KATA
PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam,
yang telah menciptakan manusia dengan keadaan sempurna, memberikan nikmat
terbesar yakni iman dan islam serta kesehatan. Shalawat dan salam semoga
senantiasa terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, beserta
keluarganya, sahabatnya, tabi’in dan seluruh umatnya yang istikomah mengikuti
tuntunan dan teladannya sampai akhir zaman.
Atas berkat Allah SWT kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan judul “PENYEBAB HIPERAKTIF DAN SULIT
KONSENTRASI TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK”.
Seperti pepatah yang mengatakan tak ada gading yang
tak retak, kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini, masih banyak
terdapat kekeliruan, kami akan sangat
berterimakasih dan berbesar hati menerima saran dan kritik yang bersifat
membangun, bermanfaat bagi kesempurnaan pembuatan makalah berikutnya.
Serang,
Desember 2018
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................
1
DAFTAR ISI........................................................................................................................
2
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................
3
A.
Latar
Belakang Masalah............................................................................................
3
B.
Rumusan
Masalah......................................................................................................
4
C.
Tujuan........................................................................................................................
4
BAB II
PEMBAHASAN.....................................................................................................
5
A.
Pengertian
Hiperaktif dan Sulit Konsentrasi.............................................................
5
B.
Ciri-ciri
Hiperaktif dan Sulit Konsentrasi..................................................................
6
C.
Faktor
Penyebab Hiperaktif dan Sulit Konsentrasi...................................................
13
D.
Dampak
Hiperaktif dan Sulit Konsentrasi.................................................................
15
E.
Cara
Mengatasi Hiperaktif dan Sulit Konsentrasi.....................................................
16
BAB III PENUTUP.............................................................................................................
22
Kesimpulan......................................................................................................................
22
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................
24
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Perilaku siswa-siswi usia sekolah TK saat ini beragam, salah satu
perilakunya adalah anak-anak yang sangat sulit di atur, tidak bisa diam dan
seolah-olah tidak memperhatikan pelajaran di kelas. Anak-anak tersebut biasanya
mengalami gangguan dalam perkembangannya yaitu gangguan hiperkinetik yang secara
luas di masyarakat disebut sebagai anak hiperaktif.
Anak hiperaktif adalah anak yang mengalami gangguan pemusatan
perhatian dengan hiperaktivitas (GPPH). Kondisi ini juga disebut sebagai
gangguan hiperkinetik. Terhadap kondisi siswa yang demikian, biasanya para guru
sangat susah mengatur dan mendidiknya. Di samping karena keadaan dirinya yang
sangat sulit untuk tenang, juga karena anak hiperaktif sering mengganggu orang
lain, suka memotong pembicaraan guru atau teman, dan mengalami kesulitan dalam
memahami sesuatu yang diajarkan guru kepadanya. Selain itu juga, prestasi
belajar anak hiperaktif juga tidak bisa maksimal. Untuk itulah dibutuhkan suatu
pendekatan untuk membantu anak-anak yang hiperaktif tersebut supaya mereka
dapat memaksimalkan potensi diri dan meningkatkan prestasinya.
Menurut Anderson (2008:
1) seorang anak
yang kesulitan berkonsentrasi dalam belajar harus bekerja keras disekolah meskipun
diberikan pengajar yang terbaik,tetapi kesulitan semakin
bertambah apabila bersamaan
dengan daya konsentrasi yang
lemah perhatian adalah
hasil ketika harus
konsentrasi terbentuk dalam bagian bahasa atau relasi di sisi otak yang
mendomonasi. Alih perhatian bisa mempengaruhi
proses belajar jika
anak mengalami terlalu banyak kehilangan
konsentrasi.Konsentrasi adalah pemusatan
pikiran terhadap suatu
hal dengan menyampingkan semua
hal lainnya
yang tidak berhubungan.Faktor yang menyebabkan terjadinya
kesulitan konsentrasi dapat dikelompokan
menjadi tiga yaitu faktor
eksternal, faktor psikologi,
dan faktor internal.
Sehingga hal yang dapat
dilakukan untuk mengatasi
anak yang sulit
konsentrasi antara lain mencari
tahu penyebab kesulitan
anak yang sulit berkonstrasi, mencari strategi
yang sesuai dengan,melakukan aktivitas
yang dapat melatih
konsentrasi anak,memlalui aktifitas bermain,berolahraga dan seni.
B.
Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah ini yang timbul dari
latar belakang poin di atas, maka yang menjadi rumusan masalah pada penulisan
makalah ini adalah:
1.
Apa
Pengertian Hiperaktif dan Sulit Konsentrasi ?
2.
Apa
yang dimaksud dengan Ciri-ciri Hiperaktif dan Sulit Konsentrasi ?
3.
Apa Faktor
Penyebab Hiperaktif dan Sulit Konsentrasi ?
4.
Apa Dampak
Hiperaktif dan Sulit Konsentrasi ?
5.
Bagaimana
Cara Menangani Hiperaktif dan Sulit Konsentrasi ?
C.
Tujuan
Adapun tujuan yang akan di dapat dalam
penyusunan makalah ini adalah :
1.
Memahami
pengertian Hiperaktif dan Sulit Konsentrasi
2.
Mengetahui Ciri-ciri
Hiperaktif dan Sulit Konsentrasi
3.
Mengetahui Faktor Penyebab Hiperaktif dan Sulit
Konsentrasi
4.
Mengetahui Dampak Hiperaktif dan Sulit
Konsentrasi
5.
Mengetahui Cara Menangani Hiperaktif dan Sulit
Konsentrasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Hiperaktif dan Sulit Konsentrasi
Ditinjau
secara psikologis, hiperaktif adalah gangguan tingkah laku yang tidak normal
yang disebabkan disfungsi neurologia dengan gejala utama tidak mampu memusatkan
perhatian atau sulit konsentrasi. Begitu pula anak hiperaktif adalah anak yang
mengalami gangguan pemusatan perhatian.
Gangguan ini disebabkan kerusakan
kecil pada system saraf pusat dan otak sehingga rentang konsentrasi penderita
menjadi sangat pendek dan sulit dikendalikan, anak hiperaktif adalah anak yang
mengalami gangguan pemusatan perhatian dengan hiperaktivitas (GPPH) atau
attention deficit and hyperactivity disorder (ADHD). Kondisi ini juga disebut
sebagai gangguan hiperkinetik. Dahulu kondisi ini sering disebut minimal brain
dysfunction syndrome. Terhadap kondisi siswa yang demikian, biasanya para guru
sangat susah mengatur dan mendidiknya. Di samping karena keadaan dirinya yang
sangat sulit untuk tenang, juga karena anak hiperaktif sering mengganggu orang
lain, suka memotong pembicaran guru atau teman, dan mengalami kesulitan dalam
memahami sesuatu yang diajarkan guru kepadanya,
Menurut para ahli:
1)
Dr.
Seto Mulyadi dalam bukunya “Mengatasi Problem Anak Sehari-hari“
mengatakan pengertian istilah anak hiperaktif adalah : Hiperaktif menunjukkan
adanya suatu pola perilaku yang menetap pada seorang anak. Perilaku ini
ditandai dengan sikap tidak mau diam, tidak bisa berkonsentrasi dan bertindak
sekehendak hatinya atau impulsif.
2)
Sani
Budiantini Hermawan, Psi., “Ditinjau secara psikologis hiperaktif adalah
gangguan tingkah laku yang tidak normal, disebabkan disfungsi neurologis dengan
gejala utama tidak mampu memusatkan perhatian.
Para ahli mempunyai perbedaan
pendapat mengenai hal ini, akan tetapi mereka membagi ADHD ke dalam 3 jenis
berikut ini:
1. Tipe anak yang tidak bisa
memusatkan perhatian.
Mereka sangat
mudah terganggu perhatiannya, tetapi tidak hiperaktif atau Impulsif. Mereka
tidak menunjukkan gejala hiperaktif. Tipe ini kebanyakan ada pada anak
perempuan. Mereka seringkali melamun dan dapat digambarkan seperti sedang
berada “di awang-awang”.
2. Tipe anak yang hiperaktif dan
impulsive.
Mereka
menunjukkan gejala yang sangat hiperaktif dan impulsif, tetapi bisa memusatkan
perhatian. Tipe ini seringkali ditemukan pada anak- anak kecil.
3. Tipe gabungan.
Mereka sangat
mudah terganggu perhatiannya, hiperaktif dan impulsif. Kebanyakan anak anak
termasuk tipe seperti ini. Jadi yang dimaksud dengan hiperaktif adalah suatu
pola perilaku pada seseorang yang menunjukkan sikap tidak mau diam, tidak
terkendali, tidak menaruh perhatian dan impulsif (bertindak sekehendak
hatinya). Anak hiperaktif selalu bergerak dan tidak pernah merasakan asyiknya
permainan atau mainan yang disukai oleh anak-anak lain seusia mereka,
dikarenakan perhatian mereka suka beralih dari satu fokus ke fokus yang lain.
Mereka seakan-akan tanpa henti mencari sesuatu yang menarik dan mengasikkan
namun tidak kunjung datang.
3)
Menurut
Sani Budiantini Hermawan, “Ditinjau secara psikologis, hiperaktif adalah
gangguan tingkah laku yang tidak normal, disebabkan disfungsi neurologist
dengan gejala utama tidak mampu memusatkan perhatian. Hiperaktif merupakan
turunan dari Attention Deficit Hiperactivity Disorder atau ADHD.”
B.
Ciri-ciri Hiperaktif dan Sulit Konsentrasi
Sebagian orang tua tidak ingin anaknya mengalami hal yang mungkin dianggap
tidak normal atau tidak serupa dengan anak seusianya. Semua orang tua
menginginkan anak yang terbaik dan bisa tumbuh dan berkembang hingga dewasa.
Namun Tuhan terkadang memberikan anugerah pada beberapa anak. Salah satunya
adalah sikap hiperaktif yang mungkin membuat anak tersebut berbeda dengan anak
lainnya
·
Adapun
Ciri-Ciri Anak Hiperaktif adalah :
1)
Tidak
Mudah Lelah
Bagaimana biasanya anak-anak
bersikap ? sudah jelas aktif dan memiliki rasa ingin tahu lebih tinggi dibandingkan
orang tua. Tetapi bagaimana dengan anak-anak penderita hiperaktif ? mereka
merupakan anak-anak yang benar-benar aktif dan tidak mempedulikan atau bahkan
tidak memiliki rasa lelah. Anak kecil mungkin sering dianggap “baterai” karena
tidak memiliki rasa lelah dalam bermain.
Namun ada saatnya sang anak merasa
ngantuk atau kelelahan ataupun jatuh sakit. Tidak dengan anak penderita ADHD
atau hiperaktif, mereka cenderung tidak mudah lelah dan terus mencari kegiatan
untuk menyibukan dirinya. Cara mengatasinya
adalah dengan memilihkan kegiatan sesuai minatnya sehingga keinginannya
tersalurkan ke arah yang positif.
2)
Sering Menyela Pembicaraan
Ciri-Ciri Anak Hiperaktif selanjutnya adalah suka
menyela pembicaraan. Sikap menyela pembicaraan mungkin hal yang dianggap tidak
sopan jika hidup di Indonesia. Namun nyatanya menyela pembicaraan merupakan
ciri kedua yang bisa mengindikasikan anak anda mengalami gangguan mental yakni
hiperaktif.
Mereka senang menjadi pusat perhatian dan juga senang menyela pembicaraan
yang sedang dilakukan orang lain. Mereka juga senang memperkeras suara mereka
dan ingin didengar. cara mengatasinya adalah dengan memberi contoh kembali pada
anak tersebut bagaimana cara berkomunikasi yang baik dan benar.
3)
Tidak Bisa Tenang
Tidak bisa tenang mungkin ciri selanjutnya yang bisa kita kenali dari
anak-anak hiperaktif. Dimana mereka selalu mencari hal yang menurut mereka
menarik dan tidak bisa duduk manis dalam satu kegiatan. Hiperaktif sama saja
dengan super aktif yang mengartikan tenang bukanlah salah satu sikap yang
mereka miliki. cara mengatasinya adalah memberikan kegiatan yang membutuhkan
ketenangan secara bertahap agar anak mulai beradaptasi dengan kegiatan tersebut
4)
Tidak Suka berteman Banyak
Ciri-Ciri Anak Hiperaktif lainnya adalah termasuk anak yang tidak memiliki
teman yang banyak. Anak hiperaktif cenderung berlaku sesuai hati mereka,
Penderita juga tidak senang diperintah atau berkompromi dan bekerja sama.
Mereka lebih senang dengan dunianya sendiri dan melakukan apa yang mereka mau.
Terutama karena mereka lebih agresif rata-rata anak seusianya tidak suka
bermain dengan mereka karena rasa takut atau sulitnya berbaur. cara
mengatasinya adalah dengan membantunya berbaur dengan teman seusianya dan
memiliki minat yang sama terlebih dahulu.
5)
Tidak Sabar
Anak-anak hiperaktif tidak memiliki rasa sabar. Mereka tempramen, cepat
kesal atau marah dan sulit dikendalikan. Terutama jika mereka tidak pernah anda
terapi atau anda sekolahkan, atau mungkin baru terdeteksi saat besar saja.
Anak-anak hiperaktif sulit untuk menunggu karena mereka memiliki rasa bosan
yang luar biasa tinggi. Jika sudah bosan maka mereka akan mencari cara untuk
menyibukan diri mulai dari menarik perhatian anda hingga melakukan hal yang
berbahaya jika tidak dihentikan. cara mengatasinya adalah dengan meberikan
aktifitas yang bisa membuat ia tertarik namun membutuhkan kesabaran yang
tinggi.
6)
Suka Melawan
Mungkin beberapa anak ada yang memiliki karakter atau perangai yang buruk.
Namun sayangnya ciri anak hiperaktif pun suka melawan dan tidak suka
diperintah. Hal ini karena mereka memiliki perkembangan otak yang terhambat dan
mereka merasa hidup di dunia sendiri. Ciri ini hanya melengkapi ciri lainnya
untuk mendeteksi apakah anak anda hiperaktif/ ADHD atau tidak.
Cara mengatasinya adalah dengan memberikan contoh sebab akibat apabila sang
anak melawan. hal ini bertujuan untuk menerapkan ilmu praktek langsung agar
mudah diserap oleh anak. terutama anak hiperaktif
7)
Sulit Fokus
Kesulitan fokus merupakan poin utama dalam mendeteksi anak hiperaktif.
Dimana fokus merupakan gangguan utama dari anak-anak penderita penyakit ini.
Fokus masih bisa dilakukan pada anak aktif, jika mereka memiliki perkembangan
yang normal. Mereka menyukai hal-hal yang menurut mereka menarik dan duduk
manis memperhatikannya atau bermain. Tidak dengan anak hiperaktif, karena
mereka cenderung memilih untuk menggerakan tubuh mereka.
Cara mengatasinya adalah dengan memberikan kegiatan yang membutuhkan sang
anak untuk fokus kepada satu hal. sehingga dengan sendirinya fokus sang anak
akan terlatih.
8)
Menyukai Hal Terlalu Atraktif
Semakin menantang atau semakin berbahaya menurut anak hiperaktif semakin
menarik. Dimana mereka yang senang menggunakan hal-hal yang berbahaya
kemungkinan menderita hiperaktif. Menurut mereka hal yang menantang atau
berbahaya merupakan hal menarik dan tidak membosankan. Karena faktor inilah
anda harus mengawasi anak anda secara ekstra.
Cara mengatasinya adalah dengan memberikan permainan yang tidak terlalu
berbahaya namun tetap menarik minat sang anak.
9)
Peduli pada Diri Sendiri
Anak hiperaktif lebih mempedulikan diri sendiri. Kesenangan mereka adalah
segalanya sehingga apa yang mereka lakukan terkadang diluar batas untuk
menyenangkan hati mereka. Selain itu anak hiperaktif tidak peduli pada area
sekitarnya. Mereka tidak berpikir dampak atau efek jika melakukan A atau tidak
melakukan B. Menurut mereka hidup hanya untuk mereka sendiri.
Kemudian cara mengatasinya adalah dengan kembali mengajarkan teknik
learning by doing serta sebab akibat. semakin anak tenggelam dalam praktek,
semakin cepat pula daya serap anak mengingat hal – hal tersebut.
10)
Perkembangan Terhambat
Anak hiperaktif cenderung memiliki perkembangan yang terhambat, sama
seperti halnya autis mereka memiliki dunianya sendiri dan sulit berbaur dengan
dunia kita. Perkembangan terhambat juga pasti terjadi disemua anak hiperaktif.
Kecuali, anda mengetahuinya sejak dini dan membantu mengendalikannya dengan cara
terapi, dan sekolah serta menemukan bakat yang memang dia bisa atau dia miliki
11)
Tidak Bisa mengontrol Gerakan
Apabila anda merasa anak anda terlalu ringan tangan atau tidak merasa
bersalah maka patut diwaspadai. Dimana, anak-anak penderita hiperaktif seringkali
tidak bisa mengontrol gerakan tubuh mereka. Misalnya asal pukul, asal rusak
atau sengaja menjambak dan hal lainnya. (Baca: Jika tidak diarahkan dan
dikatakan bahwa apa yang mereka lakukan salah. Bisa menyebabkan anak tersebut
dianggap semakin “liar” atau semakin tidak terkendali sikapnya.\
Cara mengatasinya adalah dengan memberikan batasan waktu main dan
menerapkan sistem jadwal. agar anak terbiasa belajar disiplin dan teratur
terhadap waktu, sehingga mampu mebagi antara waktu main dan istirahat.
12)
Tidak Kreatif
Berbeda dengan anak aktif biasa, mereka cenderung kreatif bahkan memiliki
perkembangan otak yang baik. Namun berbeda dengan anak hiperaktif dimana
anak-anak menyukai hal yang mereka sukai dan bersifat monoton. Mereka tidak
memiliki daya kembang yang bisa disebut kreatif. Jika diberikan mainan susun,
mereka justru lebih kearah merusak dibanding membangun sesuatu. Maka anak
hiperaktif tidak suka akan hal yang membangun daya kreatifitasnya seperti itu.
Cara mengatasinya adalah dengan menemaninya main bersama serta memberikan
contoh yang benar agar sang anak mudah mengikutinya dan menghapal semua yang
telah dicontohkan.
13)
Impulsif
Anak hiperaktif cenderung impulsif, dimana mereka tidak pernah berpikir
panjang untuk melakukan berbagai hal atau suatu hal. Misalnya seorang anak
normal akan menghindari api kompor karena benda tersebut panas. Namun bagi anak
hiperaktif, rasa penasaran mereka lebih dominan dan anak hiperaktif tidak takut
akan bahaya.
Cara mengatasinya adalah membiarkan sang anak untuk merasakan hal – hal
yang berbahaya namun dalam tahap ringan. hal ini bertujuan agar sanag anak
mampu membedakan terlebih dahulu mana yang berbahaya mana yang tidak.
14)
Mudah Kesal
Perasaan kesal dan marah bagi anak-anak merupakan hal wajar, dimana mereka
terkadang tidak bisa mencapai apa yang mereka inginkan. Namun bagi anak
hiperaktif rasa kesal yang dimiliki terlalu mudah untuk dipancing. Salah
sedikit maka mereka akan meluapkannya pada kekesalan bukan pada tangisan
layaknya anak-anak. Jika dengan ciri ini saja sudah terlihat maka kemungkinan
anak anda adalah hiperaktif.
Cara mengatasinya adalah memberikan permainan, atau kegiatan yang
membutuhkan kesabaran yang tinggi. hal ini bertujuan agar sang anak mengerti
tentang pentingnya arti sebuah proses.
15)
Senang Merusak
Terakhir dari Ciri-Ciri Anak Hiperaktif adalah sifatnya yang suka merusak.
Bagi anak hiperaktif, bermain merupakan hal yang disenangi sama seperti anak
lainnya. Namun mereka cenderung suka bermain dengan alat atau mainan sendiri
hingga merusaknya. Bagi anak hiperaktif, rasa penasaran mereka lebih tinggi dan
tanpa memiliki kira-kira atau logika yang pas. Sering sekali barang yang mereka
miliki pasti berakhir rusak dan hal tersebut justru menimbulkan kepuasan
sendiri untuk anak hiperaktif. Berbeda dengan anak biasa yang mungkin akan
menangis jika mainannya rusak.
Cara mengatasinya adalah dengan membuat ia melihat sekeliling yang sangat
menghargai suatu barang. hal ini untuk sang anak mau belajar untuk menjaga
barangnya lebih teliti karena banyak barang yang ia miliki juga diinginkan oleh
orang lain.
Ciri anak hiperaktif sebenarnya bukan karena ingin menakuti para orangtua.
Banyak orangtua yang menolak menerima kenyataan anaknya mengalami hiperaktif
dan akhirnya mereka kewalahan sendiri karena tidak ditangani sejak dini.
·
Adapun ciri-ciri
anak yang kurang konsentrasi, diantaranya:
1.
Tidak sanggup duduk telalu lama
Saat di sekolah dan menerima pelajaran, umumnya akan-anak akan duduk manis
dan mendengarkan apa yang sedang dijelaskan oleh guru, namun pada anak yang
sulit konsentrasi, anak tersebut tidak bisa duudk manis terllau lama, pasti ada
saja yang dia lakukan atau hal-hal yang membuatnya tetarik pada sisi lainnya,
sehingga di dalam kelas nya pun anak tetap melakukan hal ang seharusnya tidak
dia lakukan.
2.
Mata yang sulit focus
Saat berbicara dengan orang lain, pasti pandangan mata kita tertuju pada
orang tersebut, nah, untuk anak-anak yang sulit berkonsentrasi umumnya akan
sangat sulit bahkan saat diajak bicara tujuan matanya kemana-mana dan sulit
untuk focus kepada lawan bicaranya.
3.
Sulit konsentrasi saat mengerjakan
tugas
Anak-anak yang memiliki ciri ciri sulit untuk berkonsentrasi biasanya akan
sulit untuk focus terhadap hal yang harus dikerjakannya, salah satunya saat dia
sedang mengerjakan tugas sekalola, pastilah anak tersebut akan sangat sulit
untuk lama berkonsentrasi mengerjakan tugas tersebut, dan malah berusaha
mencari hal lain yang menurutnya lebih menarik.
4.
Memiliki gejala alergi tertentu
Anda juga bisa melihat pada diri anak anda, apakah anak tersebut memiliki
berbagai gejala alergi misalnya pada penyakit asma, karena untuk anak yang
memiliki gejala alergi tersebut memang akan lebih sulit untuk bisa
berkonsentrasi dengan normal.
5.
Lupa menyimpan barang
Pada anak-anak yang pelupa, mislanya saat dia lupa menaruh barang yang baru
saja disimpannya, hal tersebut juga bisa dikatakan bahwa anak tersebut memiliki
ciri-ciri yang memang sulit untuk bisa berkonsentrasi, untuk itu sebaiknya anda
lebih memberikan perhatian pada anak anda yang memiliki ciri-ciri seperti ini.
6.
Terlalu kelebihan energy
Bagi anak-anak yang memiliki ciri sulit berkonsentrasi biasanya anak
tersebut lebih aktif dibandingkan anak lainnya, sehingga anak tersebut juga
terlihat seperti kelebihan energy pada tubuhnya, untuk itu sebagai orang tua
sebaiknya mencari car agar energy anak tersebut tersalurkan dengan baik, namun
tidak menganggu konsentrasi belajarnya.
7.
Lebih banyak bekeringat
Karena termasuk anak yang tidak bisa diam atau terlalu aktif, sehingga anak
tersebt akan lebih banyak mengeluarkan keringat, anak-anak yang seperti ini
juga bisa dikatakan memiliki ciri-ciri untuk sulit berkonsentrasi.
8.
Mudah merasa gelisah
Kebanyakan anak-anak yang memiliki ciri sulit untuk berkonsentrasi memang
akan lebih mudah merasa gelisah, sehingga anak tersebut akan lebih sulit
melakukan hal-hal yang harus dilakukan nya, misalnya saat mengerjakan tugas
sekolah malah tidak focus dan selalu merasa tidak nyaman.
9.
Sulit mendengarkan saat diajak
bicara
Pada anak-anak yang sulit berkonsentrasi, pasti akan sangat sulit jika
diajak untuk bicara, bahkan alih perhatiannyapun akan sangat sulit tertuju pada
diri kita, untuk itu sebagai orang tua kita harus bisa mencari cara agar anak
mau lebih konsentrasi saat kita mengajaknya untuk bicara.
10.
Lebih sering marah-marah
Salah satu ciri-ciri yang paling terlihat adalah anak-anak yang memiliki
ciri sulit untuk berkonsentrasi biasanya akan sering marah-marah, bahkan anak
tersebut pun sangat cepat tersulut emosi, untuk itullah sebagai orang tua kita
harus bisa mempelajari sifat-sifat setiap anak. Anak-anak pun harus bisa
dilatih agar bisa memiliki ketepatan emosi yang baik.
11.
Keinginan yang harus dituruti
Pada anak-anak yang memiliki sifat seperti ini memnag harus diwaspadai
juga, karena biasanya anak-anak yang selalu merengek dengan sesuatu yang harus
selalu dituruti biasanya termasuk ke dalam anak-anak yang sulit untuk melakukan
konsentrasi. untuk itu orang tua pun harus mencari cara meningkatkan
konsentrasi belajar anak
12.
Perhatiannya akan lebih focus pada
suara lain.
Kita juga bisa melihat dari ciri-ciri anak yang sulit untuk berkonsentrasi,
biasanya anak-anak yang seperti ini akan mudah sekali terpengaruh oleh cahaya
atau suara yang ada di sekelilingnya, mislanya ketika sedang belajar, anak
tersebut mendengar suara lain di luar, pasti perhatiaannya akan langsung
terfokus pada suara yang di luar sana, sehingga konsentasri belajarnya pun
tiba-tiba akan buyar dan hilang, padahal saat itu dia tengah belajar.
13.
Sulit untuk menengarkan
Bagi anak-anak yang sulit berkonsentrasi umumnya memnag akan sulit untuk
bisa mendengarkan, misalnya anak tersebut sedang kita ajak bicara,
pastiperhatiannya pun tidak akan tertuju pada diri kita, sehingga dari situ
saja kita bisa melihat bahwa anak ini memang merupakan anak yang sulit untuk
berkonsentrasi.
Untuk orang tua yang seringkali melihat berbagai ciri-ciri anak yang sulit
berkonsnetrasi seperti ini sebaiknya anda harus melakukan berbagai hal, agar
anak anda pun nantinya bisa lebih focus dan mudah untuk berkonsentrasi kembali,
misalnya dengan mmebawa anak ke psikiater anak yang tepat, membawa ke psikolog
atau bisa juga para professional lainnya, dengan penanganan yang cepat dan
dilakukan secepat mungkin, bisa kemungkinan juga masalah ini akan segera bisa
diatasi, hal ini juga dilakukan agar nantinya perkembangan emosi anak usia
dini, dan juga kehidupan social yang dilakukannya tidak akan berpengaruh pada
kehidupan anak. Karena biasanya kehidupan psikologi social anak akan terganggu
jika anak mengalami hal-hal yang tadi.
C.
Faktor Penyebab Hiperaktif dan Sulit Konsentrasi
· Belum
ditemukan banyak informasi mengenai penyebab ADHD. Namun ada beberapa faktor yang diduga penyebab Hiperaktif atau ADHD
Attention Deficit Hyperactivity Disorder tersebut diantaranya adalah:
1.
Faktor
keturunan
Memiliki ibu, ayah, atau saudara
dengan kondisi yang sama atau gangguan mental lain.
2.
Faktor
Kondisi Kelahiran
Kelahiran prematur, yaitu sebelum
usia kehamilan 37 minggu.
3.
Faktor
Struktur atau Fungsi Otak
Kelainan pada struktur atau fungsi
otak, seperti ketidakseimbangan kadar neurotransmiter dalam otak atau
kinerjanya yang terganggu.
4.
Faktor
Cidera Otak
Kerusakan otak yang terjadi dalam
kandungan atau usia dini.
5.
Faktor
Gaya Hidup Orangtua
Ibu yang menggunakan obat-obatan
terlarang, mengonsumsi minuman keras, serta merokok selama masa kehamilan.
6.
Faktor
Lingkungan
Paparan racun dari lingkungan
sekitar pada masa anak-anak, misalnya timah yang terdapat dalam cat dinding
ruangan.
7.
Faktor
Ketidakseimbangan kimia pada otak
Para ahli meyakini bahwa
ketidakseimbangan kimiawi pada otak (neurotransmitter) merupakan faktor yang
mempengaruhi perkembangan gejala ADHD.
8.
Faktor
Kinerja otak
Pada anak yang menderita ADHD,
didapati bahwa area otak yang mengontrol perhatian tampak tidak terlalu aktif.
Tentu dibandingkan dengan anak-anak lainnya yang tidak menderita ADHD.
· Ada tiga hal yang menyebabkan terjadinya kesulitan berkonsentrasi,
yaitu:
1.
Faktor
eksternal, antara lain:
Lingkungan. Untuk faktor lingkungan, misalnya, anak diberi tugas
menggambar. Pada saat yang bersamaan, ia mendengar suara ramai dan itu lebih
menarik perhatiannya sehingga tugasnya pun diabaikan. Berarti lingkungan
mempengaruhi konsentrasinya.
Pola pengasuhan yang permissive yaitu pengasuhan yang sifatnya
menerima atau membolehkan apa saja yang anak lakukan. Sehingga anak kurang dilatih
untuk menyelesaikan suatu tugas sampai selesai dan jika ia mengalami kesulitan
orang tua bisa membantunya sehingga ia mampu menyelesaikannya tidak dibiarkan
saja anak beralih melakukan sesuatu yang lain.
2.
Faktor
psikologis
Faktor psikologia anak juga bisa mempengaruhi konsentrasi anak.
Anak yang mengalami tekanan, ketika mengerjakan sesuatu ia bisa menjadi tidak
konsentrasi sehingga tidak fokus dalam menyelesaikan pekerjaannya. Contoh yang
berbeda, misalnya “suasana di sekolah yang berbeda dengan suasana di rumah.
Anak kaget, karena mempunyai teman yang lebih berani, sehingga ketakutan dan
kekhawatiran si anak membuatnya sulit untuk konsentrasi. Akibatnya, konsentrasi
di kelas untuk menerima pelajaran menjadi berkurang. Jadi, karena faktor
psikologis anak yang disebabkan karena kurangnya kemampuan bersosialisasi bisa
membuat anak menjadi kurang berkonsentrasi di sekolah.
3.
Faktor
internal
Berkenaan dengan faktor internal adalah faktor dari dalam dirinya
sendiri antara lain karena adanya gangguan perkembangan otak dan hormon yang
dihasilkan lebih banyak sehingga anak cenderung menjadi hiperaktif. Jika anak
lamban/lambat disebabkan karena hormone yang dihasilkan oleh
neurotransmitter-nya kurang. Sehingga bisa mengakibatkan lambannya konsentrasi.
Konsentrasi atau perhatian biasanya berada di otak daerah frontal
(depan) dan parientalis (samping). Gangguan di daerah ini bisa menyebabkan
kurang atensi atau perhatian. Jadi, karena sistem di otak dalam memformulasikan
fungsi-fungsi aktivitas, seperti penglihatan, pendengaran, motorik, dan
lainnya, di seluruh jaringan otak itu terganggu, maka anak tidak dapat
berkonsentrasi karena input yang masuk ke otak terganggu. Akibatnya,
stimulasinya pun tidak bagus, Gangguan ini bukan merupakan bawaan melainkan
bisa didapat misalnya karena terkena infeksi otak.
Karena itulah penyebab sulitnya berkonsentrasi harus dicari
terlebih dahulu apakah karena faktor eksternal atau internal. Apabila
penyebabnya karena faktor lingkungan, orang tua dapat membantu anak untuk
meminimalkan lingkungan sedemikian rupa agar anak bisa fokus atau memusatkan
perhatiannya. Biasanya kalau sudah memasuki usia sekolah, di mana rentang konsentrasi-nya
sudah lebih panjang, anak tidak terlalu bermasalah kecuali jika anak memang
mempunyai kelainan. Sedangkan untuk anak yang mengalami gangguan konsentrasi
yang lebih disebabkan karena faktor dari dalam dirinya seperti hiperaktif,
terapi yang diberikan adalah secara medik/obat dan terapi perilaku. Umumnya
kalau sudah diberi obat, hiperaktifnya berkurang. Sedangkan untuk konsentrasi
lambat diterapi untuk meningkatkan konsentrasinya.
D.
Dampak Hiperaktif dan Sulit Konsentrasi
Gangguan perilaku berupa ADHD
(Attention Deficit Hiperactivity Disorder) atau hiperaktif terkadang membuat
orang tua pusing dan terganggu akibat tingkah laku si anak yang tak bisa diam.
Nah, kondisi seperti ini, jika tak ditangani dengan segera bisa mempengaruhi
kehidupan anak nantinya.
Dampak paling parah yaitu akan
timbul ancaman kecerdasan dalam jangka panjang. Nantinya dia akan jadi orang
dewasa yang tidak produktif,
Sedangkan dampak paling ringan jika
anak hiperaktif tidak segera di-treatment yakni si anak akan memiliki hubungan
dengan orang lain yang tidak terlalu bagus. Oleh karena itu, selain dengan
bantuan dokter anak, orang tua perlu melakukan beberapa treatment pada anak.
Antara lain jangan menjadi orang tua yang pendiam. Sebaiknya, semua kegiatan
harus diverbalkan.
Lebih lanjut, perlu bagi orang tua
untuk memberi kegiatan yang bervariasi pada anak. Jangan lupa pula terus
berusaha berinteraksi dan terlibat aktif dalam kegiatan sehari-hari . Jangan
hanya jadi penyuruh,tapi juga terlibat kegiatan aktif bersama mereka terutama
empat tahun pertamanya, tidak ada alasan orang tua sibuk, orang tua harus punya
cara yang smart. Ketika kita punya waktu, manfaatkan seefektif mungkin. Matikan
handphone Anda, tinggalkan sejenak pekerjaan Anda. Ada beberapa kelemahan orang tua zaman sekarang
yang kerap disibukkan dengan pekerjaannya. Oleh karena itu, mereka harus
membentuk orang lain agar bisa menggantikan perannya untuk bermain dengan anak
untuk sementara waktu.
E.
Cara Menangani Hiperaktif dan Sulit Konsentrasi
·
Beberapa
cara mengatasi anak yang hiperaktif diantaranya:
a.
Hubungan
yang baik antara orang tua dengan anak
b.
Mengidentifikasi
segi positif.
Tidak ada anak yang benar-benar
berantakan tanpa mempunyai segi positif, sekalipun ia tergolong anak yang
hiperaktif. Satu hal yang salah & sering terjadi, bahwa orang tua mengukur
segi positif anak dengan saudara sekandung atau teman sebayanya. Perlu disadari
bahwa setiap anak mempunyai perkembangan yang berbeda meskipun saudara
sekandung. Beberapa peraturan bagi anak dapat dibuat dengan memenuhi syarat
berikut : jelas & tidak abstrak, diawali dengan peraturan mudah dalam waktu
yang pendek, tidak dengan marah ketika menerangkannya pada anak, sesuai dengan
tingkat perkembangan anak dan tidak terlalu banyak.
c.
Memberi
hadiah
Misalnya jika anak berhasil, yang
bersifat : langsung diberikan, menyenang-kan hati anak , konsisten yang berarti
diberikan bagi anak yang benar-benar berhasil dan bukan karena rengekan,
disampaikan dengan hangat & dibarengai dengan pujian.
Sekali waktu mengajak anak
menyalurkan energinya di tempat yang lebih luas, misalnya di taman. Jika orang
tua merasa butuh pertolongan, anak bisa dibawa ke klinik spesialis terpadu.
Disana anak akan dibantu oleh beberapa ahlinya dalam ilmu penyakit jiwa anak,
ilmu jiwa klinik, ilmu jiwa pendidikan, dokter anak & psikoterapis.
Bagaimanapun, anak adalah amanah Allah. Tugas orang tua adalah bagaimana
memaksimalkan diri dalam membawa mereka menjadi hamba Allah yang shalih. Dan
Allah-lah yang akan menentukan hasilnya.
Mengelola anak hiperaktif memang butuh kesabaran yang luar biasa,
juga kesadaran untuk senantiasa tak merasa lelah, demi kebaikan si anak.
Beberapa hl berikut dapat dijadikan pedoman dalam menangani masalah anak
hiperaktif
d.
Periksalah.
Tak semua tingkah laku yang kelewatan dapat digolongkan sebagai
hiperaktif.
e.
Pahamilah
Sikap dan perilaku anak, serta apa yang dibutuhkan anak, baik
secara psikologis, kognitif
(intelektual) maupun fisiologis.
f.
Latih
kefokusannya.
Jangan tekan dia, perlakukan anak dengan hangat dan sabar, tapi
konsisten dan tegas dalam menerapkan norma dan tugas.
g.
Telatenlah.
Jika dia telah “betah” untuk duduk lebih lama, bimbinglah anak
untuk melatih koordinasi mata dan tangan
dengan cara menghubungkan titik-titik yang membentuk angka atau huruf.
h.
Bangkitkan
kepercayaan dirinya.
Misalnya memberikan pujian bila anak makan dengan tertib atau
berhasil melakukan sesuatu dengan benar, memberikan disiplin yang konsisten,
dan selalu memonitor perilaku anak.
i.
Kenali
arah minatnya.
Jika anak bergerak terus, jangan panik, ikutkan saja, dan catat
baik-baik, kemana sebenarnya tujuan dari keaktifan dia. Yang paling penting
adalah mengenali bakat atau kecenderungan perhatiannya secara dini.
j.
Minta
dia bicara.
Anak hiperaktif cenderung susah
berkomunikasi dan bersosialisai, sibuk dengan dirinya sendiri. Karena itu,
bantulah anak dalam bersosialisasi agar ia mempelajari nilai-nilai apa saja
yang dapat diterima kelompoknya.
·
Cara
mengatasi anak hiperaktif di kelas
1.
Menempatkan
anak di bangku yang dekat guru, di antara anak yang tenang dan amat memperhatikan
pelajaran.
2.
Menghindari
menempatkan anak di dekat jendela, pintu terbuka atau gambar atau lukisan yang
warnanya cerah karena akan merusak konsentrasinya.
3.
Menatap
anak saat berkomunikasi.
4.
Menyingkirkan
perlengkapan yang tidak diperlukan di meja belajar anak, supaya perhatiannya
tidak pecah.
5.
Sesekali
menggunakan kontak fisik, seperti memegang bahu atau menepuk punggung anak
untuk memfokuskan perhatiannya.
6.
Memberikan
pujian bila anak tenang.
7.
Memberitahukan
orang tuanya agar menyediakan tempat belajar yang tenang, jauh dari televisi
atau musik keras.
8.
Mengingatkan
orang tuanya agar melatih anak melakukan kegiatan secara teratur / terjadwal
saat waktu tertentu (misalnya bangun, mandi, belajar, makan, tidur, baca buku,
main dll).
9.
Mendorong
orang tuanya nutk melatih anak menyiapkan keperluan sekolah sebelum tidur,
sehingga tidak tergesa-gesa di saat akan berangkat sekolah.
· Beberapa cara menangani dan cara meningkatkan konsentrasi belajar
anak yang seringkali terjadi. diantaranya:
1.
Mengajak
anak lebih aktif
Untuk bisa mencari cara dalam
mengatasi gangguan kosentrasi ini, orang tua pasti melakukan berbagai cara,
salah satu nya yang bisa kita lakukan adalah dnegan mengajak anak-anak lebih
aktif untuk menggerakan tubuhnya, karena dengan begini otak anak pun akan terus
bekerja dengan baik sehingga bisa lebih termotivasi.
2.
Melakukan
olahraga yang teratur.
Dengan olahraga yang teratur kita
juga bisa membuat anak lebih focus, sehingga bisa leih meningkatkan katekolamin
di dalam tubuh dan juga otak anak, olahraga lah yang teratur setidaknya 30
menit dalam sehari, sehingga anak bisa lebih focus dan juga konsentrasi.
3.
Menyingkirkan
gadget
Saat ini penggunaan gadget sangat
bisa mempengaruhi gangguan konsentrasi yang seringkali terjadi pada anak,
sehingga saat jam belajar sebaiknya orang tua menyingkirkan segala macam gadget
yang ada pada anak, mematikan televisi dan menyita smartphone anak sementraa
waktu juga bisa membuatnya jauh lebih berkonsentrasi, sehingga orang tua harus mencari bagaimana agar cara membuat anak fokus dan konsentrasi
4.
Mencari
metode belajar
Setiap anak memiliki cara belajarnya
masing-masing, dan biasanya untuk waktunya pun berbeda-beda, sebagai orang tua
kita juga harus paham dan juga mengerti agar anak bisa lebih baik dalam
kegiatan belajarnya, untuk itu carilah metode yang memang tepat dalam melakukan
kegiatan belajar pada anak.
Karena hal ini juga bisa sangat
membantu anak dalam meningkatkan konsentrasi belajarnya, dengan menemukan
metode psikologi pendidikan yang baik dan tepat bisa membantu anak lebih focus.
5.
Membuat
jadwal yang yang tepat
Anak-anak biasanya memang lebih suka
bermain daripada belajar, bahkan meskipun banyak pekerjaan rumah di sekolah
yang harus dikerjakan, anak-anak belum begitu mampu dan paham untuk membagi
waktunya, untuk itu sebaiknya sebagai orang tua kita membuat jadwal belajar
yang tepat untuk anak, sehingga dirinya bisa lebih berkonsentrasi dan juga bisa
membagi waktunya antara bermain dan belajar, dengan teori menajeman waktu dalam
psikologi yang tepat akan membuat anak pun akan bisa lebih konsentrasi dalam
kegiatan belajarnya.
6.
Memberikan
lingkungan yang baik
Lingkungan yang ada di rumah pasti
akan sangat berpengaruh terhadap konsentrasi belajar anak, sehingga orang tua
pun harus bisa memberikan lingkungan yang baik agar anak bisa lebih
berkonsentrasi dalam kegiatan belajarnya, biasanya lingkungan yang berisik dan
hiruk pikuk banyaknya kendaraan yang lalu lalang juga bisa sangat menganggu
perhatian anak, sehingga foksunya pun bisa kemana-mana, untuk itu berikan
lingkungan yang baik untuk anak agar anak pun bisa konsentrasi dengan baik
dalam belajar dan juga bisa membuat perkembangan atensi anak lebih baik.
7.
Memberikan
motivasi dan juga minat belajar yang baik
Sebelum menyuruh anak belajar,
sebiknya orang tua bangkitkan terlebih dhaulu motivasi dna juga minat belajar
anak, beritahukan mengenai mata pelajaran yang harus dikerjakannya, apa
manfaatnya yang bisa dia dapatkan ssaat belajar emngenai sesuatu hal, sehingga
semngat dna juga minat belajar anak pun nantinya akan tumbuh dan bisa lebih
focus dalam melakukan setiap hal yang harus dilakukannya.
8.
Memberikan
pengetahuan cara belajar yang baik.
Menyuruh anak belajar memnag
biasanya akan sangat sulit untuk orang tua, apalagi jika ank anda memiliki
gangguan konsentrasi, untuk itu sebaiknya berikan kemudahan untuk anak agar
bisa lebih konsentrasi dalam belajar. Berikan berbagai panduan aktif agar anak
bisa konsentrasi dan memecahkan suatu masalah yang biasanya membuatnya lebih
sulit untuk konsentrasi dalam belajar, sheingga rasa ingin tahu anak pun akan
berkembang nantinya.
9.
Berikan
waktu istirahat sejenak
Anak-anak yang sering etrganggun
konsentrasi belajarnya biasanya juga disebabkan oleh orang tua yang tidak
memebrikan kesempatan istirahat untuka ank bisa belajar dnegan baik, untuk itus
ebiaknya anda berikan wkatu sejenak anak agar bisa berinstirahat, sehingga anak
pun mau dna juga bisa lebih konsnetrasi dalam mealkukan pelajaran yang akan
dilakukannya.
10.
Mengutamakan
pelajaran yang disukai anak
Agar anak mau dan juga mampu
berkonsentrasi dalam belajar, kita pun harus menggunakan berbagai metode yang
tepat, slaah satunya mengetahui minat belajar anak pada suatu mata pelajaran,
jika anak menyukai salah satu mata pelajaran tertentu, idak ada salahnya
sebagai orang tua mengutamakan terlebih dhaulu mata pelajaran yang lebih
disukai anak, sehingga anak pun mau dan bisa lebih konsentrasi dalam melakukan
kegiatan belajarnya.
11.
Jangan
pernah memaksakan anak.
Anak-anak yang terlalu dipaksakan
mengenai sesuatu hal pasti tidak akan bisa membantu dalam hal mengtasi minat
belajar dna juga konsentrasinya, untuk itu jangan pernah memaksakan anak
meskipun dalam keadaan mendesak, karena hal ini bukanlah cara yang tepat,
sebiknya berikan waktu yang luang dan juga berikan pilihan pada anak sehingga
anak pun akan nyaman dan bisa lebih konsentrasi dalam belajar.
12.
Memberikan
asupan makanan yang tepat
Memberikana supan makanan yang tepat
juga bisa membantu anak dalam mengatasi gangguan konsentarsi belajarnya, untuk
itu sebaiknya hindari juga jenis makanan yang terlalu abnyak mengandung gula,
karena hal tersebut hanya akanmenganggu kesehatan anak, sebaiknya berikan
makanan yang kaya akan protein dan juga lemak baik, sehingga akan membantu
fungsi otak pada anak, dengan memebrikan nutrisi yang baik juga anak bisa lebih
berkonsentrasi dalam kegiatan belajarnya, sehingga dengan cara untuk
meningkatkan daya konsentrasi anak akan belajar dengan lebih baik.
13.
Memberikan
reward
Berikan pe`nghargaan meskipun yang
dilakukan anak sangat kecil, sehinga hal ini juga bisa lebih membangkitkan
minat dan keinginannya dalam belajar, mislanya dengan memberikan pujian saat
anak mau belajar dnegan wkatu yang tepat, atau bisa juga memberikan barang yang
diinginkannya saat anak emndapatkan nilai yang bagus dis ekolahnya, sehingga
anak pun akan menghargai diirnya sendiri, sehingga bisa lebih berkonsentrasi
dengan baik lagi.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Ditinjau secara psikologis,
hiperaktif adalah gangguan tingkah laku yang tidak normal yang disebabkan
disfungsi neurologia dengan gejala utama tidak mampu memusatkan perhatian atau
sulit konsentrasi
Ciri-ciri
Hiperaktif dan Sulit Konsentrasi
·
Adapun
Ciri-Ciri Anak Hiperaktif adalah :
1)
Tidak
Mudah Lelah
2)
Sering Menyela
Pembicaraan
3)
Tidak Bisa Tenang
4)
Tidak Suka berteman Banyak
5)
Tidak Sabar
6)
Suka Melawan
7)
Sulit Fokus
8)
Menyukai Hal Terlalu Atraktif
9)
Peduli pada Diri Sendiri
10)
Perkembangan Terhambat
11)
Tidak Bisa mengontrol Gerakan
12)
Tidak Kreatif
13)
Impulsif
14)
Mudah Kesal
15)
Senang Merusak
·
Adapun ciri-ciri
anak yang kurang konsentrasi, diantaranya:
1.
Tidak sanggup duduk telalu lama
2.
Mata yang sulit focus
3.
Sulit konsentrasi saat mengerjakan
tugas.
4.
Memiliki gejala alergi tertentu
5.
Lupa menyimpan barang
.
6.
Terlalu kelebihan energy
7.
Lebih banyak bekeringat
8.
Mudah merasa gelisah
9.
Sulit mendengarkan saat diajak
bicara
10.
Lebih sering marah-marah
11.
Keinginan yang harus dituruti
12.
Perhatiannya akan lebih focus pada
suara lain.
13.
Sulit untuk menengarkan
jika tak ditangani dengan segera
bisa mempengaruhi kehidupan anak nantinya.
Dampak paling parah yaitu akan
timbul ancaman kecerdasan dalam jangka panjang. Nantinya dia akan jadi orang
dewasa yang tidak produktif,
Sedangkan dampak paling ringan jika
anak hiperaktif tidak segera di-treatment yakni si anak akan memiliki hubungan
dengan orang lain yang tidak terlalu bagus. Oleh karena itu, selain dengan
bantuan dokter anak, orang tua perlu melakukan beberapa treatment pada anak.
Antara lain jangan menjadi orang tua yang pendiam. Sebaiknya, semua kegiatan
harus diverbalkan.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Munawar Sholeh. 2005. Psikologi
Perkembangan. Jakarta : Rineka Cipta.
Bahruddin dan Wahyuni, Esa Nur. 2010. Teori Belajar &
Pembelajaran. Yogyakarta : Ar Ruz Media.
Monks. 1982. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta : Gajah
Mada University Press.
Tim Penulis Buku Psikologi Pendidikan. 1993. Psikologi
Pendidikan. Yogyakarta : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri.
Woolfolk, Anita E dan Nicolich, Lorraine Mc Cune. 2004. Mengembangkan
Kepribadian & Kecerdasan Anak-anak (Psikologi Pembelajaran I). Jakarta
: Inisiasi Press.
Soemantri Patmonodewo. 2003. Buku Ajar Pendidikan Prasekolah.
Jakarta : Rineka Cipta.
Syamsi dalam dina. 2011. Anak
Hiperaktif. http://blogpoenyadina.blogspot.com. Di unduh pada 02 Desember 2018