KATA
PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam,
yang telah menciptakan manusia dengan keadaan sempurna, memberikan nikmat
terbesar yakni iman dan islam serta kesehatan. Shalawat dan salam semoga
senantiasa terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, beserta
keluarganya, sahabatnya, tabi’in dan seluruh umatnya yang istikomah mengikuti
tuntunan dan teladannya sampai akhir zaman.
Atas berkat Allah SWT kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan judul “KONSEP DAN CONTOH PENELITIAN SURVEI
(EXPOST FACTO)”.
Seperti pepatah yang mengatakan tak ada gading yang
tak retak, kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini, masih banyak
terdapat kekeliruan, kami akan sangat
berterimakasih dan berbesar hati menerima saran dan kritik yang bersifat
membangun, bermanfaat bagi kesempurnaan pembuatan makalah berikutnya.
Serang,
Oktober 2018
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR..........................................................................................................
1
DAFTAR
ISI.........................................................................................................................
2
BAB
I PENDAHULUAN....................................................................................................
3
A.
Latar
Belakang.............................................................................................................
3
B.
Rumusan
Masalah........................................................................................................
4
C.
Tujuan...........................................................................................................................
4
BAB
II PEMBAHASAN....................................................................................................
5
A.
Pengertian
Expost Facto..............................................................................................
5
B.
Ciri-ciri
Penelitian Expost Facto..................................................................................
6
C.
Jenis-jenis
Penelitian Expost Facto..............................................................................
7
D.
Langkah-langkah
Penelitian Expost Facto...................................................................
10
E.
Contoh-contoh
Penelitian Expost Facto......................................................................
11
F.
Kelebihan
Dan Kekurangan Penelitian Expost Facto..................................................
11
BAB
III PENUTUP..............................................................................................................
13
A.
Kesimpulan...................................................................................................................
13
B.
Saran.............................................................................................................................
13
DAFTAR
PUSTAKA...........................................................................................................
14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Penelitian pada
dasarnya adalah suatu kegiatan atau proses sistematis untuk memecahkan masalah
yang dilakukan dengan menerapkan metode ilmiah. Penelitian tidak lain adalah art
and science guna mencari jawaban terhadap suatu permasalahan. Penelitian
dapat pula diartikan sebagai cara pengamatan dan mempunyai tujuan untuk mencari
jawaban permasalahan discovery maupun invention.
Selain itu, penelitian merupakan
salah satu upaya manusia dalam memecahkan masalah yang sering
timbul di sekitarnya. Seorang peneliti pada
prakteknya di lapangan akan memilih salah satu
metode yang dipandang paling cocok untuk penelitiannya, yaitu
yang sesuai dengan data yang akan diperoleh, tujuan, dan masalah
yang akan dipecahkan (efektivitas).
Pertimbangan lainya adalah
maslah efesiensi, yaitu seorang peneliti harus memperhatikan keterbatasan data,
tenaga waktu dan kemampuan, dengan demikian metode penelitian yang dapat
menghasilkan informasi yang lengkap dan valid, dilakukan dengan cepat, sehingga
dapat menghemat biaya, tenaga dan waktu. Ada banyak penelitian yang sering
dipakai oleh peneliti, diantaranya penelitian eksperimen dan
penelitian expost facto.
Penelitian eksperimen
adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui akibat yang ditimbulkan dari
suatu perlakuan yang diberikan secara sengaja oleh peneliti. Penelitian
eksperimen pada prisipnya dapat didefinisikan sebagai metode sistematis guna
membangun hubungan yang mengandung fenomena sebab akibat (causal-effect relationship). Sedangkan penelitian
expost facto merupakan merupakan penelitian dimana variabel-variabel bebas
telah terjadi ketika peneliti mulai dengan pengamatan variabel-variabel terikat
dalam suatu penelitian.
Untuk dapat
melaksanakan suatu penelitian yang baik, perlu dipahami terlebih dahulu
segala sesuatu yang berkait dengan komponen-komponen penelitian.
Baik yang berkaitan dengan jenis-jenis variabel, hakekat penelitian,
karakteristik, tujuan, syarat-syarat penelitian, langkah-langkah
penelitian dan bentuk-bentuk desain.
Di dalam penelitian ex-post
facto, Peneliti peneliti
mempunyai tujuan menemukan penyebab yang memungkinkan perubahan perilaku,
gejala atau fenomena yang disebabkan oleh suatu peristiwa, perilaku atau
hal-hal yang menyebabkan perubahan pada variabel bebas yang secara keseluruhan
sudah terjadi. Untuk penjelasan lebih lengkap mengenai penelitian expost facto
dan contoh-contohnya, disini pemakalah akan memaparkannya dengan
berbagai rumusan masalah sebagai berikut.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian
expost facto
2.
Apa ciri-ciri
penelitian expost fact
3.
Apa jenis-jenis
penelitian expost facto
4.
Bagaimana
langkah-langkah penelitia expost facto
5.
Seperti
apa contoh-contoh penelitian expost facto
6.
Apa saja
kelebihan dan kekurangan penelitian expost facto
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
A.
Mengetahui
apa pengertian expost facto
B.
Mengetahui ciri-ciri penelitian expost facto
C.
Mengetahui jenis-jenis penelitian expost facto
D.
Mengetahui
langkah-langkah penelitia expost facto
E.
Mengetahui contoh-contoh penelitian expost facto
F.
Mengetahui
kelebihan dan kekurangan penelitian expost facto
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Expost Facto
Penelitian expost facto merupakan penelitian dimana
variabel-variabel bebas telah terjadi ketika peneliti mulai dengan pengamatan
variabel-variabel terikat dalam suatu penelitian (Hammadi, 2010 : 223). Nama expost
facto sendiri dalam bahasa latin artinya “dari sesudah fakta”. Hal ini
menunjukkan bahwa penelitian itu dilakukan sesudah perbedaan-perbedaan dalam
variabel bebas itu terjadi karena perkembangan kejadian itu secara alami.
Penelitian expost facto secara metodis merupakan
penelitian experimen yang juga menguji hipotesis, tetapi tidak memberikan
perlakuan-perlakuan tertentu karena sesuatu sebab untuk memberikan perlakuan
atau manipulasi. Biasanya karena alasan etika manusiawi atau gejala atau
peristiwa tersebut sudah terjadi dan ingin menelusuri faktor-faktor penyebabnya
atau hal-hal yang mempengaruhinya.
Penelitian
expost facto bertujuan menemukan penyebab yang memungkinkan perubahan perilaku,
gejala atau fenomena yang disebabkan oleh suatu peristiwa, perilaku, gejala
atau fenomena yang disebabkan oleh suatu peristiwa, perilaku atau hal-hal yang
menyebabkan perubahan pada variabel bebas secara keseluruhan sudah terjadi
(Yudistiadewisilvia.wordpress.com/2013/03/13/penelitian expost facto). Penelitian Expost facto merupakan
penelitian dimana variabel-variabel bebas telah terjadi ketika peneliti mulai
dengan pengamatan variabel terikat dalam suatu penelitian. Dalam penelitian
ini, keterikatan antara variabel bebas maupun antar variabel bebas dengan
variabel terikat sudah terjadi secara alami. Dan peneliti dengan setting
tersebut ingin melacak kembali jika dimungkinkan apa yang menjadi faktor
penyebabnya (Sukardi 2012: 165). Jadi dapat dikatakan bahwa metode expost
facto adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang
telah terjadi dan kemudian melihat ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor
yang dapat menimbulkan kejadian tersebut. Penelitian ini menggunakan logika
dasar yang sama dengan penelitian eksperimen yaitu jika X, maka Y, hanya saja
dalam penelitian ini tidak ada manipulasi langsung terhadap variabel bebas
(independen).
Dalam hal ini dapat dikatakan perbedaan antara metode
penelitian eksperimen terletak pada perlakuan variabel bebas. Pada eksperimen,
peneliti dituntut memberikan perlakuan variabel bebas, namun pengukuran efek
dari variabel bebas pada variabel terikat baik eksperimen maupun expost facto
tetap dilakuakan. Metode expost fakto dapat dilakukan apabila peneliti telah
yakin bahwa perlakuan variabel bebas telah terjadi sebelumnya. Metode ini
banyak dilakukan dalam bidang pendidikan, sebab tidak semua masalah pendidikan
dapat diteliti dengan metode eksperimen. Dalam banyak hal variabel bebas dalam
pendidikan tidak dapat dimanipulasi oleh peneliti secara langsung (eksperimen),
mengingat sifatnya telah ada dalam pribadi subjek/individu serta kondisinya
diluar jangkauan peneliti untuk melakukan eksperimen (Ibrahim 2012:
56-57).
Sebagai contoh: kita akan menguji hipotesis bahwa
perceraian akan mengakibatkan penyimpangan perilaku anak-anak. Dalam situasi
ini kita tidak dapat mengeksperimenkan suatu keluarga untuk melakukan
perceraian. Perceraian dalam hal ini bukan variabel bebas yang tidak dapat
dimanipulasikan. Suatu hal yang tidak mungkin dilakukan pada keluarga yang
sedang mengalami perceraian.
Donald Ary (1982:382-383) juga menyatakan bahwa
penelitian expost facto merupakan penemuan empiris yang dilakukan secara
sistematis, peneliti tidak melakukan kontrol terhadap variabel-variabel bebas
karena manifestasinya sudah terjadi. Sebagai contoh seorang peneliti ingin
mengetahui pengaruh merokok terhadap kemampuan menyerap oksigen dalam darah.
Peneliti tidak mungkin melakukan eksperimen dengan menyuruh orang menghisap
beberapa batang rokok dalam sehari untuk diketahui pengaruhnya terhadap
kemampuan darah dalam mengikat oksigen.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
penelitian expost facto merupakan penelitian yang menjelaskan atau menemukan
bagaimana variabel-variabel dalam penelitian saling berhubungan atau
berpengaruh, serta menemukan bagaimana gejala-gejala atau perilaku itu terjadi.
Dasar penelitian expost facto adalah :
1. Menilai dengan subjek yang berbeda pada variabel bebas
dan mencoba untuk menentukan konsekuensi yang berbeda. Contoh : pengaruh orang
tua tunggal dan orang tua lengkap (variabel terikat) terhadap pembolosan
(variabel bebas).
2. Dimulai dari subjek yang berbeda sebagai variabel
terikat dan berusaha menentukan penyebab perbedaan itu. Contoh : perbandingan
siswa yang latarnya dari sekolah tinggi dengan orang-orang yang drop out (variabel terikat) pada variabel bebas seperti
motivasi atau kedisiplinan
B.
Ciri-ciri Penelitian Expost Facto
Adapun ciri-ciri penelitian expost facto adalah
sebagai berikut :
1.
Data dikumpulkan setelah semua
peristiwa terjadi.
2.
Variabel terikat ditentukan
terlebih dahulu, kemudian merunut ke belakang untuk menemukan sebab, hubungan,
dan maknanya.
3.
Penelitian expost facto
dilakukan jika dalam beberapa hal penelitian eksperimen tidak dapat
dilaksanakan, hal tersebut adalah :
a. Jika tidak mungkin memilih, mengontrol, dan memanipulasi
faktor-faktor yang diperlukan untuk meneliti hubungan sebab akibat secara
langsung
b. Jika kontrol semua variabel kecuali independent tunggal, tidak realistik, dan
artificial, mencegah interaksi yang normal dengan variable lain yang
mempengaruhi.
c. Jika kontrol secara laboratori untuk beberapa tujuan
tidak praktis, dari segi biaya dan etik dipertanyakan.
C.
Jenis-jenis Penelitian Expost Facto
1.
Penelitian Korelasi
Penelitian korelasi adalah suatu penelitian yang melibatkan tindakan
pengumpulan data guna menentukan, apakah ada hubungan dan tingkat hubungan
antara dua variabel atau lebih. Adanya hubungan dan tingkat variabel ini
penting, karena dengan mengetahui tingkat hubungan yang ada, peneliti akan
dapat mengembangkannya sesuai dengan tujuan penelitian. Penelitian korelasi bertujuan untuk menemukan
ada tidaknya hubungan dan apabila ada, berapa eratnya hubungan serta berarti
atau tidak hubungan itu.
Penelitian korelasi mempunyai tiga karakteristik penting untuk para
peneliti yang hendak menggunakannya. Tiga karakteristik tersebut, di antaranya
adalah:
a.
Penelitian korelasi
tepat jika variabel kompleks dan peneliti tidak mungkin melakukan manipulasi
dan mengontrol variabel seperti dalam penelitian eksperimen,
b.
Memungkinkan variabel
diukur secara intensif dalam setting lingkungan nyata
c.
Memungkinkan peneliti
mendapatkan derajat asosiasi yang signifikan.
Penelitian korelasi mencakup kegiatan pengumpulan data guna menentukan
adakah hubungan antarvariabel dalam subjek atau objek yang menjadi perhatian
untuk diteliti. Jika ada, berapa derajat hubungan antara dua variabel atau
lebih, derajat hubungan biasanya diekspresikan sebagai koefisien korelasi yang
diberi simbol matematika (r). Hubungan variabel tersebut biasanya
dinyatakan dalam harga r yang mempunyai nilai dari -1 sampai +1. Nilai
negative atau (-) menunjukkan arah variabel bertolak belakang. Nilai positif
(+) menunjukkan arah perubahan dua variable pada arah yang sama.
Di samping itu, penelitian korelasi juga dilakukan, untuk menjawab tiga
pertanyaan penelitian tentang dua variabel atau lebih. Pertanyaan tersebut
yaitu:
a.
Adakah hubungan antara
dua variabel? Jika ada, kemudian diikuti dengan pertanyaan, yaitu
b.
Bagaimanakah arah
hubungan tersebut? Dan selanjutnya pertanyaan,
c.
Berapa besar hubungan
kedua variabel tersebut dapat diterangkan?
Penelitian korelasi lebih tepat, jika dalam penelitian peneliti memfokuskan
usahanya dalam mencapai informasi yang dapat menerangkan adanya fenomena yang
kompleks melalui hubungan antarvariabel. Sehingga, peneliti juga dapat
melakukan eksplorasi studi korelasi parsial, di mana peneliti mengeliminasi
salah satu pengaruh variabel agar dapat dilihat hubungan dua variabel yang
dianggap penting.
Di bidang pendidikan, studi korelasi biasanya digunakan untuk melakukan
penelitian terhadap sejumlah variabel yang diperkirakan mempunyai peranan
signifikan dalam mencapai keberhasilan proses pembelajaran. Sebagai contoh,
misalnya tentang pencapaian hasil belajar dengan motivasi internal, belajar
strategi, intensitas kehadiran mengikuti kuliah, dan sebagainya.
Penelitian korelasi mempunyai kelebihan yang dapat diterangkan seperti
berikut:
a.
Berguna dalam mengatasi
masalah yang berkaitan dengan bidang pendidikan, ekonomi, dan sosial, karena
dengan penelitian ini peneliti dimungkinkan untuk mengukur beberapa variabel
dan hubungannya secara simultan.
b.
Dengan penelitian
korelasi, dimungkinkan beberapa variabel yang mempunyai kontribusi pada suatu
variabel tertentu dapat diselidiki secara intensif.
c.
Penelitian korelasi
pada umumnya melakukan studi tingkah laku dengan setting yang realistis.
d.
Peneliti dapat
melakukan analisis tanpa memerlukan sampel yang besar.
Sedangkan kelemahan penelitian korelasi yang perlu diperhatikan oleh para
peneliti adalah bahwa dengan penelitian korelasi, peneliti hanya
mengidentifikasi apa yang terjadi dengan tanpa melakukan manipulasi dan
mengontrol variabel. Di samping itu, dengan penelitian tersebut peneliti tidak
dapat membangun hubungan sebab akibat.[5]
2.
Penelitian Kausal
Komparatif
Metode penelitian yang erat dengan penelitian korelasi adalah penelitian causal
comparative atau hubungan sebab akibat. Di dalam mengelompokkan jenis
penelitian ini, ada para ahli yang memasukkan penelitian kausal komparatif
sebagai penelitian deskriptif. Alasan yang mendasarinya adalah bahwa penelitian
tersebut berusaha menggambarkan keadaan yang telah terjadi. Sementara itu, ada
pula peneliti memasukkan penelitian kausal komparatif sebagai penelitian ex-post
facto, dengan alasan bahwa penelitian itu, variabel juga telah terjadi dan
peneliti tidak berusaha memanipulasi atau mengontrolnya. Pada penelitian kausal
komparatif, variabel penyebab dan variabel yang dipengaruhi telah terjadi dan
diselidiki lagi.[6]
Menurut Ritz sebagaimana telah dikutip oleh Emzir mengidentifikasi beberapa
kelebihan dan kelemahan penelitian kausal komparatif. Kelebihan penelitian
kausal komparatif sebagai berikut:
a.
Metode kausal
komparatif adalah suatu penelitian yang layak dalam banyak hal bila metode
eksperimental tidak memungkinkan untuk dilakukan:
1)
Apabila tidak
memungkinkan memilih, mengontrol, dan memanipulasi variabel untuk studi
hubungan sebab-akibat (kausal) secara langsung;
2)
Apabila pengontrolan semua
variasi kecuali satu variabel tunggal mungkin sangat tidak realistik, mencegah
interaksi yang normal dengan variabel lain yang berpengaruh;
3)
Apabila pengontrolan
secara laboratorium untuk berbagai tujuan penelitian tidak praktis, terlalu
mahal, atau secara etika dipertanyakan.
b.
Penelitian kausal
komparatif akan menghasilkan informasi yang bermanfaat mengenai hakikat
fenomena: apa sesuai dengan apa, di bawah kondisi apa, dalam urutan dan pola
apa, dan seterusnya.
c.
Memperbaiki teknik,
metode statistik, dan desain dengan pengontrolan fitur-fitur secara parsial,
dalam beberapa tahun belakangan, studi ini lebih banyak dipertahankan.
Di samping kelebihan di atas, penelitian kausal komparatif juga memiliki
beberapa kelemahan sebagai berikut:
1.
Kelemahan utama suatu
desain penelitian kausal komparatif adalah tidak adanya kontrol terhadap
variabel bebas.
2.
Kesulitan dalam
menentukan faktor penyebab yang relevan.
3.
Kesulitan bahwa tidak
ada faktor tunggal yang menyebabkan suatu hasil.
4.
Suatu fenomena tidak
hanya dihasilkan dari berbagai penyebab, tetapi juga dari satu penyebab dalam
satu kejadian dan dari penyebab yang lain dalam kejadian yang lain
5.
Apabila hubungan antara
dua variabel telah terungkap penentuan mana penyebab mana akibat mungkin sulit.
6.
Terdapat fakta bahwa dua
atau lebih faktor yang berhubungan tidak harus mempunyai implikasi hubungan
sebab akibat.
7.
Pengklasifikasian
subjek ke dalam kelompok dikotomi (seperti kelompok berprestasi dan kelompok
tidak berprestasi) untuk tujuan perbandingan, penuh dengan masalah, karena
kategori seperti ini adalah samar, berubah-ubah, dan bersifat sementara. Dengan
demikian, penelitian tidak akan menghasilkan temuan yang bermanfaat.
8.
Studi perbandingan
dalam situasi yang alamiah tidak memungkinkan pemilihan subjek penelitian yang
terkontrol. Penempatan kelompok subjek yang ada yang sama dalam semua hal yang
diharapkan untuk penampilan mereka pada suatu variabel adalah sangat sulit.
Penelitian korelasi dan penelitian kausal komparatif sama-sama memiliki
kesamaan, yaitu:
a.
Mereka tidak memanipulasi
variabel, karena variable telah terjadi;
b.
Mereka juga tidak
melakukan kontrol;
c.
Bila peneliti
menggunakan paket program statistik dalam komputer, penelitian regresi otomatis
juga menganalisis hasil korelasi.
Walaupun demikian, penelitian korelasi dan penelitian kausal komparatif
mempunyai perbedaan, seperti berikut:
a.
Dalam penelitian
korelasi, peneliti tidak mengidentifikasi atau membedakan antara variable bebas
dan variable terikat.
b.
Dalam penelitian kausal
komparatif, peneliti berusaha mengidentifikasi hubungan sebab akibat, dan dalam
hubungan variabel yang kompleks mereka membedakan antara variabel bebas dan
terikat.
D.
Langkah-langkah Penelitia Expost Facto
Penelitian dengan metode ex-post facto mempunyai langkah penting
sebagai berikut:
1.
Mengidentifikasi adanya
permasalahan yang signifikan untuk dipecahkan melalui metode expost facto.
2.
Membatasi dan
merumuskan permasalahan secara jelas.
3.
Menentukan tujuan dan
manfaat penelitian.
4.
Melakukan studi pustaka
yang berkaitan dengan permasalahan penelitian.
5.
Menentukan kerangka
berpikir, pertanyaan penelitian, dan hipotesis penelitian.
6.
Mendesain metode
penelitian yang hendak digunakan termasuk dalam hal ini menentukan populasi,
sampel, tehnik sampling, menentukan instrument pengumpulan data.
7.
Mengumpulkan,
mengorganisasi, dan menganalisis data dengan menggunakan teknik statistika yang
relevan.
8.
Membuat laporan
penelitian
E.
Contoh-contoh Penelitian Expost Facto
Contoh penelitian expost facto dalam pendidikan adalah :
ü Peneliti ingin mengetahui apa yang menjadi penyebab perbedaan anak yang
mandiri dan anak yang kurang mandiri.
ü Penelitian di suatu sekolah PAUD untuk mencari faktor-faktor yang
menyebabkan kurangnya minat belajar pada satu siswa dibandingkan dengan siswa
lainnya.
ü Penelitian untuk mengetahui penyebab kurang termotivasinya siswa dalam
mengikuti mata pelajaran tertentu.
ü Penelitian untuk menentukan ciri-ciri guru yang efektif dengan menggunakan
data yang berupa catatan mengenai kegiatan belajar yang dilakukan.
ü Mencari pola tingkah laku dan prestasi belajar yang terkait dengan
perbedaan umur pada waktu masuk sekolah, dengan cara menggunakan data
deskriptif mengenai tingkah laku dan prestasi belajar pada anak usia dini.
F.
kelebihan dan kekurangan penelitian expost facto
v Kelebihan penelitian expost facto:
1. Sesuai untuk keadaan yang tidak dapat dilakukan oleh
penelitian eksperimen
2. Informasi
tentang sifat fenomena apa yang terjadi, dengan apa kejadiannya, di bawah
kondisi apa fenomena terjadi, dan dalam sekuensi dan pola seperti apa fenomena
terjadi,
3. Kemajuan dalam
teknik statistik membuat desain ex post facto lebih bertahan.
v Kelemahan penelitian expost facto:
1. Kurang kontrol terhadap variable bebas
2. Sulit memastikan apakah faktor-faktor penyebab telah
dimasukkan dan diidentifikasi
3. Tidak ada faktor tunggal yang menjadi sebab suatu
akibat, tetapi beberapa kombinasi dan interaksi faktor-faktor berjalan bersama
di bawah kondisi tertentu menghasilkan akibat tertentu.
4. Suatu fenomena mungkin bukan saja hasil dari sebab
yang banyak, tetapi juga dari satu sebab dalam satu hal dan dari sebab yang
lain.
5. Jika hubungan antara dua variable ditemukan, sulit
menemukan mana yang sebab dan mana yang akibat.
6. Kenyataan yang menunjukkan bahwa dua atau lebih faktor
berhubungan tidak mesti menyatakan hubungan sebab akibat. Semua faktor bias jadi
berhubungan dengan suatu faktor tambahan yang tidak dikenal atau tidak diamati.
7. Mengklasifikasikan subyek ke dalam kelompok dikotomi
(misalnya yang berprestasi dan yang tidak berprestasi) untuk tujuan komparasi
penuh dengan masalah, karena kategori seperti ini adalah samar-samar, dapat
bervariasi, dan sementara.
8. Penelitian komparatif dalam situasi yang alami tidak
memberikan seleksi subyek yang terkontrol. Sulit menempatkan kelompok subyek
yang sama dalam segala hal kecuali pemaparan mereka terhadap satu variable.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ex-post
facto merupakan penelitian di mana variabel-variabel bebas telah terjadi
ketika peneliti mulai dengan pengamatan variabel terikat dalam suatu
penelitian. Pada penelitian ini, keterikatan antarvariabel bebas dengan
variabel bebas, maupun antarvariabel bebas dengan variable terikat, sudah
terjadi secara alami, dan peneliti dengan setting tersebut ingin melacak
kembali jika dimungkinkan apa yang menjadi faktor penyebabnya.
Penelitian expost
facto dibedakan menjadi dua macam, yaitu penelitian korelasi dan penelitian
kausal komparatif. Penelitian korelasi adalah suatu penelitian yang melibatkan
tindakan pengumpulan data guna menentukan, apakah ada hubungan dan tingkat
hubungan antara dua variabel atau lebih. Sedangkan penelitian kausal komparatif
merupakan kegiatan penelitian yang berusaha mencari informasi tentang mengapa
terjadi hubungan sebab akibat, dan peneliti berusaha melacak kembali hubungan
tersebut.
Penelitian ex post facto
merupakan penelitian yang menjelaskan atau menemukan bagaimana
variabel-variabel dalam penelitian saling berhubungan atau berpengaruh, serta
menemukan bagaimana gejala-gejala atau perilaku itu terjadi. Perbedaan penelitian expost facto dengan penelitian eksperimen adalah
variabel yang tereksibisi tidak diciptakan oleh peneliti dalam penelitian expost
facto dan intrumen yang digunakan adalah berupa kuesioner berupa angket bukan
skala.
B. Saran
Apabila pembaca ingin menggunakan
metode penelitian ex post facto, harus memahami perbedaan antara penelitian ex
post facto dengan penelitian yang lain serta mencoba untuk meminimalisir
kelemahan yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
Ary, Donal. 1982. Pengantar Penelitian Dalam
Kependidikan. Surabaya : Usaha Nasional.
Hamid Darmadi. 2011. Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono, Prof.Dr. 2009. Metode
Penelitian Pendidikan Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur
Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Emzir. 2010. Metodologi
Penelitian Pendidikan: Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers.
Sukardi. 2014. Metodologi
Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Syamsuddin dan Vismaia S.
Damaianti. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Adwi, Loetfi. 2013. http://www.damandiri.or.id/file/loetfiadwiunairbab4.pdf.
Diakses pada 25 Oktober 2016.
Sdoriza. 2015. Penelitian
Pendidikan. http://sdoriza.wordpress.com/penelitian-pendidikan. Diakses pada 25 Oktober
2016.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar