………..
Daftar Pustaka………………………………………………………………. ….…..
|
1
2
3
3
3
3
4
4
5
6
6
8
10
16
16
17
|
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Strategi Pembelajaran AUD sebagai program pendidikan
berfungsi sebagai pedoman umum dalam penyelenggaraan sistem pendidikan. Strategi Pembelajaran AUD menurut garis-garis besar
program kegiatan yang harus dilakukan dalam setiap penyelenggaraan pendidikan,
antara lain Strategi
Pembelajaran.
B.Rumusan Masalah
1.
Pengertian Strategi Pembelajaran.
2. Karakteristik
Pembelajaran AUD
3.
Klasifikasi Strategi
4.
Jenis-jenis Pembelajaran AUD.
C.Tujuan Masalah
1. Memahami
Pengertian Strategi Pembelajaran.
2. Memahami
Karakteristik Pembelajaran AUD
3. Memahami
Klasifikasi Strategi
4. Memahami
Jenis-jenis Pembelajaran AUD.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Strategi Pembelajaran
Menurut para ahli :
- Hamzah B. Uno (2008:45) : Strategi pembelajaran merupakan hal yang perlu diperhatikan guru dalam proses pembelajaran.
- Dick dan Carey (2005:7) : Strategi pembelajaran adalah komponen-komponen dari suatu set materi termasuk aktivitas sebelum pembelajaran, dan partisipasi peserta didik yang merupakan prosedur pembelajaran yang digunakan kegiatan selanjutnya.
- Suparman (1997:157) : Strategi pembelajaran merupakan perpaduan dari urutan kegiatan, cara mengorganisasikan materi pelajaran peserta didik, peralatan dan bahan, dan waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
- Hilda Taba : Strategi pembelajaran adalah pola atau urutan tongkah laku guru untuk menampung semua variabel-variabel pembelajaran secara sadar dan sistematis.
- Gerlach dan Ely (1990) : Strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan metode pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu.
- Kemp (1995) : Stategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Strategi pembelajaran adalah pola umum perbuatan guru dan murid dalam
perwujudan kegiatan belajar mengajar. Strategi pembelajaran dapat pula
diartikan dengan metode pembelajaran untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
2. Karakteristik Pembelajaran Anak
Usia Dini
Kegiatan
pembelajaran pada anak usia dini merupakan pengembangan kurikulum secara
konkret berupa rencana yang berisi sejumlah pengalaman belajar melalui bermain
yang di berikan pada anak usia dini berdasarkan potensi dan tugas pengembangan
yang harus di kuasai dalam pencapaian kompetensi yang harus dimiliki oleh anak.
Beberapa karakteristik pembelajaran anak usia dini, diantaranya yaitu:
1. Belajar, bermain, dan bernyanyi.
Pembelajaran anak usia dini melalui Belajar,
bermain, dan bernyanyi merupakan karakteristik pembelajaran yang dapat membuat
anak aktif, senang, dan bebas memilih. Anak-anak selalu melakukan kegiata
pembelajaran melalui permainan. Anak belajar melalui bermain dalam suasana yang
menyenangkan akan membuat belajar anak menjadi lebih baik, serta dalam kegiatan
belajarnya anak dapat menggunakan seluruh alat indranya.
2. Pembelajaran yang berorientasi pada perkembangan
Pembelajaran yang berorientasi pada perkembangan
harus sesuai dengan tingkat usia anak, artinya pembelajaran harus diniati, dan
kemampuan yang di harapkan dapat tercapai sesuai harapan serta kegiatan belajar
tersebut dapat menantang untuk dilakukan anak usia dini tersebut. Selain
berorientasi pada perkembangan harus mempertimbangkan konteks sosial budaya
anak untuk mengembangkan program pembelajaran yang bermakna, serta guru perlu
melihat anak dalam konteks keluarga, masyarakat, dan faktor budaya yang
melingkupinya.
Strategi pembelajaran sebagai
segala usaha guru dalam menerapkan berbagai metode pembelajaran untuk mencapai
tujuan yang diharapkan. Pemilihan srategi pembelajaran anak usia dini hendaknya
mempertimbangkan beberapa faktor diantranya yaitu:
• Karakteristik tujuan pembelajaran
• Karakteristik anak dan cara belajarnya
• Tempat belangsungnya kegiatan belajar
• Tema pembelajaran
• Pola kegiatan
• Karakteristik tujuan pembelajaran
• Karakteristik anak dan cara belajarnya
• Tempat belangsungnya kegiatan belajar
• Tema pembelajaran
• Pola kegiatan
3.
Klasifikasi Strategi Pembelajaran
a.Pengertian Klasifikasi Strategi Pembelajaran.
Klasifikasi
strategi pembelajaran adalah pengelompokan strategi pembelajaran berdasarkan segi-segi yang
sejenis yang terdapat dalam setiap strategi pembelajaran. Strategi
dapat diklasifikasikan menjadi 5, yaitu: strategi pembelajaran langsung (direct
instruction), tak langsung (indirect instruction), interaktif, mandiri,
melalui pengalaman (experimental).
1. Strategi pembelajaran langsung.
Strategi
pembelajaran langsung merupakan pembelajaran yang banyak diarahkan oleh guru.
Strategi ini efektif untuk menentukan informasi atau membangun keterampilan
tahap demi tahap. Pembelajaran langsung biasanya bersifat deduktif.
Kelebihan
strategi ini adalah mudah untuk direncanakan dan digunakan, sedangkan kelemahan
utamanya dalam mengembangkan kemampuan-kemampuan, proses-proses, dan sikap yang
diperlukan untuk pemikiran kritis dan hubungan interpersonal serta belajar
kelompok. Agar peserta didik dapat mengembangkan sikap dan pemikiran kritis,
strategi pembelajaran langsung perlu dikombinasikan dengan strategi
pembelajaran yang lain.
2. Strategi pembelajaran tak langsung
Strategi
pembelajaran tak langsung sering disebut inkuiri, induktif, pemecahan masalah,
pengambilan keputusan dan penemuan. Berlawanan dengan strategi pembelajaran
langsung, pembelajaran tak langsung umumnya berpusat pada peserta didik,
meskipun dua strategi tersebut dapat saling melengkapi. Peranan guru bergeser
dari seorang penceramah menjadi fasilitator. Guru mengelola lingkungan belajar
dan memberikan kesempatan peserta didik untuk terlibat.
Kelebihan dari strategi ini antara lain:
a.
Mendorong
ketertarikan dan keingintahuan peserta didik,
b.
Menciptakan
alternatif dan menyelesaikan masalah,
c.
Mendorong
kreativitas dan pengembangan keterampilan interpersonal dan kemampuan yang
lain,
d.
Pemahaman
yang lebih baik,
e.
Mengekspresikan
pemahaman.
Sedangkan
kekurangan dari pembelajaran ini adalah memerlukan waktu panjang, outcome sulit
diprediksi. Strategi pembelajaran ini juga tidak cocok apabila peserta didik
perlu mengingat materi dengan cepat.
3. Strategi pembelajaran interaktif
Pembelajaran
interaktif menekankan pada diskusi dan sharing di antara peserta didik. Diskusi
dan sharing memberi kesempatan peserta didik untuk bereaksi terhadap gagasan,
pengalaman, pendekatan dan pengetahuan guru atau temannya dan untuk membangun
cara alternatif untuk berfikir dan merasakan.
Kelebihan strategi ini antara lain:
a. Peserta didik dapat belajar dari
temannya dan guru untuk membangun keterampilan sosial dan kemampuan-kemampuan,
b. Mengorganisasikan pemikiran dan
membangun argumen yang rasional.
Strategi pembelajaran interaktif memungkinkan untuk menjangkau
kelompok-kelompok dan metode-metode interaktif. Kekurangan dari strategi ini sangat
bergantung pada kecakapan guru dalam menyusun dan mengembangkan dinamika
kelompok.
4. Strategi pembelajaran empirik (experiential)
Pembelajaran
empirik berorientasi pada kegiatan induktif, berpusat pada peserta didik, dan
berbasis aktivitas. Refleksi pribadi tentang pengalaman dan formulasi
perencanaan menuju penerapan pada konteks yang lain merupakan faktor kritis
dalam pembelajaran empirik yang efektif.
Kelebihan dari startegi ini antara lain:
a.
Meningkatkan
partisipasi peserta didik,
b. Meningkatkan sifat kritis
peserta didik,
c.
Meningkatkan
analisis peserta didik, dapat menerapkan pembelajaran pada situasi yang lain.
Sedangkan
kekurangan dari strategi ini adalah penekanan hanya pada proses bukan pada
hasil, keamanan siswa, biaya yang mahal, dan memerlukan waktu yang panjang.
5. Strategi pembelajaran mandiri
Belajar mandiri
merupakan strategi pembelajaran yang bertujuan untuk
membangun inisiatif individu, kemandirian, dan peningkatan diri. Fokusnya
adalah pada perencanaan belajar mandiri oleh peserta didik dengan bantuan guru. Belajar mandiri juga bisa dilakukan dengan teman atau sebagai bagian dari kelompok
kecil. Kelebihan dari pembelajaran ini adalah membentuk peserta didik yang mandiri dan bertanggunggjawab. Sedangkan kekurangannya adalah peserta MI belum dewasa, sehingga sulit menggunakan pembelajaran mandiri.
membangun inisiatif individu, kemandirian, dan peningkatan diri. Fokusnya
adalah pada perencanaan belajar mandiri oleh peserta didik dengan bantuan guru. Belajar mandiri juga bisa dilakukan dengan teman atau sebagai bagian dari kelompok
kecil. Kelebihan dari pembelajaran ini adalah membentuk peserta didik yang mandiri dan bertanggunggjawab. Sedangkan kekurangannya adalah peserta MI belum dewasa, sehingga sulit menggunakan pembelajaran mandiri.
b. Komponen Strategi Pembelajaran
Pembelajaran merupakan suatu sistem instruksional yang mengacu pada seperangkat
komponen yang saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan. Selaku
suatu sistem, pembelajaran meliputi suatu komponen, antara lain tujuan, bahan,
peserta didik, guru, metode, situasi, dan evaluasi. Agar tujuan itu tercapai,
semua komponen yang ada harus diorganisasikan sehingga antarsesama komponen
terjadi kerja sama. Oleh karena itu, guru tidak boleh hanya memperhatikan
komponen-komponen tertentu saja misalnya metode, bahan, dan evaluasi saja,
tetapi ia harus mempertimbangkan komponen secara keseluruhan.
1. Guru
Guru adalah pelaku pembelajaran, sehingga dalam hal ini guru merupakan faktor yang terpenting. Di tangan gurulah sebenarnya letak keberhasilan pembelajaran. Komponen guru tidak dapat dimanipulasi atau direkayasa oleh komponen lain, dan sebaliknya guru mampu memanipulasi atau merekayasa komponen lain menjadi bervariasi. Sedangkan komponen lain tidak dapat mengubah guru menjadi bervariasi. Tujuan rekayasa pembelajaran oleh guru adalah membentuk lingkungan peserta didik supaya sesuai dengan lingkungan yang diharapkan dari proses belajar peserta didik, yang pada akhirnya peserta didik memperoleh suatu hasil belajar sesuai dengan yang diharapkan. Untuk itu, dalam merekayasa pembelajaran, guru harus berdasarkan kurikulum yang berlaku.
2. Peserta didik
Peserta didik
merupakan komponen yang melakukan kegiatan belajar untuk mengembangkan potensi
kemampuan menjadi nyata untuk mencapai tujuan belajar. Komponen peserta ini
dapat dimodifikasi oleh guru.
3. Tujuan
Tujuan merupakan dasar yang
dijadikan landasan untuk menentukan strategi, materi, media dan evaluasi
pembelajaran. Untuk itu, dalam strategi pembelajaran, penentuan tujuan
merupakan komponen yang pertama kali harus dipilih oleh seorang guru, karena tujuan
pembelajran merupakan target yang ingin dicapai dalam kegiatan pembelajaran
4. Bahan Pelajaran
Bahan pelajaran merupakan medium untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang berupa materi yang tersusun secara sistematis dan dinamis
sesuai dengan arah tujuan dan perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan
tuntutan masyarakat. Menurut Suharsimi (1990) bahan ajar merupakan komponen
inti yang terdapat dalam kegiatan pembelajaran.
5. Kegiatan pembelajaran
Agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara optimal, maka
dalam menentukan strategi pembelajaran perlu dirumuskan komponen kegiatan
pembelajaran yang sesuai dengan standar proses pembelajaran.
6. Metode
Metode adalah satu cara yang
dipergunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Penentuan metode yang akan digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran akan
sangat menentukan berhasil atau tidaknya pembelajaran yang berlangsung.
7. Alat
Alat yang dipergunakan dalam pembelajran merupakan
segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran alat memiliki fungsi sebagai pelengkap untuk mencapai
tujuan. Alat dapat dibedakan menjadi dua, yaitu alat verbal dan alat bantu
nonverbal. Alat verbal dapat berupa suruhan, perintah, larangan dan lain-lain,
sedangkan yang nonverbal dapat berupa globe, peta, papan tulis slide dan
lain-lain.
8. Sumber Pembelajaran
Sumber pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
dipergunakan sebagai tempat atau rujukan di mana bahan pembelajaran bisa
diperoleh. Sehingga sumber belajar dapat berasal dari masyarakat, lingkungan,
dan kebudayaannya, misalnya, manusia, buku, media masa, lingkungan, museum, dan
lain-lain.
9. Evaluasi
Komponen evaluasi merupakan komponen yang
berfungsi untuk mengetahui apakah tujuan yang telah ditetapkan telah tercapai
atau belum, juga bisa berfungsi sebagai sebagai umpan balik untuk perbaikan
strategi yang telah ditetapkan. Kedua fungsi evaluasi tersebut merupakan
evaluasi sebagai fungsi sumatif dan formatif.
10. Situasi atau Lingkungan
Lingkungan sangat mempengaruhi guru dalam
menentukan strategi pembelajaran. Lingkungan yang dimaksud adalah situasi dan
keadaan fisik (misalnya iklim, madrasah, letak madrasah, dan lain sebagainya),
dan hubungan antar insani, misalnya dengan teman, dan peserta didik dengan
orang lain. Contoh keadaan ini misalnya menurut isi materinya seharusnya
pembelajaran menggunakan media masyarakat untuk pembelajaran, karena kondisi
masyarakat sedang rawan, maka diubah dengan menggunakan metode lain, misalnya
membuat kliping.
11. Faktor Administrasi dan Finansial
Faktor-faktor
yang tidak boleh diabaikan dalam pemilihan strategi pembelajaran adalah segi administrasi
dan finansial, seperti jadwal pelajaran, kondisi gedung, dan ruanng belajar.
Pada intinya, sarana dan prasarana harus menjadi faktor penunjanng yang
benar-benar berfungsi selama proses pembelajaran berlangsung. Keberadaan
variabel ini merupakan sebuah keharusan. Demikian pula, berkenaan dengan
masalah pendanaan atau finansial. Kelancaran proses belajar pun sering
bergantung pada faktor ini.
Komponen-komponen strategi pembelajaran tersebut akan mempengaruhi jalannya
pembelajaran, untuk itu semua komponen strategi pembelajaran merupakan faktor
yang berpengaruh terhadap strategi pembelajaran.
4. Jenis- Jenis Pembelajaran AUD
Jenis Strategi Pembelajaran Umum dan Khusus RA TK PAUD. Ada beberapa
jenis strategi pembelajaran umum yang dapat digunakan di Taman Kanak-kanak.
Strategi pembelajaran tersebut pada umumnya lebih menekankan pada aktivitas
anak dalam belajar, namun, tidak berarti peranan guru pasif. Guru harus
berperan sebagai fasilitator yang dapat memberikan kemudahan dan kelancaran
kepada anak dalam proses belajar. Jenis-jenis strategi pembelajaran umum
tersebut adalah:
- Meningkatkan keterlibatan indra,
- Mempersiapkan isyarat lingkungan,
- Analisis tugas
- Scaffolding,
- Praktik terbimbing
- Undangan / Ajakan,
- Efleksi Tingkah Laku / Tindakan,
- Efleksi Kata-Kata,
- Contoh Atau Modelling,
- Penghargaan Efektif),
- Menceritakan/Menjelaskan/Menginformasikan,
- Do-It-Signal,
- Tantangan,
- Pertanyaan, dan
- Kesenyapan.
Strategi-strategi pembelajaran tersebut dapat digabungkan dalam
keseluruhan proses pembelajaran, sehingga tercipta kegiatan belajar yang lebih
bervariasi.
a. Strategi
Pembelajaran Khusus di PAUD
Terdapat beberapa jenis strategi pembelajaran khusus yang dapat
diterapkan di Taman Kanak-kanak. Penerapan strategi pembelajaran khusus
tersebut pada prinsipnya sama dengan penerapan strategi pembelajaran umum,
yaitu harus mempertimbangkan karakteristik tujuan, karakteristik anak dan cara
belajarnya, karakteristik tempat yang akan digunakan, dan pola kegiatan.
Jenis
strategi pembelajaran khusus tersebut adalah
- Kegiatan Eksploratori,
- Penemuan Terbimbing,
- Pemecahan Masalah,
- Diskusi,
- Belajar Kooperatif,
- Demonstrasi, Dan
- Pengajaran Langsung.
Di samping strategi pembelajaran di atas, guru Taman Kanak-kanak
dituntut untuk dapat menggunakan strategi pembelajaran lainnya sehingga
pembelajaran menjadi lebih menarik.
b. Rasional
Pembelajaran yang Berpusat pada Anak
Anak pada hakikatnya memiliki potensi untuk aktif dan berkembang.
Pembelajaran yang berpusat pada anak banyak diwarnai paham konstruktivis yang
dimotori Piaget dan Vigotsky. Anak adalah pembangun aktif pengetahuannya
sendiri. Mereka membangun pengetahuannya ketika berinteraksi dengan objek,
benda, lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial.Yang
melandasi pembelajaran yang berpusat pada anak adalah pendekatan perkembangan
dan pendekatan belajar aktif. Belajar aktif merupakan proses dimana anak usia
dini mengeksplorasi lingkungan melalui mengamati, meneliti, menyimak,
menggerakkan badan mereka menyentuh, mencium, meraba dan membuat sesuatu
terjadi dengan objek-objek di sekitar mereka.
Karakter pembelajaran
yang berpusat pada anak
1.
prakarsa kegiatan tumbuh dari minat dan keinginan
anak,
2.
Anak-anak memilih bahan dan memutuskan apa yang
ingin ia kerjakan,
3.
Anak mengekspresikan bahan-bahan secara aktif
dengan seluruh indranya,
4.
Anak
menemukan sebab akibat melalui pengalaman langsung,
5.
Anak mentransformasikan
dan menggabungkan bahan-bahan, Anak menggunakan otot kasarnya, Anak
menceritakan pengalamannya.
Prosedur Pembelajaran
yang Berpusat pada Anak
Pembelajaran yang berpusat pada anak harus direncanakan dan diupayakan
dengan matang. Upaya yang dilakukan adalah dengan merencanakan dan menyediakan
bahan/peralatan yang dapat mendukung perkembangan dan belajar anak secara
komprehensif.
Untuk itu perlu disediakan area-area yang memungkinkan berbagai kegiatan sesuai pilihannya. Area- area tersebut meliputi:
Untuk itu perlu disediakan area-area yang memungkinkan berbagai kegiatan sesuai pilihannya. Area- area tersebut meliputi:
- Area Pasir dan Air.
- Area Balok.
- Area Rumah dan Bermain Drama.
- Area Seni.
- Area Manipulatif.
- Area Membaca dan menulis.
- Area pertukangan atau kerja Kayu.
- Area musik dan gerak.
- Area komputer.
- Area bermain di luar ruangan.
c. Strategi
Pembelajaran Terpadu
Pembelajaran terpadu adalah pendekatan yang digunakan dalam
pembelajaran dengan mengintegrasikan kegiatan ke dalam semua bidang kurikulum
atau bidang-bidang pengembangan yang meliputi pengembangan aspek kognitif,
bahasa, fisik-motorik, social-emosi, estetika, social, moral, dan agama. Yang
menjadi focus dalam pembelajaran terpadu adalah tema.Pembelajaran terpadu
memiliki karakteristik sebagai berikut: dilakukan melalui kegiatan pengalaman
langsung, sesuai dengan kebutuhan dan minat anak, memberikan kesempatan kepada
anak untuk menggunakan semua pemikirannya, menggunakan bermain sebagai wahana
belajar, menghargai perbedaan individu, melibatkan orang tua atau keluarga anak
untuk mengoptimalkan pembelajaran.
Prinsp pembelajaran terpadu adalah: berorientasi pada
perkembangan anak, kegiatannya dikaitkan dnegan pengalaman nyata anak, bahan
ajarnya dapat dieksplorasi oleh anak, mengintegrasikan isi dan proses belajar,
melibatkan penemuan aktif, memadukan berbagai bidang pengembangan, kegiatan
belajar bervariasi, memiliki potensi untuk dilaksanakan melalui proyek oleh
anak, waktu fleksibel, melibatkan anggota keluarga anak, tema dapat diperluas,
dan direvisi seusia dengan minat dan pemahaman yang ditunjukkan anak
Pembelajaran terpadu
memiliki manfaat
- meningkatkan perkembangan konsep anak
- memungkinkan anak untuk mengeksplorasi pengetahuan melalui berbagai kegiatan,
- membantu guru dan praktisi lainnya untuk mengembangkan kemampuan profesionalnya,
- dapat dilaksanakan pada jenjang program yang berbeda, untuk semua tingkat usia, dan untuk anak-anak berkebutuhan khusus.
Prosedur Pelaksanaan
Pembelajaran Terpadu
Pembelajaran terpadu menuntut
guru untuk bekerja secara professional mulai tahap perencanaan, pelaksanaan
hingga tahap penilaian. Agar pembelajaran terpadu dapat mencapai tujuan yang
diharapkan guru harus menempuh prosedur-prosedur sebagai berikut.
Memilih tema terpadu dapat bersumber dari:minat anak,
Memilih tema terpadu dapat bersumber dari:minat anak,
- peristiwa khusus
- kejadian yang tidak diduga
- materi yang dimandatkan oleh lembaga,
- orang tua dan guru.
Kriteria pemilihan tema adalah;
- relevansi topic dengan anak,
- pengalaman langsung,
- keragaman dan keseimbangan dalam area kurikulum,
- ketersediaan alat-alat,
- potensi proyek
Penjabaran tema
Tema yang sudah dipilih harus dijabarkan ke dalam sub tema dan
konsep-konsep yang di dalamnya terkandung istilah, fakta dan prinsip, kemudian
jabarkan kedalam, bidang-bidang pengembangan dan kegiatan belajar yang lebih
operasional.
Perencanaan
Perencanaan harus dibuat secara tertulis sehingga memudahkan guru untuk
mengetahui langkah-langkah apa yang harus ditempuh. Tentukan tujuan
pembelajaran, kegiatan belajar, waktu, pengorganisasian anak, sumber rujukan,
alat-alat permainan yang diperlukan, dan penilaian yang akan dilakukan.
Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan lakukan dan kembangkanlah kegiatan belajar
sesuai dengan rencana yang telah disusun. Lakukan pengamatan terhadap proses
pembelajaran dan kegiatan-kegiatan yang ditunjukkan anak.
Penilaian ,
Penilaian dilakukan pada pelaksanaan dan akhir kegiatan
pembelajaran dengan tujuan untuk mengamati proses dan kemajuan yang dicapai
anak melalui kegiatan pembelajaran terpadu
Penerapan Stratgei
Pembelajaran Terpadu
Pembelajaran terpadu sebagai
salah satu pendekatan pembelajaran dapat diterapkan di lembaga pendidikan anak
usia dini pada umumnya dan Taman Kanak-kanak pada khususnya. Penerapan strategi
pembelajaran tersebut terutama harus didasarkan pada pertimbangan
karakteristik-karakteristik anak dan tujuan pembelajaran.
Agar penerapan strategi pembelajaran terpadu
berlangsung secara efektif maka harus memperhatikan prinsip-prinsip sebagaimana
telah dikemukakan dalam pembahasan konsep dasar strategi pembelajarn terpadu.
Stratgei pembelajaran terpadu ditempuh melalui langkah-langkah :
- memilih tema,
- mengembangkan tema ke dalam sub tema dan konsep,
- mengembagkan tema ke dalam bidang-bidang pengembangan dan kegiatan belajar yang operasional,
- membuat perencanaan pembelajaran,
- melaksanakan pembelajaran,
- melaksanakan evaluasi.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Strategi pembelajaran adalah
pola umum perbuatan guru dan murid dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar.
Strategi pembelajaran dapat pula diartikan dengan metode pembelajaran untuk
mencapai tujuan yang diharapkan
karakteristik pembelajaran anak usia dini, diantaranya yaitu:
1. Belajar, bermain, dan bernyanyi.
2. Pembelajaran yang berorientasi pada perkembangan.
Klasifikasi
strategi pembelajaran adalah pengelompokan strategi pembelajaran berdasarkan segi-segi yang
sejenis yang terdapat dalam setiap strategi pembelajaran. Strategi
dapat diklasifikasikan menjadi 5, yaitu: strategi pembelajaran langsung (direct
instruction), tak langsung (indirect instruction), interaktif, mandiri,
melalui pengalaman (experimental).
Pembelajaran merupakan suatu sistem instruksional yang mengacu pada
seperangkat komponen yang saling bergantung satu sama lain untuk mencapai
tujuan. Selaku suatu sistem, pembelajaran meliputi suatu komponen, antara lain:guru,
peserta didik, tujuan, bahan pelajaran, metode ,alat, sumber pelajaran,
evaluasi, situasi dan lingkungan, faktor administrasi atau finansial.
Jenis-jenis
Pembelajaran di PAUD
a. Strategi
Pembelajaran Khusus di PAUD
b. Rasional
Pembelajaran yang Berpusat pada Anak
c. Strategi
Pembelajaran Terpadu
DAFTAR PUSTAKA
Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini (Siti Aisyah,
dkk)
Depag. RI .
2003. Kompetensi Dasa Raudlatul Athfal. Jakarta : Dirjend
Kelembagaan Agama Islam.
sunarto .
2005. Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Raudlatul Athfal. Jakarta :
Dirjend Kelembagaan Agama Islam Direktorat Madrasah dan Pendidikan
Agama Islam pada Sekolah Umum.
http//:
Wikipedia.com)
http://wahyuti4tklarasati.blogspot.com/2011/11/karakteristik-anak-usia-dini.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar