Kamis, 08 November 2018

MAKALAH KONSEP DAN CONTOH PENELITIAN SURVEI (EXPOST FACTO)


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam, yang telah menciptakan manusia dengan keadaan sempurna, memberikan nikmat terbesar yakni iman dan islam serta kesehatan. Shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabatnya, tabi’in dan seluruh umatnya yang istikomah mengikuti tuntunan dan teladannya sampai akhir zaman.
Atas berkat Allah SWT kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul KONSEP DAN CONTOH PENELITIAN SURVEI (EXPOST FACTO)”.
Seperti pepatah yang mengatakan tak ada gading yang tak retak, kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini, masih banyak terdapat kekeliruan,  kami akan sangat berterimakasih dan berbesar hati menerima saran dan kritik yang bersifat membangun, bermanfaat bagi kesempurnaan pembuatan makalah berikutnya.
         
                                                                             Serang,     Oktober 2018


                                                                             Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................... 1
DAFTAR ISI......................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................... 3
A.    Latar Belakang............................................................................................................. 3
B.     Rumusan Masalah........................................................................................................ 4
C.     Tujuan........................................................................................................................... 4
BAB II  PEMBAHASAN.................................................................................................... 5
A.    Pengertian Expost Facto.............................................................................................. 5
B.     Ciri-ciri Penelitian Expost Facto.................................................................................. 6
C.     Jenis-jenis Penelitian Expost Facto.............................................................................. 7
D.    Langkah-langkah Penelitian Expost Facto................................................................... 10
E.     Contoh-contoh Penelitian Expost Facto...................................................................... 11
F.      Kelebihan Dan Kekurangan Penelitian Expost Facto.................................................. 11
BAB III PENUTUP.............................................................................................................. 13
A.    Kesimpulan................................................................................................................... 13
B.     Saran............................................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 14








BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau proses sistematis untuk memecahkan masalah yang dilakukan dengan menerapkan metode ilmiah. Penelitian tidak lain adalah art and science guna mencari jawaban terhadap suatu permasalahan. Penelitian dapat pula diartikan sebagai cara pengamatan dan mempunyai tujuan untuk mencari jawaban permasalahan discovery maupun invention.
Selain itu, penelitian merupakan salah satu upaya manusia dalam memecahkan masalah  yang  sering  timbul  di sekitarnya.  Seorang  peneliti  pada  prakteknya di lapangan  akan  memilih  salah  satu metode yang dipandang paling cocok untuk  penelitiannya,  yaitu  yang  sesuai  dengan data yang akan diperoleh, tujuan, dan masalah yang akan dipecahkan (efektivitas).
Pertimbangan lainya adalah maslah efesiensi, yaitu seorang peneliti harus memperhatikan keterbatasan data, tenaga waktu dan kemampuan, dengan demikian metode penelitian yang dapat menghasilkan informasi yang lengkap dan valid, dilakukan dengan cepat, sehingga dapat menghemat biaya, tenaga dan waktu. Ada banyak penelitian yang sering dipakai oleh peneliti, diantaranya penelitian eksperimen dan penelitian expost facto.
Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui akibat yang ditimbulkan dari suatu perlakuan yang diberikan secara sengaja oleh peneliti. Penelitian eksperimen pada prisipnya dapat didefinisikan sebagai metode sistematis guna membangun hubungan yang mengandung fenomena sebab akibat (causal-effect relationship). Sedangkan penelitian expost facto merupakan merupakan penelitian dimana variabel-variabel bebas telah terjadi ketika peneliti mulai dengan pengamatan variabel-variabel terikat dalam suatu penelitian.
Untuk  dapat melaksanakan suatu penelitian yang baik, perlu dipahami terlebih  dahulu  segala  sesuatu yang berkait dengan komponen-komponen penelitian. Baik yang berkaitan dengan  jenis-jenis variabel, hakekat penelitian, karakteristik,  tujuan,  syarat-syarat penelitian, langkah-langkah penelitian dan bentuk-bentuk desain.
Di dalam penelitian ex-post facto,  Peneliti peneliti mempunyai tujuan menemukan penyebab yang memungkinkan perubahan perilaku, gejala atau fenomena yang disebabkan oleh suatu peristiwa, perilaku atau hal-hal yang menyebabkan perubahan pada variabel bebas yang secara keseluruhan sudah terjadi. Untuk penjelasan lebih lengkap mengenai penelitian expost facto dan contoh-contohnya, disini pemakalah akan memaparkannya dengan berbagai rumusan masalah sebagai berikut.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian expost facto
2.      Apa ciri-ciri penelitian expost fact
3.      Apa jenis-jenis penelitian expost facto
4.      Bagaimana langkah-langkah penelitia expost facto
5.      Seperti apa contoh-contoh penelitian expost facto
6.      Apa saja kelebihan dan kekurangan penelitian expost facto

C.    Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
A.    Mengetahui apa pengertian expost facto
B.     Mengetahui  ciri-ciri penelitian expost facto
C.     Mengetahui  jenis-jenis penelitian expost facto
D.    Mengetahui langkah-langkah penelitia expost facto
E.     Mengetahui  contoh-contoh penelitian expost facto
F.      Mengetahui kelebihan dan kekurangan penelitian expost facto












BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Expost Facto
Penelitian expost facto merupakan penelitian dimana variabel-variabel bebas telah terjadi ketika peneliti mulai dengan pengamatan variabel-variabel terikat dalam suatu penelitian (Hammadi, 2010 : 223). Nama expost facto sendiri dalam bahasa latin artinya “dari sesudah fakta”. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian itu dilakukan sesudah perbedaan-perbedaan dalam variabel bebas itu terjadi karena perkembangan kejadian itu secara alami.
Penelitian expost facto secara metodis merupakan penelitian experimen yang juga menguji hipotesis, tetapi tidak memberikan perlakuan-perlakuan tertentu karena sesuatu sebab untuk memberikan perlakuan atau manipulasi. Biasanya karena alasan etika manusiawi atau gejala atau peristiwa tersebut sudah terjadi dan ingin menelusuri faktor-faktor penyebabnya atau hal-hal yang mempengaruhinya.
Penelitian expost facto bertujuan menemukan penyebab yang memungkinkan perubahan perilaku, gejala atau fenomena yang disebabkan oleh suatu peristiwa, perilaku, gejala atau fenomena yang disebabkan oleh suatu peristiwa, perilaku atau hal-hal yang menyebabkan perubahan pada variabel bebas secara keseluruhan sudah terjadi (Yudistiadewisilvia.wordpress.com/2013/03/13/penelitian expost facto). Penelitian Expost facto merupakan penelitian dimana variabel-variabel bebas telah terjadi ketika peneliti mulai dengan pengamatan variabel terikat dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini, keterikatan antara variabel bebas maupun antar variabel bebas dengan variabel terikat sudah terjadi secara alami. Dan peneliti dengan setting tersebut ingin melacak kembali jika dimungkinkan apa yang menjadi faktor penyebabnya (Sukardi 2012: 165).  Jadi dapat dikatakan bahwa metode expost facto adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian melihat ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut. Penelitian ini menggunakan logika dasar yang sama dengan penelitian eksperimen yaitu jika X, maka Y, hanya saja dalam penelitian ini tidak ada manipulasi langsung terhadap variabel bebas (independen).
Dalam hal ini dapat dikatakan perbedaan antara metode penelitian eksperimen terletak pada perlakuan variabel bebas. Pada eksperimen, peneliti dituntut memberikan perlakuan variabel bebas, namun pengukuran efek dari variabel bebas pada variabel terikat baik eksperimen maupun expost facto tetap dilakuakan. Metode expost fakto dapat dilakukan apabila peneliti telah yakin bahwa perlakuan variabel bebas telah terjadi sebelumnya. Metode ini banyak dilakukan dalam bidang pendidikan, sebab tidak semua masalah pendidikan dapat diteliti dengan metode eksperimen. Dalam banyak hal variabel bebas dalam pendidikan tidak dapat dimanipulasi oleh peneliti secara langsung (eksperimen), mengingat sifatnya telah ada dalam pribadi subjek/individu serta kondisinya diluar jangkauan peneliti untuk melakukan eksperimen (Ibrahim 2012: 56-57). 
Sebagai contoh: kita akan menguji hipotesis bahwa perceraian akan mengakibatkan penyimpangan perilaku anak-anak. Dalam situasi ini kita tidak dapat mengeksperimenkan suatu keluarga untuk melakukan perceraian. Perceraian dalam hal ini bukan variabel bebas yang tidak dapat dimanipulasikan. Suatu hal yang tidak mungkin dilakukan pada keluarga yang sedang mengalami perceraian.
Donald Ary (1982:382-383) juga menyatakan bahwa penelitian expost facto merupakan penemuan empiris yang dilakukan secara sistematis, peneliti tidak melakukan kontrol terhadap variabel-variabel bebas karena manifestasinya sudah terjadi. Sebagai contoh seorang peneliti ingin mengetahui pengaruh merokok terhadap kemampuan menyerap oksigen dalam darah. Peneliti tidak mungkin melakukan eksperimen dengan menyuruh orang menghisap beberapa batang rokok dalam sehari untuk diketahui pengaruhnya terhadap kemampuan darah dalam mengikat oksigen.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian expost facto merupakan penelitian yang menjelaskan atau menemukan bagaimana variabel-variabel dalam penelitian saling berhubungan atau berpengaruh, serta menemukan bagaimana gejala-gejala atau perilaku itu terjadi.
Dasar penelitian expost facto adalah :
1.      Menilai dengan subjek yang berbeda pada variabel bebas dan mencoba untuk menentukan konsekuensi yang berbeda. Contoh : pengaruh orang tua tunggal dan orang tua lengkap (variabel terikat) terhadap pembolosan (variabel bebas).
2.      Dimulai dari subjek yang berbeda sebagai variabel terikat dan berusaha menentukan penyebab perbedaan itu. Contoh : perbandingan siswa yang latarnya dari sekolah tinggi dengan orang-orang yang drop out (variabel terikat) pada variabel bebas seperti motivasi atau kedisiplinan

B.     Ciri-ciri Penelitian Expost Facto
Adapun ciri-ciri penelitian expost facto adalah sebagai berikut :
1.      Data dikumpulkan setelah semua peristiwa terjadi.
2.      Variabel terikat ditentukan terlebih dahulu, kemudian merunut ke belakang untuk menemukan sebab, hubungan, dan maknanya.
3.      Penelitian expost facto dilakukan jika dalam beberapa hal penelitian eksperimen tidak dapat dilaksanakan, hal tersebut adalah :
a.       Jika tidak mungkin memilih, mengontrol, dan memanipulasi faktor-faktor yang diperlukan untuk meneliti hubungan sebab akibat secara langsung
b.      Jika kontrol semua variabel kecuali independent tunggal, tidak realistik, dan artificial, mencegah interaksi yang normal dengan variable lain yang mempengaruhi.
c.       Jika kontrol secara laboratori untuk beberapa tujuan tidak praktis, dari segi biaya dan etik dipertanyakan.

C.    Jenis-jenis Penelitian Expost Facto
1.      Penelitian Korelasi
Penelitian korelasi adalah suatu penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data guna menentukan, apakah ada hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih. Adanya hubungan dan tingkat variabel ini penting, karena dengan mengetahui tingkat hubungan yang ada, peneliti akan dapat mengembangkannya sesuai dengan tujuan penelitian.  Penelitian korelasi bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada, berapa eratnya hubungan serta berarti atau tidak hubungan itu.
Penelitian korelasi mempunyai tiga karakteristik penting untuk para peneliti yang hendak menggunakannya. Tiga karakteristik tersebut, di antaranya adalah:
a.       Penelitian korelasi tepat jika variabel kompleks dan peneliti tidak mungkin melakukan manipulasi dan mengontrol variabel seperti dalam penelitian eksperimen,
b.      Memungkinkan variabel diukur secara intensif dalam setting lingkungan nyata
c.       Memungkinkan peneliti mendapatkan derajat asosiasi yang signifikan.
Penelitian korelasi mencakup kegiatan pengumpulan data guna menentukan adakah hubungan antarvariabel dalam subjek atau objek yang menjadi perhatian untuk diteliti. Jika ada, berapa derajat hubungan antara dua variabel atau lebih, derajat hubungan biasanya diekspresikan sebagai koefisien korelasi yang diberi simbol matematika (r).  Hubungan variabel tersebut biasanya dinyatakan dalam harga r yang mempunyai nilai dari -1 sampai +1. Nilai negative atau (-) menunjukkan arah variabel bertolak belakang. Nilai positif (+) menunjukkan arah perubahan dua variable pada arah yang sama.
Di samping itu, penelitian korelasi juga dilakukan, untuk menjawab tiga pertanyaan penelitian tentang dua variabel atau lebih. Pertanyaan tersebut yaitu:
a.       Adakah hubungan antara dua variabel? Jika ada, kemudian diikuti dengan pertanyaan, yaitu
b.      Bagaimanakah arah hubungan tersebut? Dan selanjutnya pertanyaan,
c.       Berapa besar hubungan kedua variabel tersebut dapat diterangkan?
Penelitian korelasi lebih tepat, jika dalam penelitian peneliti memfokuskan usahanya dalam mencapai informasi yang dapat menerangkan adanya fenomena yang kompleks melalui hubungan antarvariabel. Sehingga, peneliti juga dapat melakukan eksplorasi studi korelasi parsial, di mana peneliti mengeliminasi salah satu pengaruh variabel agar dapat dilihat hubungan dua variabel yang dianggap penting.
Di bidang pendidikan, studi korelasi biasanya digunakan untuk melakukan penelitian terhadap sejumlah variabel yang diperkirakan mempunyai peranan signifikan dalam mencapai keberhasilan proses pembelajaran. Sebagai contoh, misalnya tentang pencapaian hasil belajar dengan motivasi internal, belajar strategi, intensitas kehadiran mengikuti kuliah, dan sebagainya.
Penelitian korelasi mempunyai kelebihan yang dapat diterangkan seperti berikut:
a.       Berguna dalam mengatasi masalah yang berkaitan dengan bidang pendidikan, ekonomi, dan sosial, karena dengan penelitian ini peneliti dimungkinkan untuk mengukur beberapa variabel dan hubungannya secara simultan.
b.      Dengan penelitian korelasi, dimungkinkan beberapa variabel yang mempunyai kontribusi pada suatu variabel tertentu dapat diselidiki secara intensif.
c.       Penelitian korelasi pada umumnya melakukan studi tingkah laku dengan setting yang realistis.
d.      Peneliti dapat melakukan analisis tanpa memerlukan sampel yang besar.
Sedangkan kelemahan penelitian korelasi yang perlu diperhatikan oleh para peneliti adalah bahwa dengan penelitian korelasi, peneliti hanya mengidentifikasi apa yang terjadi dengan tanpa melakukan manipulasi dan mengontrol variabel. Di samping itu, dengan penelitian tersebut peneliti tidak dapat membangun hubungan sebab akibat.[5]
2.      Penelitian Kausal Komparatif
Metode penelitian yang erat dengan penelitian korelasi adalah penelitian causal comparative atau hubungan sebab akibat. Di dalam mengelompokkan jenis penelitian ini, ada para ahli yang memasukkan penelitian kausal komparatif sebagai penelitian deskriptif. Alasan yang mendasarinya adalah bahwa penelitian tersebut berusaha menggambarkan keadaan yang telah terjadi. Sementara itu, ada pula peneliti memasukkan penelitian kausal komparatif sebagai penelitian ex-post facto, dengan alasan bahwa penelitian itu, variabel juga telah terjadi dan peneliti tidak berusaha memanipulasi atau mengontrolnya. Pada penelitian kausal komparatif, variabel penyebab dan variabel yang dipengaruhi telah terjadi dan diselidiki lagi.[6]
Menurut Ritz sebagaimana telah dikutip oleh Emzir mengidentifikasi beberapa kelebihan dan kelemahan penelitian kausal komparatif. Kelebihan penelitian kausal komparatif sebagai berikut:
a.       Metode kausal komparatif adalah suatu penelitian yang layak dalam banyak hal bila metode eksperimental tidak memungkinkan untuk dilakukan:
1)      Apabila tidak memungkinkan memilih, mengontrol, dan memanipulasi variabel untuk studi hubungan sebab-akibat (kausal) secara langsung;
2)      Apabila pengontrolan semua variasi kecuali satu variabel tunggal mungkin sangat tidak realistik, mencegah interaksi yang normal dengan variabel lain yang berpengaruh;
3)      Apabila pengontrolan secara laboratorium untuk berbagai tujuan penelitian tidak praktis, terlalu mahal, atau secara etika dipertanyakan.
b.      Penelitian kausal komparatif akan menghasilkan informasi yang bermanfaat mengenai hakikat fenomena: apa sesuai dengan apa, di bawah kondisi apa, dalam urutan dan pola apa, dan seterusnya.
c.       Memperbaiki teknik, metode statistik, dan desain dengan pengontrolan fitur-fitur secara parsial, dalam beberapa tahun belakangan, studi ini lebih banyak dipertahankan.
Di samping kelebihan di atas, penelitian kausal komparatif juga memiliki beberapa kelemahan sebagai berikut:
1.      Kelemahan utama suatu desain penelitian kausal komparatif adalah tidak adanya kontrol terhadap variabel bebas.
2.      Kesulitan dalam menentukan faktor penyebab yang relevan.
3.      Kesulitan bahwa tidak ada faktor tunggal yang menyebabkan suatu hasil.
4.      Suatu fenomena tidak hanya dihasilkan dari berbagai penyebab, tetapi juga dari satu penyebab dalam satu kejadian dan dari penyebab yang lain dalam kejadian yang lain
5.      Apabila hubungan antara dua variabel telah terungkap penentuan mana penyebab mana akibat mungkin sulit.
6.      Terdapat fakta bahwa dua atau lebih faktor yang berhubungan tidak harus mempunyai implikasi hubungan sebab akibat.
7.      Pengklasifikasian subjek ke dalam kelompok dikotomi (seperti kelompok berprestasi dan kelompok tidak berprestasi) untuk tujuan perbandingan, penuh dengan masalah, karena kategori seperti ini adalah samar, berubah-ubah, dan bersifat sementara. Dengan demikian, penelitian tidak akan menghasilkan temuan yang bermanfaat.
8.      Studi perbandingan dalam situasi yang alamiah tidak memungkinkan pemilihan subjek penelitian yang terkontrol. Penempatan kelompok subjek yang ada yang sama dalam semua hal yang diharapkan untuk penampilan mereka pada suatu variabel adalah sangat sulit.
Penelitian korelasi dan penelitian kausal komparatif sama-sama memiliki kesamaan, yaitu:
a.       Mereka tidak memanipulasi variabel, karena variable telah terjadi;
b.      Mereka juga tidak melakukan kontrol;
c.       Bila peneliti menggunakan paket program statistik dalam komputer, penelitian regresi otomatis juga menganalisis hasil korelasi.
Walaupun demikian, penelitian korelasi dan penelitian kausal komparatif mempunyai perbedaan, seperti berikut:
a.       Dalam penelitian korelasi, peneliti tidak mengidentifikasi atau membedakan antara variable bebas dan variable terikat.
b.      Dalam penelitian kausal komparatif, peneliti berusaha mengidentifikasi hubungan sebab akibat, dan dalam hubungan variabel yang kompleks mereka membedakan antara variabel bebas dan terikat.

D.    Langkah-langkah Penelitia Expost Facto
Penelitian dengan metode ex-post facto mempunyai langkah penting sebagai berikut:
1.      Mengidentifikasi adanya permasalahan yang signifikan untuk dipecahkan melalui metode expost facto.
2.      Membatasi dan merumuskan permasalahan secara jelas.
3.      Menentukan tujuan dan manfaat penelitian.
4.      Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan penelitian.
5.      Menentukan kerangka berpikir, pertanyaan penelitian, dan hipotesis penelitian.
6.      Mendesain metode penelitian yang hendak digunakan termasuk dalam hal ini menentukan populasi, sampel, tehnik sampling, menentukan instrument pengumpulan data.
7.      Mengumpulkan, mengorganisasi, dan menganalisis data dengan menggunakan teknik statistika yang relevan.
8.      Membuat laporan penelitian

E.     Contoh-contoh Penelitian Expost Facto
Contoh penelitian expost facto dalam pendidikan adalah :
ü  Peneliti ingin mengetahui apa yang menjadi penyebab perbedaan anak yang mandiri dan anak yang kurang mandiri.
ü  Penelitian di suatu sekolah PAUD untuk mencari faktor-faktor yang menyebabkan kurangnya minat belajar pada satu siswa dibandingkan dengan siswa lainnya.
ü  Penelitian untuk mengetahui penyebab kurang termotivasinya siswa dalam mengikuti mata pelajaran tertentu.
ü  Penelitian untuk menentukan ciri-ciri guru yang efektif dengan menggunakan data yang berupa catatan mengenai kegiatan belajar yang dilakukan.
ü  Mencari pola tingkah laku dan prestasi belajar yang terkait dengan perbedaan umur pada waktu masuk sekolah, dengan cara menggunakan data deskriptif mengenai tingkah laku dan prestasi belajar pada anak usia dini.

F.     kelebihan dan kekurangan penelitian expost facto
v  Kelebihan penelitian expost facto:
1.      Sesuai untuk keadaan yang tidak dapat dilakukan oleh penelitian eksperimen
2.      Informasi tentang sifat fenomena apa yang terjadi, dengan apa kejadiannya, di bawah kondisi apa fenomena terjadi, dan dalam sekuensi dan pola seperti apa fenomena terjadi,
3.      Kemajuan dalam teknik statistik membuat desain ex post facto lebih bertahan.
v  Kelemahan penelitian expost facto:
1.      Kurang kontrol terhadap variable bebas
2.      Sulit memastikan apakah faktor-faktor penyebab telah dimasukkan dan diidentifikasi
3.      Tidak ada faktor tunggal yang menjadi sebab suatu akibat, tetapi beberapa kombinasi dan interaksi faktor-faktor berjalan bersama di bawah kondisi tertentu menghasilkan akibat tertentu.
4.      Suatu fenomena mungkin bukan saja hasil dari sebab yang banyak, tetapi juga dari satu sebab dalam satu hal dan dari sebab yang lain.
5.      Jika hubungan antara dua variable ditemukan, sulit menemukan mana yang sebab dan mana yang akibat.
6.      Kenyataan yang menunjukkan bahwa dua atau lebih faktor berhubungan tidak mesti menyatakan hubungan sebab akibat. Semua faktor bias jadi berhubungan dengan suatu faktor tambahan yang tidak dikenal atau tidak diamati.
7.      Mengklasifikasikan subyek ke dalam kelompok dikotomi (misalnya yang berprestasi dan yang tidak berprestasi) untuk tujuan komparasi penuh dengan masalah, karena kategori seperti ini adalah samar-samar, dapat bervariasi, dan sementara.
8.      Penelitian komparatif dalam situasi yang alami tidak memberikan seleksi subyek yang terkontrol. Sulit menempatkan kelompok subyek yang sama dalam segala hal kecuali pemaparan mereka terhadap satu variable.

















BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Penelitian ex-post facto merupakan penelitian di mana variabel-variabel bebas telah terjadi ketika peneliti mulai dengan pengamatan variabel terikat dalam suatu penelitian. Pada penelitian ini, keterikatan antarvariabel bebas dengan variabel bebas, maupun antarvariabel bebas dengan variable terikat, sudah terjadi secara alami, dan peneliti dengan setting tersebut ingin melacak kembali jika dimungkinkan apa yang menjadi faktor penyebabnya.
Penelitian expost facto dibedakan menjadi dua macam, yaitu penelitian korelasi dan penelitian kausal komparatif. Penelitian korelasi adalah suatu penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data guna menentukan, apakah ada hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih. Sedangkan penelitian kausal komparatif merupakan kegiatan penelitian yang berusaha mencari informasi tentang mengapa terjadi hubungan sebab akibat, dan peneliti berusaha melacak kembali hubungan tersebut.
Penelitian ex post facto merupakan penelitian yang menjelaskan atau menemukan bagaimana variabel-variabel dalam penelitian saling berhubungan atau berpengaruh, serta menemukan bagaimana gejala-gejala atau perilaku itu terjadi. Perbedaan penelitian expost facto dengan penelitian eksperimen adalah variabel yang tereksibisi tidak diciptakan oleh peneliti dalam penelitian expost facto dan intrumen yang digunakan adalah berupa kuesioner berupa angket bukan skala.

B.     Saran
Apabila pembaca ingin menggunakan metode penelitian ex post facto, harus memahami perbedaan antara penelitian ex post facto dengan penelitian yang lain serta mencoba untuk meminimalisir kelemahan yang ada.







DAFTAR PUSTAKA


Ary, Donal. 1982. Pengantar Penelitian Dalam Kependidikan. Surabaya : Usaha Nasional.
Hamid Darmadi. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono, Prof.Dr. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Emzir. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers.
Sukardi. 2014. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Syamsuddin dan Vismaia S. Damaianti. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Adwi, Loetfi. 2013. http://www.damandiri.or.id/file/loetfiadwiunairbab4.pdf. Diakses pada 25 Oktober 2016.
KTI guru. 2013. http://www.ktiguru.org/index.php/deskriptif-1-61k. Diakses pada 25 Oktober 2016.
Sdoriza. 2015. Penelitian Pendidikan. http://sdoriza.wordpress.com/penelitian-pendidikan. Diakses pada 25 Oktober 2016.

Tidak ada komentar:

TAKSONOMI BERPIKIR

KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji bagi Allah Pencipta dan Pemelihara Alam Semesta yang telah menerangi hambanya yang takwa de...