Jumat, 09 November 2018

MAKALAH PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................. 1
DAFTAR ISI........................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................... 3
A. Latar Belakang.............................................................................................................. 3
B. Rumusan Masalah......................................................................................................... 3
C. Tujuan............................................................................................................................ 3
BAB II  PEMBAHASAN....................................................................................................... 4
A. Pertumbuhan................................................................................................................. 4
B. Perkembangan............................................................................................................... 4
C. Teori Mengenai Dinamisme Perkembangan.................................................................. 6
D. Faktor yang mempengaruhi.......................................................................................... 7
BAB III PENUTUP................................................................................................................ 11
A. Kesimpulan................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................. 12



BAB I
PENDAHULUAN

A.      LATAR BELAKANG
Kehidupan individu dimulai sejak masa  konsepsi, yaitu saat bertemunya sel yang berasal dari ayah (sperma) dengan sel telur yang berasal dari ibu (ovum). Dalam proses pertumbuhan atau perkembangannya, individu mengalami interaksi antara kemampuan dasar/pembawaan dengan lingkungan.
Para ahli psikologi dan pendidikan, mengakui bahwa pertumbuhan dan perkembangan individu sejak dalam kandungan sampai meninggal dunia, mengalami proses menurut hukum waktu yang satu sama lain tidak sama cepat atau lambatnya, fase-fase kepekaannya dan sebagainya, akan tetapi bagaimnapun juga pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang bersifat integral sebagai manusia seutuhnya
B.       RUMUSAN MASALAH
1.      Apa Yang Dimaksud Dengan Pertumbuhan Dan Perkembangan?
2.      Apa Saja Fase-Fase Dan Tugas Perkembangan?
3.      Apa Saja Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan?
C.       TUJUAN PENULISAN
1.      Untuk Mengetahui Maksud Dari Pertumbuhan Dan Perkembangan.
2.      Untuk Mengetahui Fase-Fase Dan Tugas Perkembangan.
3.      Untuk Mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan.






BAB II
PEMBAHASAN
A.      Pertumbuhan
1.      Pengertian
a.       Perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal.
b.      Proses transmisi dari konstitusi fisik yang herediter/turun-temurun dalam bentuk proses aktif secara berkesinambungan.
2.      Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan
a.       Faktor Sebelum Lahir
Misalnya: peristiwa kekurangan nutrisia pada ibu dan janin, janin terkena virus, keracunan sewaktu bayi ada dalam kandungan, terkena infeksi oleh bakteri syphilis, terkena penyakit gabag, TBC, cholera, typus, gondok, sakit gula, dll.
b.      Faktor Ketika Lahir
Misal: intracravial haemorrahage/pendarahan pada bagian kepala bayi, disebabkan oleh tekanan dari dinding rahim ibu sewaktu dilahirkan dan efek pada susunan syaraf-syaraf.
c.       Faktor Sesudah Lahir
Misal: pengalaman traumatik (luka-luka) pada kepala, kepala bagian dalam terluka, kepala  terpukul/mengalami serangan sinar matahari (zonnesteek), infeksi pada otak/selaput otak, kekurangan nutrisia/zat makanan dan gizi.
d.      Faktor Psikologis
Misal: bayi ditinggalkan ibu, ayah atau kedua orangtuanya; anak-anak dititipkan dalam suatu institusionalia (rumah sakit, rumah yatim piatu, yayasan perawatan bayi, dll).
B.       Perkembangan
Perkembangan dalam arti sempit bisa disebutkan sebagai proses pematangan fungsi-fungsi yang nonfisik.
Definisi perkembangan ialah perubahan-perubahan psiko-fisik sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi psikis dan fisik pada anak, ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam passage waktu tertentu menuju kedewasaan. Perkembangan dapat diartikan pula sebagai proses transmisi dari konstitusi psiko-fisik yang herediter, dirangsang oleh faktor-faktor lingkungan yang menguntungkan, dalam perwujudan proses aktif menjadi secara kontinu.
Perkembangan itu secara umum mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1.      Terjadinya perubahan dalam:
a.       Aspek fisik: perubahan tinggi dan berat badan serta organ-organ tubuh lainnya.
b.      Aspek psikis: semakin bertambahnya perbendaharaan kata dan matangnya kemampuan berfikir, mengingat, serta menggunakan imajinasi kreatifnya.
2.      Terjadinya perubahan dalam proporsi:
a.       Aspek fisik: proporsi tubuh anak berubah sesuai dengan fase perkembangannya dan pada usia remaja proporsi tubuh anak mendekati proporsi tubuh usia remaja.
b.      Aspek psikis: perubahan imajinasi dari yang fantasi ke realitas, dan perubahan perhatiannya dari yang tertuju kepada dirinya sendiri perlahan-lahan beralih kepada orang lain (kelompok teman sebaya).
3.      Lenyapnya tanda-tanda yang lama:
a.       Tanda-tanda fisik: lenyapnya kelenjar thymus (kelenjar kanak-kanak) yang terletak pada bagian dada, kelenjar pineal pada bawah bagian otak, rambut-rambut halus dan gigi susu.
b.      Tanda-tanda psikis: lenyapnya masa mengoceh (meraban), bentuk gerak-gerik kanak-kanak (seperti merangkak), dan perilaku impulsive (dorongan untuk bertindak sebelum berfikir).
4.      Diperoleh tanda-tanda yang baru
a.       Tanda-tanda fisik: pergantian gigi dan karakteristik pada usia remaja, baik primer (menstruasi pada anak wanita, dan mimpi basah pada anak pria) maupun sekunder (perubahan pada anggota tubuh seperti pinggul dan buah dada pada wanita; kumis, jakun, dan suara pada anak pria).
b.      Tanda-tanda psikis: seperti berkembangnya rasa ingin tahu terutama ilmu pengetahuan, ilmu-ilmu moral, dan keyakinan beragama.
Perkembangan anak tidak berlangsung secara mekanis-otomatis, sebab perkembangan tersebut sangat bergantung pada beberapa faktor secara simultan, yaitu:
a.      Faktor herediter (warisan sejak lahir/bawaan).
b.      Faktor lingkungan yang menguntungkan atau yang merugikan.
c.       Kematangan fungsi-fungsi organis dan fungsi-fungsi psikis.
d.      Aktivitas anak sebagai subyek bebas yang berkemauan, kemampuan seleksi, bisa menolak atau menyetujui, punya emosi, serta usaha membangun diri sendiri.
Setiap fenomena/gejala perkembangan anak merupakan produk dari kerjasama dan pengaruh dari timbal balik antara potensialitas hereditas dengan faktor-faktor lingkungan. Jelasnya perkembangan merupakan produk dari:
1.      Pertumbuhan berkat pematangan fungsi-fungsi fisik.
2.      Pematangan fungsi-fungsi psikis, dan
3.      Usaha belajar oleh subyek/anak dalam mencobakan segenap potensialitas rohani dan jasmaninya.
C.       Teori Mengenai Dinamisme Perkembangan
Menurut teori dorongan, segenap tingkah laku anak itu dirangsang dari dalam, yaitu oleh dorongan-dorongan dan instink-instink tertentu guna memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Jika kebutuhan-kebutuhan yang vital-biologis maupun yang sosial-kultural tersebut tidak atau belum terpenuhi, maka akan timbul ketegangan, iritasi dan frustasi. Dan terjadilah keadaan tidak seimbang pada dirinya (disequilibrium). Maka, motif utama dalam kehidupan manusia ialah: usaha menghilangkan segenap ketegangan, iritasi dan frustasi, guna mencapai keseimbangan/equilibrium kembali. Inilah yang mendorong semua kegiatan dan setiap proses perkembangan anak.
Teori lain yaitu teori dinamisme dari organisasi mengatakan, bahwa dalam organisme yang hidup itu selalu ada usaha (striving) yang positif. Organisme ini memiliki “mesin”, kapasitas dan impuls-impuls tertentu yang dipakai untuk memobilisir semua kemampuan, agar berfungsi dan bisa dimanfaatkan.
Sedangkan impuls sendiri tidak hanya untuk menghilangkan ketegangan dan membebaskan diri dari hal-hal yang tidak senang saja; akan tetapi justru untuk mencari ketegangan atau dengan jalan eksperimen dan mencari petualangan baru, juga untuk mencapai satu tujuan yang telah dibekali oleh alam.
Sejak semula manusia dilahirkan di dunia hingga akhir hayatnya selalu ingin maju, jadi perkembangannya mengalami progress. Sebab, anak merupakan agen/subyek aktif yang memfungsikan segenap kemampuan dalam proses perkembangannya.
Segala sesuatu yang berlangsung selama perkembangan anak adalah produk dari interaksi pelibatan faktor hereditas dan faktor lingkungan. Sedangkan kualitas-kualitas bawaan akan tampak pada penampakan ciri-ciri fisik dan psikis yang karakteristik.
Jika fungsi-fungsi psiko-fisik itu mengalami proses pematangan, maka terjadilah proses pemekaran dan pembukaan dari “lipatan” pada setiap potensi organisme. Inilah yang disebut sebagai proses perkembangan.
Eksistensi anak dipastikan oleh tiga faktor, yaitu:
1.      Segenap kualitas herediter.
2.      Pengalaman masa lampau dan masa sekarang.
3.      Ideal dan tujuan yang ingin dicapainya.
D.      Faktor yang mempengaruhi
Secara umum perkembangan anak selama masa perkembangannya akan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terangkum dalam dua faktor yakni faktor internal dan faktor eksternal.
1.         Faktor Internal
Yang dimaksud dengan faktor internal adalah segala sesuatu yang ada dalam diri individu yang keberadaannya mempengaruhi dinamika perkembangan. Termasuk ke dalam faktor-faktor internal tersebut adalah faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor kematangan fisik dan psikis
2.         Faktor Ekternal
Faktor eksternal adalah segala sesuatu yang berada di luar diri individu yang keberdaannya mempengaruhi terhadap dinamika perkembangan. Yang termasuk faktor eksternal antara lain : faktor sosial, faktor budaya, faktor lingkungan fisik, dan faktor lingkungan non fisik.
Pertumbuhan dan perkembangan tidak hanya menyangkut masalah fisik atau jasmani saja, tetapi juga menyangkut masalah rohani. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap individu terdapat beberapa macam, antara lain :
1.         Faktor Pembawaan
Pada waktu anak lahir, membawa berbagai kemungkinan potensi yang ada pada dirinya. Secara umum kemungkinan-kemungkinan potensi yang ada pada anak yang baru lahir adalah :
a.         Kecerdasan
b.        Bakat-bakat khusus
c.         Jenis kelamin
d.        Jenis ras
e.         Sifat-sifat fisik
f.         Sifat-sifat kepribadian
g.        Dorongan-dorongan
Pada waktu dilahirkan anak telah merupakan satu kesatuan psycho-physis sebagai hasil pertumbuhan yang teratur dan kontinu sewaktu dalam kandungan ibu.
Selama perkembangannya individu-individu itu tidak statis, melainkan dinamis, dan pengalaman belajar yang disajikan kepada mereka harus sesuai dengan sifat-sifat khasnya yang sesuai dengan perkembangannya itu. Jenis kelamin dan jenis ras merupakan faktor bawaan yang dibawa oleh individu sejak lahir. Perkembangan atau fase selanjutnya tiap individu akan berbeda-beda baik dari segi fisik/jasmani maupun perkembangan rohaninya. Masa anak-anak dimulai setelah melewati masa bayi yang penuh ketergantungan. Masa anak-anak awal dimulai ketika anak berusia antara 2 sampai 6 tahun. Pada masa anak awal perkembangan fisik anak akan terlihat lambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada masa bayi. Pada anak usia ini faktor pembawaan anak akan mulai terlihat dan orangtua atau orang yang lebih tua darinya akan memperoleh gambaran tentang kebiasaan dan kemampuan anak.
2.         Faktor Lingkungan
Kehidupan manusia khususnya anak-anak dibutuhkan banyak berinteraksi dengan individu lainnya. Lingkunagn fisik (phiysical envirenment) banyak mempengaruhi perkembangan individu. Faktor lingkungan seperti halnya alam sekitar disebut sebagai faktor exogen. Pada anak usia ini anak anak sudah siap memasuki dunianya yakni masuk dunia kanak-kanak. Kemampuan berbicara, mobilitas, keikutsersertaan sosial yang cepat, kesemuanya mempercepat pertumbuha intelektual anak. Pada masa anak usia seperti ini telah mendapat sebagian besar perkembangan berbahasa mereka sebagai salah satu tugas belajar mereka yang penting. Kemampuan berbahasa yang dicapai akan memeudahkan mereka belajar lebih lanjut.
Faktor lingkungan yang paling berpengaruh terhadap perkembangan anak usia ini adalah orang tua. Orang tua sebagai guru alamiah akan mampu melihat dan mengerti serta menanggapi kemauan anak. Melalui berbagai komunikasi serta interaksi dengan orang tua akan terbentuk sikap, kebiasaan dan kepribadian seorang anak, selain itu ada pula faktor lingkungan yang secara tidak langsung mempengaruhi perkembangan anak, seperti halnya dengan kebudayan. Kebudayaan (culture) secara tidak langsung ikut mewarnai situasi, kondisi ataupun corak interaksi di mana anak itu berada. Selain faktor-faktor di atas, faktor agama juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan pribadi dan kebiasaan anak. Salah satunya adalah anak mulai tahu tentang kebersihan, yakni dengan melakukan buang air di tempat yang biasa dilakukan oleh orang tuanya. Bertitik tolak dari pandangan bahwa tidak ada satu model motivasi yang sempurna, dalam arti masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan, para ilmuwan terus menerus berusaha mencari dan menemukan sistem motivasi yang terbaik,dalam arti menggabung berbagai kelebihan model-model tersebut menjadi satu model. Tampaknya terdapat kesepakatandi kalangan para pakar bahwa model tersebut ialah apa yang tercakup dalam teori yang mengaitkan imbalan dengan prest`si seseorang individu . Menurut model ini, motivasi seorang individu sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang bersifat internal maupun eksternal.
a.         Faktor Internal adalah
1.      Kecakapan dan keterampilan seorang anak. Seorang anak yang cakap dan terampil akan lebih mudah dalam mengembangkan potensi-potensi yang ada dalam dirinya. Contohnya: seorang anak yang pandai bergaul, akan lebih mudah dalam bersosialisasi dengan lingkungannya
2.      Harga diri. Seorang anak yang dapat menghargai dirinya sendiri dengan baik tidak akan mengalami kesulitan dalam menghadapi berbagai hal yang dihadapinya.
3.      Persepsi seseorang anak mengenai diri sendiri. Pandangan seorang anak terhadap dirinya dapat mempengaruhi dalam perkembangan konatifnya. Seorang anak yang memandang dirinya buruk akan lebih sulit dalam mengembangkan potensi dalam dirinya. Contoh: seorang anak yang kurang percaya diri akan merasa malu untuk menunjukkan kemampuannya.
4.      Keinginan.
Anak yang memiliki keinginan dipastikan memiliki motivasi yang tinggi untuk meraih keinginannya
b.         Faktor ekternal adalah
1.    Adanya orang terdekat yang dapat dipercaya.
Dengan adanya orang-orang yang mempunyai hubungan erat/dekat dan orang tersebut dapat memberi kepercayaan sehingga melalui orang-orang terdekatnya itu perkembangan kognitif anak dapat meningkat karena adanya dorongan dari orang-orang tersayang. contohnya : sahabat, orang tua, kakak, dan adik.
2.      Cara orang tua mendidik dan membina anak. Orang tua yang mendidik anak dengan cara bertahap dalam menjelaskan sesuatu hal, dan mendidik anak dengan penuh kasih sayang, biasanya anak-anak mereka memiliki kepercayaan diri yang tinggi dan mereka akan mudah dalam mengembangkan potensi-potensi yang dimilikinya. Contohnya: orang tua mengajarkan tentang kepercayaan diri kepada seorang anak disertai dengan memberikan dorongan kepada anak
3.      Jenis dan sifat pergaulan.Pergaulan seorang anak dalam lingkungannya akan berpengaruh terhadap motivasi yang dimunculkan dalam dirinya.
4.      Kelompok bermain dimana seseorang anak bergabung.
Kelompok bermain yang diikuti oleh seorang anak berpengaruh dalam pengembangan potensi seorang anak






BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
            Pertumbuhan sebagai proses perubahan dan pematangan fisik. Buktinya: bertambah panjangnya badan anak; tubuh bertambah berat; tulang-tulang jadi lebih besar dan panjang, berat dan kuat; perubahan dalam sistem persyarafan dan perubahan-perubahan pada struktur  jasmaniah lainnya. kemudian perkembangan ialah perubahan-perubahan psiko-fisik sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi psikis dan fisik pada anak, ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam passage waktu tertentu menuju kedewasaan






















DAFTAR PUSTAKA

Kartono, Kartini. 2007. PSIKOLOGI ANAK. Bandung : CV. Mandar Maju.
Desmita. 2006. PSIKOLOGI PERKEMBANGAN. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Tidak ada komentar:

TAKSONOMI BERPIKIR

KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji bagi Allah Pencipta dan Pemelihara Alam Semesta yang telah menerangi hambanya yang takwa de...