DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................
1
DAFTAR ISI...........................................................................................................................
2
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................
3
A. Latar
Belakang..............................................................................................................
3
B. Rumusan
Masalah.........................................................................................................
3
C. Tujuan............................................................................................................................
3
BAB II
PEMBAHASAN.......................................................................................................
4
A. Pertumbuhan.................................................................................................................
4
B. Perkembangan...............................................................................................................
4
C. Teori Mengenai Dinamisme Perkembangan..................................................................
6
D. Faktor yang mempengaruhi..........................................................................................
7
BAB III PENUTUP................................................................................................................ 11
A. Kesimpulan................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................. 12
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Kehidupan
individu dimulai sejak masa konsepsi,
yaitu saat bertemunya sel yang berasal dari ayah (sperma) dengan sel telur yang
berasal dari ibu (ovum). Dalam proses pertumbuhan atau perkembangannya,
individu mengalami interaksi antara kemampuan dasar/pembawaan dengan
lingkungan.
Para
ahli psikologi dan pendidikan, mengakui bahwa pertumbuhan dan perkembangan
individu sejak dalam kandungan sampai meninggal dunia, mengalami proses menurut
hukum waktu yang satu sama lain tidak sama cepat atau lambatnya, fase-fase
kepekaannya dan sebagainya, akan tetapi bagaimnapun juga pertumbuhan dan
perkembangan merupakan proses yang bersifat integral sebagai manusia seutuhnya
B.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa
Yang Dimaksud Dengan Pertumbuhan Dan Perkembangan?
2. Apa
Saja Fase-Fase Dan Tugas Perkembangan?
3. Apa
Saja Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan?
C.
TUJUAN PENULISAN
1. Untuk
Mengetahui Maksud Dari Pertumbuhan Dan Perkembangan.
2. Untuk
Mengetahui Fase-Fase Dan Tugas Perkembangan.
3. Untuk
Mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pertumbuhan
1. Pengertian
a. Perubahan secara fisiologis sebagai
hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara
normal.
b. Proses transmisi dari konstitusi
fisik yang herediter/turun-temurun dalam bentuk proses aktif secara
berkesinambungan.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Pertumbuhan
a. Faktor Sebelum Lahir
Misalnya: peristiwa kekurangan
nutrisia pada ibu dan janin, janin terkena virus, keracunan sewaktu bayi ada
dalam kandungan, terkena infeksi oleh bakteri syphilis, terkena penyakit gabag,
TBC, cholera, typus, gondok, sakit gula, dll.
b. Faktor Ketika Lahir
Misal: intracravial
haemorrahage/pendarahan pada bagian kepala bayi, disebabkan oleh tekanan dari
dinding rahim ibu sewaktu dilahirkan dan efek pada susunan syaraf-syaraf.
c. Faktor Sesudah Lahir
Misal: pengalaman traumatik
(luka-luka) pada kepala, kepala bagian dalam terluka, kepala
terpukul/mengalami serangan sinar matahari (zonnesteek), infeksi pada
otak/selaput otak, kekurangan nutrisia/zat makanan dan gizi.
d. Faktor Psikologis
Misal: bayi ditinggalkan ibu, ayah
atau kedua orangtuanya; anak-anak dititipkan dalam suatu institusionalia (rumah
sakit, rumah yatim piatu, yayasan perawatan bayi, dll).
B. Perkembangan
Perkembangan dalam arti sempit bisa
disebutkan sebagai proses pematangan fungsi-fungsi yang nonfisik.
Definisi perkembangan ialah
perubahan-perubahan psiko-fisik sebagai hasil dari proses pematangan
fungsi-fungsi psikis dan fisik pada anak, ditunjang oleh faktor lingkungan dan
proses belajar dalam passage waktu tertentu menuju kedewasaan. Perkembangan
dapat diartikan pula sebagai proses transmisi dari konstitusi psiko-fisik yang
herediter, dirangsang oleh faktor-faktor lingkungan yang menguntungkan, dalam
perwujudan proses aktif menjadi secara kontinu.
Perkembangan itu secara umum
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Terjadinya perubahan dalam:
a. Aspek fisik: perubahan tinggi dan
berat badan serta organ-organ tubuh lainnya.
b. Aspek psikis: semakin bertambahnya
perbendaharaan kata dan matangnya kemampuan berfikir, mengingat, serta
menggunakan imajinasi kreatifnya.
2. Terjadinya perubahan dalam proporsi:
a. Aspek fisik: proporsi tubuh anak
berubah sesuai dengan fase perkembangannya dan pada usia remaja proporsi tubuh
anak mendekati proporsi tubuh usia remaja.
b. Aspek psikis: perubahan imajinasi
dari yang fantasi ke realitas, dan perubahan perhatiannya dari yang tertuju
kepada dirinya sendiri perlahan-lahan beralih kepada orang lain (kelompok teman
sebaya).
3. Lenyapnya tanda-tanda yang lama:
a. Tanda-tanda fisik: lenyapnya
kelenjar thymus (kelenjar kanak-kanak) yang terletak pada bagian dada, kelenjar
pineal pada bawah bagian otak, rambut-rambut halus dan gigi susu.
b. Tanda-tanda psikis: lenyapnya masa
mengoceh (meraban), bentuk gerak-gerik kanak-kanak (seperti merangkak), dan
perilaku impulsive (dorongan untuk bertindak sebelum berfikir).
4. Diperoleh tanda-tanda yang baru
a. Tanda-tanda fisik: pergantian gigi
dan karakteristik pada usia remaja, baik primer (menstruasi pada anak wanita,
dan mimpi basah pada anak pria) maupun sekunder (perubahan pada anggota tubuh
seperti pinggul dan buah dada pada wanita; kumis, jakun, dan suara pada anak
pria).
b. Tanda-tanda psikis: seperti
berkembangnya rasa ingin tahu terutama ilmu pengetahuan, ilmu-ilmu moral, dan
keyakinan beragama.
Perkembangan anak tidak berlangsung
secara mekanis-otomatis, sebab perkembangan tersebut sangat bergantung pada
beberapa faktor secara simultan, yaitu:
a. Faktor herediter (warisan sejak lahir/bawaan).
b. Faktor lingkungan yang menguntungkan atau yang merugikan.
c. Kematangan fungsi-fungsi organis dan fungsi-fungsi psikis.
d. Aktivitas anak sebagai subyek bebas yang berkemauan,
kemampuan seleksi, bisa menolak atau menyetujui, punya emosi, serta usaha
membangun diri sendiri.
Setiap fenomena/gejala perkembangan
anak merupakan produk dari kerjasama dan pengaruh dari timbal balik antara
potensialitas hereditas dengan faktor-faktor lingkungan. Jelasnya perkembangan
merupakan produk dari:
1. Pertumbuhan berkat pematangan
fungsi-fungsi fisik.
2. Pematangan fungsi-fungsi psikis, dan
3. Usaha belajar oleh subyek/anak dalam
mencobakan segenap potensialitas rohani dan jasmaninya.
C. Teori Mengenai Dinamisme
Perkembangan
Menurut teori dorongan, segenap
tingkah laku anak itu dirangsang dari dalam, yaitu oleh dorongan-dorongan dan
instink-instink tertentu guna memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Jika
kebutuhan-kebutuhan yang vital-biologis maupun yang sosial-kultural tersebut
tidak atau belum terpenuhi, maka akan timbul ketegangan, iritasi dan frustasi.
Dan terjadilah keadaan tidak seimbang pada dirinya (disequilibrium). Maka,
motif utama dalam kehidupan manusia ialah: usaha menghilangkan segenap
ketegangan, iritasi dan frustasi, guna mencapai keseimbangan/equilibrium
kembali. Inilah yang mendorong semua kegiatan dan setiap proses perkembangan
anak.
Teori lain yaitu teori dinamisme
dari organisasi mengatakan, bahwa dalam organisme yang hidup itu selalu ada
usaha (striving) yang positif. Organisme ini memiliki “mesin”, kapasitas dan
impuls-impuls tertentu yang dipakai untuk memobilisir semua kemampuan, agar berfungsi
dan bisa dimanfaatkan.
Sedangkan impuls sendiri tidak hanya
untuk menghilangkan ketegangan dan membebaskan diri dari hal-hal yang tidak
senang saja; akan tetapi justru untuk mencari ketegangan atau dengan jalan
eksperimen dan mencari petualangan baru, juga untuk mencapai satu tujuan yang
telah dibekali oleh alam.
Sejak semula manusia dilahirkan di
dunia hingga akhir hayatnya selalu ingin maju, jadi perkembangannya mengalami
progress. Sebab, anak merupakan agen/subyek aktif yang memfungsikan segenap
kemampuan dalam proses perkembangannya.
Segala sesuatu yang berlangsung
selama perkembangan anak adalah produk dari interaksi pelibatan faktor
hereditas dan faktor lingkungan. Sedangkan kualitas-kualitas bawaan akan tampak
pada penampakan ciri-ciri fisik dan psikis yang karakteristik.
Jika fungsi-fungsi psiko-fisik itu
mengalami proses pematangan, maka terjadilah proses pemekaran dan pembukaan
dari “lipatan” pada setiap potensi organisme. Inilah yang disebut sebagai
proses perkembangan.
Eksistensi anak dipastikan oleh tiga
faktor, yaitu:
1. Segenap kualitas herediter.
2. Pengalaman masa lampau dan masa
sekarang.
3. Ideal dan tujuan yang ingin
dicapainya.
D. Faktor yang mempengaruhi
Secara umum perkembangan anak selama masa perkembangannya akan dipengaruhi oleh beberapa
faktor yang terangkum dalam dua faktor yakni faktor internal dan faktor
eksternal.
1.
Faktor
Internal
Yang dimaksud dengan faktor internal
adalah segala sesuatu yang ada dalam diri individu yang keberadaannya
mempengaruhi dinamika perkembangan. Termasuk ke dalam faktor-faktor internal
tersebut adalah faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor kematangan
fisik dan psikis
2.
Faktor
Ekternal
Faktor eksternal adalah segala sesuatu
yang berada di luar diri individu yang keberdaannya mempengaruhi terhadap
dinamika perkembangan. Yang termasuk faktor eksternal antara lain : faktor
sosial, faktor budaya, faktor lingkungan fisik, dan faktor lingkungan non
fisik.
Pertumbuhan dan perkembangan tidak hanya menyangkut masalah fisik atau
jasmani saja, tetapi juga menyangkut masalah rohani. Faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap individu terdapat beberapa macam, antara lain :
1.
Faktor
Pembawaan
Pada waktu
anak lahir, membawa berbagai kemungkinan potensi yang ada pada dirinya. Secara
umum kemungkinan-kemungkinan potensi yang ada pada anak yang baru lahir adalah
:
a.
Kecerdasan
b.
Bakat-bakat
khusus
c.
Jenis
kelamin
d.
Jenis
ras
e.
Sifat-sifat
fisik
f.
Sifat-sifat
kepribadian
g.
Dorongan-dorongan
Pada waktu
dilahirkan anak telah merupakan satu kesatuan psycho-physis sebagai hasil
pertumbuhan yang teratur dan kontinu sewaktu dalam kandungan ibu.
Selama perkembangannya individu-individu itu tidak statis, melainkan dinamis, dan pengalaman belajar yang disajikan kepada mereka harus sesuai dengan sifat-sifat khasnya yang sesuai dengan perkembangannya itu. Jenis kelamin dan jenis ras merupakan faktor bawaan yang dibawa oleh individu sejak lahir. Perkembangan atau fase selanjutnya tiap individu akan berbeda-beda baik dari segi fisik/jasmani maupun perkembangan rohaninya. Masa anak-anak dimulai setelah melewati masa bayi yang penuh ketergantungan. Masa anak-anak awal dimulai ketika anak berusia antara 2 sampai 6 tahun. Pada masa anak awal perkembangan fisik anak akan terlihat lambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada masa bayi. Pada anak usia ini faktor pembawaan anak akan mulai terlihat dan orangtua atau orang yang lebih tua darinya akan memperoleh gambaran tentang kebiasaan dan kemampuan anak.
Selama perkembangannya individu-individu itu tidak statis, melainkan dinamis, dan pengalaman belajar yang disajikan kepada mereka harus sesuai dengan sifat-sifat khasnya yang sesuai dengan perkembangannya itu. Jenis kelamin dan jenis ras merupakan faktor bawaan yang dibawa oleh individu sejak lahir. Perkembangan atau fase selanjutnya tiap individu akan berbeda-beda baik dari segi fisik/jasmani maupun perkembangan rohaninya. Masa anak-anak dimulai setelah melewati masa bayi yang penuh ketergantungan. Masa anak-anak awal dimulai ketika anak berusia antara 2 sampai 6 tahun. Pada masa anak awal perkembangan fisik anak akan terlihat lambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada masa bayi. Pada anak usia ini faktor pembawaan anak akan mulai terlihat dan orangtua atau orang yang lebih tua darinya akan memperoleh gambaran tentang kebiasaan dan kemampuan anak.
2.
Faktor
Lingkungan
Kehidupan manusia khususnya anak-anak dibutuhkan banyak berinteraksi dengan individu
lainnya. Lingkunagn fisik (phiysical envirenment) banyak mempengaruhi
perkembangan individu. Faktor lingkungan seperti halnya alam sekitar disebut
sebagai faktor exogen. Pada anak usia ini anak anak sudah siap memasuki
dunianya yakni masuk dunia kanak-kanak. Kemampuan berbicara, mobilitas,
keikutsersertaan sosial yang cepat, kesemuanya mempercepat pertumbuha
intelektual anak. Pada masa anak usia seperti ini telah mendapat sebagian besar
perkembangan berbahasa mereka sebagai salah satu tugas belajar mereka yang
penting. Kemampuan berbahasa yang dicapai akan memeudahkan mereka belajar lebih
lanjut.
Faktor lingkungan yang paling berpengaruh terhadap perkembangan
anak usia ini adalah orang tua. Orang tua sebagai guru alamiah akan mampu
melihat dan mengerti serta menanggapi kemauan anak. Melalui berbagai komunikasi
serta interaksi dengan orang tua akan terbentuk sikap, kebiasaan dan
kepribadian seorang anak, selain itu ada pula faktor lingkungan yang secara
tidak langsung mempengaruhi perkembangan anak, seperti halnya dengan kebudayan.
Kebudayaan (culture) secara tidak langsung ikut mewarnai situasi, kondisi
ataupun corak interaksi di mana anak itu berada. Selain faktor-faktor di atas,
faktor agama juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan pribadi dan kebiasaan
anak. Salah satunya adalah anak mulai tahu tentang kebersihan, yakni dengan
melakukan buang air di tempat yang biasa dilakukan oleh orang tuanya. Bertitik
tolak dari pandangan bahwa tidak ada satu model motivasi yang sempurna, dalam
arti masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan, para ilmuwan terus
menerus berusaha mencari dan menemukan sistem motivasi yang terbaik,dalam arti
menggabung berbagai kelebihan model-model tersebut menjadi satu model.
Tampaknya terdapat kesepakatandi kalangan para pakar bahwa model tersebut ialah
apa yang tercakup dalam teori yang mengaitkan imbalan dengan prest`si seseorang
individu . Menurut model ini, motivasi seorang individu sangat dipengaruhi oleh
berbagai faktor, baik yang bersifat internal maupun eksternal.
a.
Faktor
Internal adalah
1.
Kecakapan
dan keterampilan seorang anak. Seorang anak yang cakap dan terampil akan lebih
mudah dalam mengembangkan potensi-potensi yang ada dalam dirinya. Contohnya:
seorang anak yang pandai bergaul, akan lebih mudah dalam bersosialisasi dengan
lingkungannya
2.
Harga
diri. Seorang anak yang dapat menghargai dirinya sendiri dengan baik tidak akan
mengalami kesulitan dalam menghadapi berbagai hal yang dihadapinya.
3.
Persepsi
seseorang anak mengenai diri sendiri. Pandangan seorang anak terhadap dirinya
dapat mempengaruhi dalam perkembangan konatifnya. Seorang anak yang memandang
dirinya buruk akan lebih sulit dalam mengembangkan potensi dalam dirinya. Contoh:
seorang anak yang kurang percaya diri akan merasa malu untuk menunjukkan kemampuannya.
4.
Keinginan.
Anak yang memiliki keinginan dipastikan memiliki motivasi yang tinggi untuk meraih keinginannya
Anak yang memiliki keinginan dipastikan memiliki motivasi yang tinggi untuk meraih keinginannya
b.
Faktor
ekternal adalah
1. Adanya orang terdekat yang dapat dipercaya.
Dengan adanya orang-orang yang mempunyai
hubungan erat/dekat dan orang tersebut dapat memberi kepercayaan sehingga
melalui orang-orang terdekatnya itu perkembangan kognitif anak dapat meningkat
karena adanya dorongan dari orang-orang tersayang. contohnya : sahabat, orang
tua, kakak, dan adik.
2.
Cara
orang tua mendidik dan membina anak. Orang tua yang mendidik anak dengan cara
bertahap dalam menjelaskan sesuatu hal, dan mendidik anak dengan penuh kasih
sayang, biasanya anak-anak mereka memiliki kepercayaan diri yang tinggi dan
mereka akan mudah dalam mengembangkan potensi-potensi yang dimilikinya.
Contohnya: orang tua mengajarkan tentang kepercayaan diri kepada seorang anak
disertai dengan memberikan dorongan kepada anak
3.
Jenis
dan sifat pergaulan.Pergaulan seorang anak dalam lingkungannya akan berpengaruh
terhadap motivasi yang dimunculkan dalam dirinya.
4.
Kelompok
bermain dimana seseorang anak bergabung.
Kelompok bermain yang diikuti oleh seorang anak berpengaruh dalam pengembangan potensi seorang anak
Kelompok bermain yang diikuti oleh seorang anak berpengaruh dalam pengembangan potensi seorang anak
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pertumbuhan sebagai proses perubahan dan pematangan fisik. Buktinya: bertambah
panjangnya badan anak; tubuh bertambah berat; tulang-tulang jadi lebih besar
dan panjang, berat dan kuat; perubahan dalam sistem persyarafan dan
perubahan-perubahan pada struktur jasmaniah lainnya. kemudian
perkembangan ialah perubahan-perubahan psiko-fisik sebagai hasil dari proses
pematangan fungsi-fungsi psikis dan fisik pada anak, ditunjang oleh faktor
lingkungan dan proses belajar dalam passage waktu tertentu menuju kedewasaan
DAFTAR PUSTAKA
Kartono, Kartini. 2007. PSIKOLOGI
ANAK. Bandung : CV. Mandar Maju.
Desmita. 2006. PSIKOLOGI
PERKEMBANGAN. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar