Minggu, 11 November 2018

MAKALAH psikologi dan perkembangan anak


BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Perkembangan dan pertumbuhan seorang anak mempunyai beberapa masa penting yang tidak bisa di lewatkan begitu saja. Masa penting dalam perkembangan seorang anak adalah ketika ia masih berusia dini, yaitu ketika lahir hingga usianya mencapai balita.
Masa – masa tersebut seringkali disebut sebagai golden age, yaitu masa – masa dimana seorang anak sedang menyerap segala sesuatu yang ada dalam lingkungannya dan yang ada di sekitarnya, dan semua yang diserapnya tersebut akan mempengaruhi perkembangan anak secara mental dan kepribadian.
Ada yang menyebut bahwa masa golden age anak adalah dari usia 0 – 5 th namun ada pula yang menyatakan bahwa masa emas pertumbuhan anak adalah dari usia 0-8 tahun. Usia dini adalah waktunya seorang anak mengalami perkembangan secara kognitif, fisik, sosial dan emosional. Menyaksikan seorang anak mengalami perkembangan motorik, kognitif, emosi, bahasa dan sosial adalah suatu hal yang menakjubkan bagi orangtua atau pengasuhnya.
Menyaksikan seorang anak mengalami perkembangan yang pesat seringkali membuat para orang tua takjub dan kewalahan, bahkan tidak bisa mengikuti secara detil perkembangan si anak. Studi tentang perkembangan manusia adalah sebuah materi yang kaya dan bervariasi.
Walaupun semua orang memiliki pengalaman sendiri mengenai perkembangannya, namun terkadang sulit untuk benar – benar memahami bagaimana tepatnya manusia tumbuh, berubah dan belajar. Membicarakan psikologi anak usia dini, juga tidak dapat dilepaskan dari kajian tentang kognitif, afektif dan psikomotorik yang diperlukan dalam psikologi pendidikan yang perlu diketahui orang tua dan guru.
Psikologi perkembangan adalah bagian dari cabang – cabang psikologi berupa suatu kajian yang dilakukan untuk memahami dan menjelaskan bagaimana manusia bertumbuh dan berubah di sepanjang garis hidupnya. Para peneliti menjelajah berbagai macam hal yang dapat mempengaruhi, termasuk bagaimana susunan genetik dapat mempengaruhi perkembangan anak sebagaimana juga pengalaman berperan dalam hal tersebut.
Termasuk ke dalam psikologi perkembangan anak usia dini adalah perkembangan fisik, kognitif, bahasa, moral dan sosio- emosional. Sedangkan psikologi anak membahas tentang tumbuh kembang anak secara lebih spesifik.

B.    Rumusan Masalah
Berikut adalah rumusan masalah yang timbul dari latar belakang masalah sebagaimana tersebut di atas:
1.     Apa pengertian psikologi dan perkembangan anak?
2.     Apa tujuan dan prinsip perkembangan anak?
3.     Apa faktok-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak?

C.    Manfaat dan Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat ditarik manfaat dan tujuan penulisan sebagai berikut :
1.     Mengetahui pengertian psikologi dan perkembangan anak
2.     Mengetahui tujuan dan prinsip perkembangan anak
3.     Mengetahui faktok-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak

BAB II
PEMBAHASAN


A.    Pengertian Psikologi dan Perkembangan
Menurut asal katanya, psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno: "ψυχή" (Psychē yang berarti jiwa) dan "-λογία" (-logia yang artinya ilmu, sehingga secara etimologis, psikologi dapat diartikan dengan ilmu yang mempelajari tentang jiwa.[1]
Definisi Psikologi dalam istilah lama di sebut ilmu jiwa itu berasal dari kata Bahasa Inggris “Psychology”. Kata psychology merupakan dua akar kata yang bersumber dari bahasa Greek (Yunani), yaitu: (1) psyche yang berarti jiwa; (2) logos yang berarti ilmu.[2] Jadi secara harfiah psikologi adalah ilmu jiwa atau bisa disebut ilmu yang mempelajari kejiwaan atau ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala jiwa manusia.
Menurut Attan Long (1990), perkembangan pada manusia adalah perubahan yang bersifat kualitatif. Sifat perubahan ini tidak dapat diukur, tetapi jelas berlaku. Jadi, perkembangan ialah aspek perubahan yang dialami individu yang bersifat kualitatif, tidak dapat diukur tetapi jelas kelihatan berubah melalui peredaran masa.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian psikologi perkembangan adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku individu dalam perkembangannya dan latar belakang yang mempengaruhinya. Dalam ruang lingkup psikologi, ilmu ini termasuk psikologi khusus, karena psikologi perkembangan mempelajari kekhususan dari pada tingkah laku individu.

B.    Periodesasi Psikologi Perkembangan
Menurut beberapa para ahli, ada beberapa fase atau periodisasi psikologi perkembangan individu, yaitu:[3]
1.     Periodisasi yang berdasar biologis.
Periodisasi atau pembagian masa-masa perkembangan ini didasarkan kepada keadaan atau proses biologis tertentu. Pembagian Aristoteles didasarkan atas gejala pertumbuhan jasmani yaitu antara fase satu dan fase kedua dibatasi oleh pergantian gigi, antara fase kedua dengan fase ketiga ditandai dengan mulai bekerjanya kelenjar kelengkapan kelamin. Fase-fase tersebut yaitu a) Fase anak kecil : 0 – 7 th, b) Fase anak sekolah: 7 – 14 th yaitu masa mulai bekerjanya kelenjar kelengkapan kelamin, dan c) Fase remaja : 14 – 21 th

2.     Periodisasi yang berdasar psikologis.
Tokoh utama yang mendasarkan periodisasi ini kepada keadaan psikologis adalah Oswald Kroch. Ia menjadikan masa-masa kegoncangan sebagai dasar pembagian masa-masa psikologi perkembangan, karena dia yakin bahwa masa kegoncangan inilah yang merupakan keadaan psikologis yang khas dan dialami oleh setiap anak dalam masa perkembangannya. Fase-fase tersebut yaitu: a) Dari lahir sampai masa “trotz” (kegoncangan) pertama: kanak-kanak awal. b) Trotz pertama sampai trotz kedua : masa bersekolah. c) Trotz kedua sampai akhir remaja: masa kematangan.

3.     Periodisasi yang berdasar didaktis.
Pembagian masa-masa perkembangan sekarang ini seperti yang dikemukakan oleh Harvey A. Tilker, PhD dalam “Developmental Psycology to day”(1975) dan Elizabeth B. Hurlock dalam “Developmental Psycology”(1980) tampak sudah lengkap mencakup sepanjang hidup manusia sesuai dengan hakikat perkembangan manusia yang berlangsung sejak konsepsi sampai mati dengan pembagian periodisasinya.
Berikut periodisasi berdasarkan didaktis menurut Elizabeth B. Hurlock :
a.      Masa sebelum lahir (pranatal): 9 bulan
b.      Masa bayi baru lahir (new born): 0-2 minggu
c.      Masa bayi (babyhood): 2 minggu- 2 th
d.     Masa kanak-kanak awal (early childhood): 2-6 th
e.      Masa kanak-kanak akhir (later chilhood): 6-12 th
f.       Masa puber (puberty) 11/12 – 15/16 th
g.      Masa remaja ( adolesence) : 15/16 – 21 th
h.      Masa dewasa awal (early adulthood) : 21-40 th
i.        Masa dewasa madya(middle adulthood): 40-60 th
j.        Masa usia lanjut (later adulthood) : 60-…..

C.    Ruang Lingkup Perkembangan Anak Usia Dini
Terdapat beberapa ruang lingkup psikologi perkembangan anak usia dini , diantaranya:
1.     Perkembangan Fisik Anak Usia Dini
Setiap kemajuan yang ditunjukkan anak merupakan bagian dari perkembangan fisik. Proses perkembangan anak biasanya terjadi secara berurutan, maka dari itu biasanya satu langkah kemajuan akan berlangsung lebih dulu sebelum yang lainnya.
Ada dua macam tipe perkembangan fisik anak usia dini:
a.      Perkembangan Motorik. Sejalan dengan pertumbuhan seorang anak, maka kemampuan motoriknya juga akan bertambah matang. Anak akan menjadi semakin mampu melakukan gerakan-gerakan yang lebih kompleks.

b.      Pertumbuhan Fisik. Pada anak – anak, perkembangan fisik mengikuti suatu pola tertentu, yakni:
1)      Otot besar berkembang sebelum otot yang lebih kecil. Otot di bagian pusat tubuh, lengan dan kaki berkembang lebih dulu sebelum otot yang terletak di jari dan tangan. Anak – anak belajar untuk menguasai kegiatan yang menggunakan motorik kasar lebih dulu sebelum dapat menguasai gerakan yang menggunakan fungsi motorik halus.
2)      Bagian tengah tubuh berkembang sebelum area lainnya. Otot – otot yang bertempat di bagian tengah tubuh menjadi semakin kuat dan berkembang lebih awal daripada otot – otot yang berada di kaki dan tangan.
3)      Perkembangan mulai dari atas ke bawah dan sebaliknya. Inilah sebabnya seorang bayi terlebih dulu belajar untuk mengangkat kepalanya sebelum ia bisa belajar berjalan, karena perkembangan otot pada anak terjadi mulai dari kepala lebih dulu, kemudian ke kaki.

2.     Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini
Tahap selanjutnya pada psikologi perkembangan anak usia dini adalah perkembangan kognitifnya. Usia dini bukan hanya waktu untuk perkembangan fisik, tetapi juga waktu untuk anak mengembangkan kemampuan kognitifnya. Termasuk dalam perkembangan kognitif yaitu memori, pemecahan masalah, kemampuan berpikir, dan penalaran yang akan muncul selama masa kanak  – kanak dan berkembang. Ada beberapa tahap perkembangan kognitif anak yaitu:
a.      Tahap Sensorimotor. Tahap ini berada pada periode selama usia anak 0-2 tahun, ketika pengetahuan anak tentang dunianya dan lingkungannya masih terbatas melalui penerimaan indera dan geraknya. Tingkah laku anak terbatas pada respons motorik sederhana berdasarkan rangsangan sensoriknya.
b.      Tahap Pra Operasional. Tahap ini berada pada usia anak 2-6 tahun ketika anak sudah mulai belajar untuk menggunakan bahasa. Saat ini anak belum mengerti tentang logika, belum dapat memanipulasi informasi secara mental dan belum mampu mengambil sudut pandang orang lain tentang suatu masalah.
c.      Tahap Konkret Operasional. Suatu tahap saat anak berusia 7 -11 tahun ketika ia sudah mulai mengerti cara berpikir rasional. Anak sudah bisa melakukan tugas seperti menyusun, membagi, melipat, memisahkan, menggabungkan, dan menderetkan. Walaupun sudah mulai dapat berpikir secara logis, namun anak masih mendapatkan kesulitan untuk berpikir secara abstrak.
d.     Tahap Formal Operasional. Periode yang berada saat usia anak memasuki 12 tahun hingga dewasa. Anak sudah mulai dapat berpikir secara hipotetis, yaitu menggunakan kemampuan hipotesis secara relevan untuk memecahkan berbagai masalah. Anak juga sudah mampu menampung berbagai hal yang sifatnya abstrak, seperti pelajaran matematika dan lain-lain.

3.     Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini
Tahap ini terjadi ketika anak berusia 0-1 tahun. Pada tahap ini anak berkomunikasi dengan mengoceh kepada orang tuanya atau orang terdekatnya. Anak menerima stimulus dari luar dengan pasif, namun akan dapat menunjukkan respon yang berbeda pada tiap orang. Misal, anak akan tersenyum kepada ayah atau ibunya, tetapi bisa juga menangis ketika didekati orang yang belum ia kenal.

4.     Perkembangan Sosio-Emosional Anak Usia Dini
Lingkungan dan pengalaman akan menentukan apakah seseorang akan mengembangkan karakter yang positif atau negatif sebagai hasil dari pengalamannya terhadap berbagai konflik tersebut.

D.    Prinsip Perkembangan Anak
Untuk mengetahui bagaimana bentuk pola perkembangan anak, maka ada 10 prinsip-prinsip perkembangan yang akan digunakan sebagai acuan dalam mengetahui perkembangan anak.[4]
1.     Perkembangan menyangkut perubahan. Tujuan perkembangan tersebut adalah realisasi diri atau pencapaian kemampuaan bawaan.
2.     Perkembangan awal lebih penting daripada perkembangan selanjutnya, karena dasar awal sangat dipengaruhi oleh proses belajar dan pengalaman.
3.     Perkembangan menekankan kenyataan bahwa perkembangan timbul dari interaksi kematangan dan belajar dengan kematangan yang menetapkan batas perkembangan.
4.     Perkembangan  adalah pola yang dapat diramalkan, walaupun pola yang dapat diramalkan ini dapat diperlambat atau dipercepat oleh kondisi lingkungan dimasa pralahir dan pascalahir.
5.     Perkembangan  mempunyai karakteristik tertentu yang dapat diramalkan.
6.     Perkembangan bahwa terdapat perbedaan individu dalam perkembangan yang sebagian karena pengaruh bawaan dan sebagian karena kondisi lingkungan.
7.     Perkembangan  adalah bahwa terdapat periode dalam pola perkembangan yang disebut pola pralahir, masa neonatus, masa bayi, masa kanak-kanak awal, akhir masa kanak-kanak dan masa puber.
8.     Perkembangan  adalah adanya harapan social untuk setiap periode perkembangan.
9.     Perkembangan adalah bahwa setiap bidang perkembangan mengandung kemungkinan bahaya baik fisik maupun psikologis yangn dapat mengubah pola perkembangan.
10. Perkembangan  adalah bahwa kebahagiaan bervariasi pada berbagai periode dalam pola perkembangan.

E.    Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan
Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak[5]:
1.     Faktor heriditer/genetic. Adalah suatu proses alamiah yang terjadi pada individu, yaitu secara bertahap, berat dan tinggi anak semakin bertambah dan secara simultan mengalami peningkatan untuk berfungsi baik secara kognitif, psikososial maupun spiritual.
2.     Faktor lingkungan/eksternal. Lingkungan merupakan faktor yang mempengaruhi individu setiap hari mulai lahir sampai akhir hayatnya, dan sangat mempengaruhi tercapainya atau tidak potensi yang sudah ada dalam diri manusia tersebut sesuai dengan genetiknya.
3.     Faktor status sosial ekonomi. Status sosial ekonomi dapat berpengaruh pada tumbuh kembang anak. Anak yang lahir dan dibesarkan dalam lingkungan status sosial yang tinggi cenderung lebih dapat tercukupi kebutuhan gizinya dibandingkan dengan anak yang lahir dan dibesarkan dalam status ekonomi yang rendah.
4.     Faktor nutrisi. Nutrisi adalah salah satu komponen penting dalam menunjang kelangsungan proses tumbuh kembang. Selama masa tumbuh kembang, anak sangat membutuhkan zat gizi seperti protein, karbohidrat, lemak, mineral, vitamin, dan air. Apabila kebutuhan tersebut tidak di penuhi maka proses tumbuh kembang selanjutnya dapat terhambat.
5.     Faktor kesehatan. Status kesehatan dapat berpengaruh pada pencapaian tumbuh kembang. Pada anak dengan kondisi tubuh yang sehat, percepatan untuk tumbuh kembang sangat mudah. Namun sebaliknya, apabila kondisi status kesehatan kurang baik, akan terjadi perlambatan.

F.     Teori-Teori Ilmu Psikologi Perkembangan
Berikut ini ada beberapa teori di dalam ilmu psikologi perkembangan[6] :
1.     Teori Psikodinamik
Teori ini menjelaskan mengenai hakikat serta perkembangan kepribadian seseorang. Unsur-unsur penting yang dijelaskan dalam teori ini adalah emosi, motivasi, serta faktor-faktor lainnya. Di dalam teori ini juga dijelaskan jika perkembangan kepribadian akan disebabkan oleh konflik-konflik yang umumnya terjadi pada masa kanak-kanak.
Untuk teori yang dikembangkan oleh Freud, menyatakan bahwa kepribadian seseorang dapat terpengaruh dari masalah pada alam bawah sadar. Secara tak langsung, peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa kanak-kanak akan mempengaruhi kehidupan di masa selanjutnya. Dalam teorinya, Freud menjelaskan jika kepribadian manusia terdiri dari 3 struktur yaitu id, ego, dan super ego. Id merupakan kepribadian individu yang sebenarnya, Ego merupakan kepribadian yang terbentuk akibat tuntutan realita, sedangkan Super Ego merupakan badan moral kepribadian seseorang.
Sedangkan menurut Erikson, lebih teliti dalam menguraikan serta memperluas dari struktur psiko analisis yang sebelumnya sudah dijelaskan oleh Freud dan merumuskannya kembali yang di sesuaikan dengan dunia modern. Menurut Erikson, kepribadian seseorang terbentuk melalui seluruh tahapan psikososial yang dialaminya sepanjang hidupnya. Masing-masing tahap tentunya terdapat perkembangan yang khas dan mengharuskan seseorang tersebut untuk menghadapinya.


2.     Teori Kognitif
Di dalam teori kognitif, didasarkan pada asumsi jika kemampuan kognitif merupakan hal yang fundamental serta dapat membimbing perilaku anak.
Kemudian, di dalam teori kognitif, terdapat dua teori yang mendominasi yaitu kognitif Piaget serta teori pemrosesan informasi. Untuk teori kognitif Piaget, merupakan teori yang menjelaskan tentang bagaimana seorang anak dapat beradaptasi serta menginterpretasikan hal-hal yang ada di sekitarnya. Bagaimana anak tersebut dapat mengenali, mempelajari, serta mengelompokkan objek-objek dibahas di dalam teori ini.

3.     Teori Kontekstual
Istilah konteks yang dimaksudkan disini adalah untuk menunjukkan suatu kondisi yang mengelilingi sebuah proses mental yang mana dapat mempengaruhi siginifikasi atau maknanya. Teori kontekstual lebih memandang perkembangan sebagai sebuah proses yang terbentuk dari berbagai proses timbal balik antara anak dengan konteks perkembangan sistem fisik, budaya, histori, sosial yang mana terjadi di dalam proses tersebut. 

4.     Teori Perilaku (Behaviour) dan Belajar Sosial
Di dalam teori behaviour (perilaku) lebih menekankan jika kognisi tidak penting ketika memahami perilaku. Menurut B.F Skinner yang merupakan pakar behaviouris ternama, perkembangan merupakan perilaku yang dapat diamati serta ditentukan oleh hadiah atau hukuman yang didapatkan dari lingkungan.
Sedangkan dalam teori belajar sosial yang dikembangkan Albert Bandura dkk, meskipun proses kognitif sangat penting namun lingkungan menjadi faktor yang paling penting dalam mempengaruhi perilaku individu.

BAB III
PENUTUP


Seperti yang kita ketahui bahwa setiap kegiatan harus bertujuan. Sama halnya dengan mempelajari psikologi perkembangan anak didik yang memiliki tujuan diantaranya sebagai berikut[7] :
1.      Untuk mengetahui tingkah laku individu itu sesuai atau tidak dengan tingkat usia/perkembangannya.
2.      Untuk mengetahui tingkat kemampuan individu pada setiap fase perkembangannya.
3.      Untuk mengetahui kapan individu bisa diberi stimulus pada tingkat perkembangan tertentu.
4.      Agar dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi perubahan-perubahan yang akan dihadapi anak.
5.      Khusus bagi guru, agar dapat memilih dan memberikan materi dan metode yang sesuai dengan kebutuhan anak, terutama dalam kegiatan proses belajar mengajar.
6.      Memberikan, mengukur, dan menerangkan perubahan dalam tingkah laku serta kemampuan yang sedang berkembang sesuai dengan tingkat usia dan yang mempunyai ciri-ciri universal, dalam artian yang berlaku bagi anak-anak dimana saja dalam lingkungan sosial-budaya mana saja.
7.      Mempelajari karakteristik umum perkembangan peserta didik, baik secara fisik, kognitif, maupun psikososial.
8.      Mempelajari perbedaan-perbedaan yang bersifat pribadi pada tahapan, atau masa perkembangan tertentu.
9.      Mempelajari tingkah laku anak pada lingkungan tertentu yang menimbulkan reaksi yang berbeda.
10.   Mempelajari penyimpangan tingkah laku yang dialami seseorang seperti kenakalan, kelainan-kelainan dalam fungsionalitas inteleknya, dll.

DAFTAR PUSTAKA

http://belajarpsikologi.com/pengertian-psikologi-perkembangan
https://dosenpsikologi.com/teori-psikologi-perkembangan
http://konteseoblog.blogspot.com/2011/08/definisi-psikologi.html


[1] https://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi
[2] http://konteseoblog.blogspot.com/2011/08/definisi-psikologi.html
[3] http://belajarpsikologi.com/pengertian-psikologi-perkembangan

[4] http://plsbersinergi.blogspot.com/2014/05/prinsip-prinsip-perkembangan-anak-usia.html

[5] http://maintainyourhealthyy.blogspot.com/2015/02/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-tumbuh.html
[6] https://dosenpsikologi.com/teori-psikologi-perkembangan
[7] https://nuraisyahaini.wordpress.com/2016/12/01/tujuan-fungsi-dan-manfaat-psikologi-perkembangan

Tidak ada komentar:

TAKSONOMI BERPIKIR

KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji bagi Allah Pencipta dan Pemelihara Alam Semesta yang telah menerangi hambanya yang takwa de...